Elon Musk Hampir Susul Kekayaan Jeff Bezos, Hanya Selisih 3 Miliar!
Setelah pada bulan November lalu Elon Musk berhasil mengalahkan kekayaan Bill Gates, kini Elon Musk hampir menjadi orang terkaya di dunia.
Dilansir dari laman Daily Mail, kekayaan bersih Elon Musk kini mencapai angka sekitar 184,5 miliar Dolar AS.
Jumlah kekayaan tersebut hanya memiliki selisih kurang lebih sebesar 3 miliar Dolar AS dari kekayaan Jeff Bezos, pendiri dan CEO Amazon, sebesar 187 miliar Dolar AS. Begitulah data yang dirangkum dari Bloomberg.
Dalam setahun terakhir, Elon meraup keuntungan bersih hingga lebih dari 146 juta Dolar AS, terlepas dari dampak pandemi COVID-19.
Ini juga yang membuat Elon Musk merangsek dari peringkat 35 orang terkaya di dunia pada awal 2020 ke posisi ke dua di awal tahun ini.
Kok Bisa?
Elon Musk dapat meraih kekayaan sebesar itu tidak lain disebabkan oleh saham dari perusahaan mobil elektrik miliknya, Tesla, yang meraih harga yang fantastis di bursa saham.
Harga saham Tesla meroket hingga 4,9 persen pada hari Rabu (6/1) siang, hanya dua hari setelah menyelesaikan sesi perdagangan pertama tahun ini dengan keuntungan 3,4 persen.
Tesla juga melaporkan serangkaian kuartal yang menguntungkan sepanjang tahun 2020. Itu membuat pabrikan mobil tersebut bergabung dalam perusahaan S&P 500 dan menjadi salah satu bisnis paling berharga di dunia.
Selama tahun 2020, Tesla berhasil mengantarkan 499.550 kendaraan, melebihi ekspektasi Wall Street yang memprediksi hanya 481.261 kendaraan. Meski demikian, angka tersebut masih di bawah target Tesla yang ingin memproduksi 500 ribu kendaraan di 2020.
Dalam kicauannya, Elon Musk bangga terhadap tim Tesla sehingga mencapai tonggak sejarah ini. Ia mengatakan bahwa pada awal berdirinya Tesla, mereka hanya memiliki 10% kesempatan untuk tetap beroperasi.
So proud of the Tesla team for achieving this major milestone! At the start of Tesla, I thought we had (optimistically) a 10% chance of surviving at all. https://t.co/xCqTL5TGlE
— Elon Musk (@elonmusk) January 2, 2021
Kedepannya, Tesla akan mencoba pasar baru untuk mobil elektrik mereka, terutama untuk pasar Eropa dan Asia. Hal ini juga disebabkan karena meningkatnya persaingan Tesla dengan produsen mobil konvensional yang ikut memproduksi mobil elektrik.