Adobe Rilis Update Terakhir Flash Player Jelang Pensiun

Teknologi 10 Des 2020

Selasa kemarin (8/12) Adobe telah merilis satu update terakhir untuk plugin Flash Player yang fenomenal sebagai plugin playback sejuta umat. Ini akan jadi update terakhir Flash Player untuk semua wilayah di luar Tiongkok Daratan sebelum dipensiunkan pada 12 Januari tahun depan. Dukungan untuk Flash Player sendiri akan distop pada 31 Desember ini, dan pada tanggal 12 Januari mendatang, Flash Player tak lagi bisa dijalankan.

Dalam rilis yang diunggah Adobe di situsnya, Adobe berterimakasih kepada mereka yang telah membuat konten Flash dalam bentuk apapun selama dua dasawarsa ini. Mereka juga merasa bangga bahwa Flash memiliki peran penting dalam pengembangan konten web yang cukup banyak, mulai dari animasi, aplikasi interaktif, pemutar audio, pemutar video, dsb.

Adobe sangat menganjurkan semua pengguna segera menghapus instalasi Flash Player untuk membantu melindungi sistem mereka. Beberapa pengguna mungkin terus melihat pengingat dari Adobe untuk menghapus Flash Player dari sistem mereka. Adobe juga memberi paparan bagaimana menghapus instalasi Flash Player secara manual melalui situs berikut.

Ada alasan yang cukup baik untuk segera mengucapkan perpisahan pada Flash Player, yakni banyaknya celah keamanan didalamnya. Namun, bagi yang ingin bernostalgia dengan game-game Flash, tak usah khawatir.

Dilansir dari The Verge, emulator Ruffle akan kembali menghidupkan bermacam-macam game Flash melalui aplikasi desktop atau web browser. The Internet Archive juga menggunakan emulator ini untuk menyimpan koleksi lebih dari 1000 game dan animasi berbasis Flash Player. Selain itu, portal Kongregate bekerjasama dengan sebuah museum untuk tetap menjaga koleksi proyek Flash yang mereka miliki.

Pernah jadi Primadona

Flash Player sendiri diluncurkan lebih dari 20 tahun lalu. Kala itu, plug-in ini memang merupakan pilihan utama bagi developer web untuk membuat berbagai aneka konten multimedia yang bisa berjalan di berbagai peramban (web browser).

Adobe kemudian mengakuisisi Flash dari Macromedia pada 2005 silam. Di masa jayanya, Flash dikabarkan telah terpasang di 98 persen PC yang terkoneksi ke internet.

Dikutip dari Kompas, popularitas Flash mulai menurun saat Apple memutuskan untuk tidak mendukung platform tersebut pada iPhone.

Flash sendiri memang tak populer di smartphone lantaran plug-in tersebut konon bisa bikin baterai cepat habis. Selain itu, Flash Player juga kerap mengandung celah keamanan berbahaya yang bisa dimanfaatkan oleh hacker.

Kehadiran Flash sudah digantikan oleh HTML5, WebGL, dan WebAssembly yang semakin berkembang.

Sudah saatnya untuk mengucapkan selamat tinggal untuk Adobe Flash Player. Kenangan selama bersama Flash Player akan terus kita kenang.

Tag

Agung Suhendro

Semper Fidelis, Semper Paratus.