Microsoft, Google, dan Qualcomm Protes Akuisisi Nvidia terhadap ARM

Setelah beberapa pihak dari Britania Raya, Tiongkok, AS, hingga negara-negara Uni Eropa, Microsoft, Google, dan Qualcomm masuk ke dalam daftar pihak yang protes atas akuisisi Nvidia terhadap ARM. Ketiganya meminta pihak terkait di AS untuk membatalkan kesepakatan ini. Mereka menganggap bahwa pembelian ini akan merusak persaingan.

Bloomberg melaporkan bahwa ketiga perusahaan tersebut masuk ke jajaran perusahaan yang meminta pembatalan kesepakatan yang bernilai 40 Milyar Dollar Amerika ini. Akuisisi ini akan memberi Nvidia kendali atas pemasok penting yang melisensikan teknologi chip penting kepada perusahaan seperti Apple, Intel, Samsung, Amazon, dan Huawei.

Mengklaim Tidak Ada Kehendak

NVIDIA mengklaim tidak ada kehendak untuk mengubah netralitas ARM. Perusahaan mengklaim pembelian ARM bukanlah alasan untuk mengubah apa yang tengah berfungsi, tetapi Bloomberg menyatakan bahwa perusahaan saingan dan banyak pihak lain tidak percaya akan hal itu.

Sebelumnya pada 2016 lalu, saat Softbank mengakuisisi ARM, pembelian tersebut tidak menimbulkan masalah antitrust karena konglomerat teknologi Jepang tersebut tidak memiliki unit pembuat chip yang bersaing dengan pelanggan lain dari perusahaan Inggris tersebut.

Tapi akuisisi ARM oleh NVIDIA adalah cerita yang berbeda, karena pembuat chip AS itu bersaing langsung dengan pelanggan ARM, seperti Qualcomm, Intel, Advanced Micro Devices, MediaTek Taiwan dan Samsung Electronics asal Korea Selatan.

Namun Akuisisi ARM oleh SoftBank Berjalan Mulus, Mengapa?

Sementara itu, akuisisi ARM oleh SoftBank Group berjalan tanpa hambatan karena grup tersebut dipandang sebagai "sesuatu perusahaan investasi," pembelian perusahaan oleh Nvidia akan "meningkatkan kekhawatiran bahwa hal itu akan mendistorsi persaingan di antara pemain hilir yang membeli lisensi teknologi dari ARM," kata pengacara Akira Kawashiro.