[Review] Assault Lily – Bouquet : “Romansa” Kakak-Adik Kelas dalam Melawan Para Raksasa

Pop Kultur 26 Des 2020

Ulasan anime kali ini akan membahas adaptasi serial anime dari proyek action figure Azone International dan Acus, Assault Lily – Bouquet. Anime besutan Studio SHAFT ini tayang sejak Oktober lalu, setelah mengalami penundaan pada jadwal sebelumnya di bulan Juli akibat wabah COVID-19. Anime ini juga dapatkan adaptasi game bertajuk Assault Lily - Last Bullet yang akan rilis 2021 mendatang.

[Spoiler Warning]

Di suatu masa, peradaban umat manusia terancam oleh kehadiran para makhluk raksasa misterius yang disebut sebagai Huge. Oleh karenanya, mereka bersatu untuk melawan Huge dengan mengembangkan sistem persenjataan Counter Huge Arms atau CHARM dengan menggabungkan ilmu pengetahuan dan sihir. CHARM digunakan oleh para gadis-gadis remaja yang mampu mengontrol Magie, mereka disebut sebagai Lily.

Di seluruh dunia, akademi khusus para Lily didirikan untuk mendidik mereka dan melatih mereka bertarung melawan para Huge. Inilah satu-satunya cara untuk mempertahankan umat manusia dari ancaman para raksasa.

Mahou Shoujo, But with Sci-fi Weapon and No Henshin

Para gadis sihir, bertarung melawan monster, dan digarap oleh Studio SHAFT. Mendengar ketiga hal itu pasti langsung terbesit di kepala satu judul anime dengan ciri-ciri yang sama. Yup, Mahou Shoujo Madoka Magica, atau setidaknya spin-off Magia Record. Sempat banyak pula yang mengkaitkan seri ini dengan seri “dekonstruksi Mahou Shoujo” tersebut. Namun ternyata konsep yang digunakan disini berbeda dengan konsep yang digunakan pada seri besutan Magica Quartet tersebut, atau mungkin dari Mahou Shoujo lain pada umumnya.

Para Lily bukanlah gadis penyihir yang mengikat kontrak dengan makhluk misterius dan harus Henshin terlebih dahulu sebelum bertarung. Disini mereka hanya menggunakan senjata melee-shooter yang disinkronisasikan dengan “energi” mereka. Melihat dari konsep ini mungkin lebih menyerupai serial anime garapan Ufotable, God Eater. Atau lebih mendekati lagi dengan “kemampuan khususnya” seperti dalam anime 3DCG besutan Rooster Teeth Amerika, RWBY.

Lika Liku Kehidupan Para Gadis Petarung

Kembali pada kisahnya. Sang MC Hitotsuyanagi Riri memanglah bercita-cita menjadi seorang Lily untuk melindungi orang-orang. Ia pun masuk ke Akademi Yurigaoka untuk mewujudkan hal itu. Dan ternyata menjadi seorang Lily tidak sesimpel yang dibayangkan. Menjalani kehidupan sekolah, latihan menggunakan senjata berat, dan bertarung melawan para raksasa, itulah “makanan sehari-hari” para Lily disini.

Namun bukan hanya itu, mereka juga membentuk kelompok gadis petarung Legion yang saling bekerja sama untuk memudahkan kewajiban mereka, serta secara opsional membentuk sebuah ikatan antara senior dan juniornya, antara kakak dan adik kelasnya, Schutzengel. Dan dengan pembentukan relasi-relasi ini menjadikan kisah mereka lebih berwarna, khususnya bagi ikatan Schutzengel yang membentuk “romansa” antara kakak dan adik kelasnya, antara Schild dan Ayunda-nya.

Tetapi, bertarung dengan menggunakan senjata untuk melawan raksasa demi melindungi umat manusia tidak selamanya berakhir dengan bahagia. Sebagai upaya pertahanan hidup tentunya ada hal-hal besar yang mesti dikorbankan, dan tentunya dapat menyayat hati siapa saja.

Assault Lily – Bouquet membawakan sebuah kisah bagaimana para pejuang mempertahankan eksistensi umat manusia dari ancaman bahaya. Keseharian siswi sekolah, pertempuran epik, suka dan duka, serta “sedikit bumbu pemanis”, semuanya hadir menghiasi anime penuh warna ini.

sediki gambar pemanis untuk penutup review kali ini

Tag

Wahyu Soetisna

Just a person who loves to write somethings