[Review] Sword Art Online : Alicization, Dikala Dunia Virtual Bukan Hanya Sebatas Game

Pop Kultur 20 Sep 2020

Ulasan anime kali ini datang dari musim ketiga anime adaptasi novel ringan hits karya Reki Kawahara, Sword Art Online : Alicization. Musim ketiga dari Sword Art Online ini mengadaptasi Arc Alicization, arc terpanjang dalam serial Sword Art Online dengan 10 jilid buku. Tak heran kenapa musim ketiga ini membutuhkan waktu sekitar 2 tahun untuk menamatkan serialnya, dan termasuk penundaan akibat wabah COVID-19 yang melanda Jepang.

[SPOILER WARNING]

Sword Art Online : Alicization sendiri terbagi menjadi 4 cour dengan 2 judul berbeda, Sword Art Online : Alicization dan Sword Art Online : Alicization – War of Underworld. Dua cour pertama Sword Art Online : Alicization diawali dengan kisah Kirito yang dikirim ke dunia virtual Underworld oleh Rath sekaligus sebagai “penyelamatan” hidupnya setelah diserang oleh jebolan Laughing Coffin.

bagian pertama dari alicization

Disana ia bertemu dengan “kawan lamanya” di Underworld, Eugeo dan berpetualang ke Centoria sambil berlatih untuk menjadi ksatria pedang dengannya. Namun karena suatu insiden menyebabkan mereka ditahan. Kirito dan Eugeo pun berhasil melarikan diri dan diselamatkan oleh Cardinal yang membuka semua rahasia tentang dunia tersebut, termasuk Alice Zuberg, seorang gadis yang dicari oleh Rath untuk mendapatkan apa yang disebut Artificial Labile Intelligence Cybernated Existence (A.L.I.C.E).

Mereka pun diharuskan menaiki 100 lantai Central Cathedral dan menemukan Alice lalu membawanya ke World Altar untuk selanjutnya diserahkan kepada Rath. Namun mereka dihadapkan oleh pertarungan melawan beberapa Integrity Knights termasuk Alice, hingga mereka harus menghadapi sang Administrator Quinella (main villain di bagian pertama). Misi mendapatkan Alice pun selesai, namun serangan terhadap markas Rath, Ocean Turtle oleh kelompok Gabriel Miller (main villain di bagian kedua) menyebabkan fluctlight Kirito rusak sehingga ia koma.

bagian kedua dari arc alicization

Masuk ke dua cour selanjutnya, Sword Art Online : Alicization – War of Underworld. Disini umat manusia di Human Empire dihadapkan dengan peperangan melawan para makhluk Dark Territory, sebagai skenario yang telah dirancang oleh Rath. Namun Gabriel Miller dan kelompoknya yang telah menduduki sebagian Ocean Turtle untuk merebut Alice berusaha mengacaukan Underworld dengan berpihak pada Dark Territory dan mengkhianati mereka dengan memasukkan para pemain dari Amerika, Korea, dan China untuk membantai para penduduk Underworld.

Rath pun mengirim Asuna, Lyfa, dan Sinon untuk mengalahkan mereka, dan mereka pun mendapatkan bantuan dari para pemain ALO yang berhasil dibujuk Liz untuk login. Disaat kondisi genting, nasib baik Kirito sembuh dari koma lalu mengalahkan Gabriel Miller dan Vassago yang login ke Underworld. Pada akhirnya, Alice berhasil dikirim ke dunia nyata, namun Kirito dan Asuna sempat terjebak selama 200 tahun di Underworld sebelum akhirnya keluar dari dunia tersebut.

Sword Art Online : Alicization memiliki latar dan konsep yang berbeda dibandingkan musim-musim sebelumnya. Berbeda dengan dunia AlFheim Online maupun Gun Gale Online yang benar-benar sebuah game, Underworld yang menjadi latar musim ketiga ini bukanlah game, melainkan sebuah simulasi kehidupan. Para penduduk Underworld bukanlah NPC layaknya dalam sebuah game, tapi mereka adalah Fluctlight atau salinan dari jiwa manusia yang baru lahir.

Selain itu, Arc Alicization bukan hanya merupakan arc terpanjang, tetapi mungkin merupakan arc yang paling dark di sepanjang serial SAO. Underworld yang  merupakan simulasi kehidupan tanpa adanya pain absorver menyebabkan semua pertarungan, pembunuhan, dan pembantaian serasa sangat nyata. Sebuah luka di Underworld tidak berwujud dalam polygonseperti musim sebelumnya, namun berwujud sebagai darah. Beberapa adegan brutal pun terpaksa mendapatkan penyensoran.

disini kita tidak akan menemukan polygon kotak-kotak

Beralih ke dalam jajaran stafnya. Manabu Ono yang menggantikan Tomohiko Itou sebagai sutradara cukup berhasil menangani musim yang cukup panjang ini. Yuki Kajiura membawakan nuansa ksatria abad pertengahan dengan cukup epik dalam musim ini. Sedangkan jajaran pengisi lagu tema kedatangan dua artis baru, ASCA dan ReoNa.

Namun ada hal yang mungkin membuat sebagian penonton kecewa. Hal ini dikarenakan ada beberapa adegan penting dalam novel ringannya dihilangkan dalam adaptasi animenya. Meskipun begitu, pihak produser berhasil membuat penonton terkejut dengan menghadirkan karakter non-canon yang masuk ke dalam plotnya.

Terlepas dari semua hal itu, Sword Art Online : Alicization cukup berhasil membawakan nuansa yang berbeda kepada para penontonnya. Arc Alicization yang penuh dengan hal-hal yang “tidak biasa” dalam serial SAO cukup berhasil mengejutkan para penikmatnya.

Tag

Wahyu Soetisna

Just a person who loves to write somethings