Rencana Pembelian Arm oleh NVIDIA Ditentang Banyak Pihak, Mengapa?

Teknologi 26 Jan 2021

Rencana Softbank Group untuk menjual Arm kepada NVIDIA ditentang banyak pihak. Kesepakatan yang bernilai 40 milyar Dollar Amerika ini banyak ditentang akibat kekhawatiran terhadap keamanan nasional di beberapa negara tersebut, seperti Britania Raya, Tiongkok, AS, hingga negara-negara Uni Eropa.

Dikutip dari Nikkei, para ahli yang berpengalaman dalam masalah peraturan mengenai merger dan akuisisi internasional mengatakan kesepakatan itu harus mengatasi rintangan peraturan yang ditetapkan untuk mencegah praktik anti persaingan dan ancaman terhadap keamanan nasional.

Dalam pengumuman perjanjian tersebut, kedua perusahaan, mengutip kebutuhan untuk mendapatkan lampu hijau dari regulator di banyak negara, termasuk Inggris, Tiongkok, Uni Eropa, dan AS, mengatakan bahwa penyelesaiannya dapat memakan waktu 18 bulan, periode yang jauh lebih lama daripada proses umum untuk mendapatkan persetujuan regulator untuk akuisisi perusahaan.

Ini menunjukkan kedua perusahaan sangat menyadari bahwa akan menjadi tantangan berat untuk mendapatkan kesepakatan mereka melalui regulator, kata para ahli.

Tak Ada Masalah saat Diakuisisi Softbank

Sebelumnya pada 2016 lalu, saat Softbank mengakuisisi Arm, pembelian tersebut tidak menimbulkan masalah antitrust karena konglomerat teknologi Jepang tersebut tidak memiliki unit pembuat chip yang bersaing dengan pelanggan lain dari perusahaan Inggris tersebut.

Tapi akuisisi Arm oleh NVIDIA adalah cerita yang berbeda, karena pembuat chip AS itu bersaing langsung dengan pelanggan Arm seperti Qualcomm, Intel, Advanced Micro Devices, MediaTek Taiwan dan Samsung Electronics asal Korea Selatan.

Sementara akuisisi Arm SoftBank Group berjalan tanpa hambatan karena grup tersebut dipandang sebagai "sesuatu perusahaan investasi," pembelian perusahaan oleh Nvidia akan "meningkatkan kekhawatiran bahwa hal itu akan mendistorsi persaingan di antara pemain hilir yang membeli lisensi teknologi dari Arm," kata pengacara Akira Kawashiro.

Terkait Perang Dagang AS vs Tiongkok?

Tanggapan Tiongkok terhadap kasus ini juga akan menarik banyak perhatian internasional, sebagian karena konflik pahitnya dengan AS.  Washington telah memberlakukan pembatasan peraturan untuk mencegah Huawei Technologies memperoleh semikonduktor tanpa lisensi khusus - termasuk chip yang dibuat oleh perusahaan asing yang telah dikembangkan atau diproduksi dengan perangkat lunak atau teknologi AS.

Arm telah memutuskan untuk terus memasok Huawei, mengklaim bahwa teknologi chipnya berasal dari Inggris dan tidak akan melanggar batasan AS dalam memasok raksasa teknologi asal Tiongkok tersebut.
Tetapi akuisisi oleh perusahaan AS dapat menempatkan Arm di bawah tekanan dan pengaruh yang lebih kuat dari pemerintah AS.

Tag

Agung Suhendro

Semper Fidelis, Semper Paratus.