[REVIEW] Spiritfarer, Berpetualang Bersama Para Roh!
Game 2D bergaya gambaran tangan memang memiliki sebuah keistimewaannya tersendiri. Hal ini menjadikan Thunder Lotus Games memilih untuk mempertahankan setiap karyanya dengan gaya visual tersebut.
Sekian lama tidak terdengar karya mereka sejak 2017 silam, akhirnya mereka kembali dengan karya terbarunya yang dirilis pada 18 Agustus 2020 lalu berjudul Spiritfarer.
Tetap mempertahankan ciri khasnya, apakah Spiritfarer bisa memberikan sesuatu yang baru dari karya-karya sebelumnya? Bagaimana impresi saya terkait game ini? Simak ulasan lengkapnya disini!
Cerita
Jika berbicara tentang dunia kematian memang menjadi sebuah momok yang sangat menakutkan bagi kebanyakan orang. Namun hal ini menjadi sedikit berbeda ditangan Thunder Lotus Games, mereka berhasil menyampaikan sebuah cerita yang terkesan gelap menjadi cerita yang menyenangkan.
Karakter utama yang dimainkan pada game ini bernama Stella, seorang yang peduli pada roh untuk membantu perjalanan terakhir mereka, setidaknya itulah yang digambarkan pada game ini.
Nantinya pemain akan bertemu banyak roh yang bisa berubah menjadi hewan. Tugas pemain hanya membantu dan merawat setiap roh sepanjang permainan, setiap roh juga memiliki latar belakang kisah yang berbeda-beda. Sehingga pemain tidak hanya merawat namun juga memahami apa yang dialami dan diinginkan roh tersebut pada masa-masa terakhir.
Thunder Lotus Games sepertinya ingin mempertahankan unsur dunia kematian dengan merancang karakter utama sebagai Silent Protagonist. Cukup menggambarkan bahwa dunia kematian itu sunyi, namun tetap menyuntikkan hal yang setidaknya tidak menakutkan bagi kebanyakan orang.
Menurut saya, game ini benar-benar memberikan sebuah emosional yang sangat dalam. Bagaimana tidak, pemain nantinya akan mengetahui setiap latar kisah dan isi perasaan para roh tersebut. Walaupun begitu, Thunder Lotus Games berhasil menyeimbangkan unsur kelam dan depresi dengan sesuatu hal yang terlihat lebih menyenangkan.
Bagaimana pertualangan Stella mengarungi lautan untuk membimbing para roh? Rasakan pertualangannya yang penuh emosi ketika kalian memainkan Spiritfarer.
Gameplay
Stella tidak sendirian, ditemani seekor kucing yang bernama Daffodil yang tentunya selalu membantu pemain untuk melakukan segala interaksi. Pada game ini pemain juga bisa bermain co-op secara lokal, di mana pemain satunya bisa menggunakan sang kucing, Daffodil.
Spiritfarer memang hanya memberikan alat transportasi berupa kapal yang biasa saja, akan tetapi kapal tersebut bisa kita upgrade. Seperti membangun kamar tidur, lahan untuk bercocok tanam, sampai dapur untuk memasak, bahkan memperbesar ukuran kapal.
Pada game ini pemain diwajibkan memberikan kenyamanan dan keamanan untuk para roh. Pemain harus mengatur mood para roh, sampai bagaimana mengatur makanan yang disukai para roh.
Pemain juga harus mengumpulkan berbagai sumber daya untuk segala hal yang dibutuhkan seperti stok makanan, sampai upgrade kapal. Jika pemain tidak ingin mencari sumber daya susah payah, pemain juga dimudahkan untuk mendapatkan sumber daya dari pedagang yang bisa ditemukan lokasi tertentu lewat map.
Namun pemain harus menyiapkan biaya untuk membeli sumber daya tersebut. Bentuk transaksi pada Spiritfarer sendiri bernama Glims yang terbilang unik, di mana berbentuk cahaya hasil dari ubur-ubur terbang yang bisa pemain tangkap ketika melewati wilayah gelap yang dinamai Jellyfish Stage.
Tak sampai di situ, pemain juga bisa mendapatkan Glims melalui petir yang bisa pemain tangkap menggunakan botol kaca atau bisa memberikan sebagian hasil makanan kepada pedagang keliling.
Banyak hal unik yang bisa dilakukan pada game Spiritfarer ini, misalnya ketika pemain ingin menumbuhkan tanaman agar bisa dipanen lebih cepat. Maka pemain akan memainkan sebuah ritme musik menggunakan bola cahaya yang nantinya berubah menjadi gitar.
Grafis
Kembali pada gaya visual yang terbilang sederhana, namun Thunder Lotus Games berhasil memoles visual pada game ini menjadi sesuatu yang memberikan ciri khas tersendiri.
Hal ini menjadikan Spiritfarer sangat seimbang dan pantas dengan cerita yang disuguhkan. Dengan kata lain, Spiritfarer tidak terlalu berlebihan dalam hal penyampaian dari segi grafis maupun segi cerita.
Audio
Mengambil tema yang cukup suram dan gelap, Spiritfarer berhasil membuat pemainnya larut dalam nuansa suram tersebut. Latar musik yang terbilang sangat menenangkan dan menjiwa, sehingga pemain bisa menikmati perjalanan game ini dengan sangat mendalam.
Berbagai efek suara seperti rintik hujan, ombak, cipratan air, dan environment lainnya seakan menyatu. Sehingga pemain bisa mengerti dan ikut merasakan apa yang disampaikan pada game ini.
Namun, Spiritfarer seakan tidak ingin membiarkan pemainnya terlalu larut dalam nuansa kesedihan. Spiritfarer juga menyajikan sebagian latar musik yang bisa membuat para pemainnya cukup merasakan sentuhan kebahagiaan.
Kelebihan
- Cerita yang disajikan sangat dalam dan banyak arti
- Gaya visual yang sederhana namun istimewa
- Berbagai kegiatan yang menarik
- Mini game yang lumayan seru
- Adanya fitur lokal co-op
- Sistem upgrade yang unik
- Unsur musik yang sangat menyentuh
Kekurangan
- Terlalu repetitif
- Kamera gameplay yang terkadang membuat tidak nyaman
Kesimpulan
Spiritfarer sepertinya cocok bagi kalian yang menyukai jenis game seperti GRIS, SAMUDRA, atau FORGOTTON ANNE. Apalagi bagi kalian yang memang sangat suka dengan game yang mengandalkan segi cerita yang sangat mendalam.
Thunder Lotus Games berhasil menyajikan Spiritfarer dengan sangat sempurna, walaupun terlihat sangat sederhana. Ada banyak nilai yang terkandung dalam game ini, semua nilai tersebut bahkan bisa dipetik untuk kehidupan kita.
Spiritfarer sudah tersedia di platform Nintendo Switch, PlayStation 4, Xbox One, PC dan Google Stadia. Untuk harganya sendiri bisa kalian cek di store platform masing-masing apakah layak untuk dibeli dengan harga tersebut atau tidak.