Microsoft: Kesopanan Warganet Indonesia Terendah se-Asia Tenggara

Teknologi 24 Feb 2021

Setiap tahunnya, Microsoft melaporkan hasil riset Indeks Kesopanan Digital (Digital Civility Index). Laporan tersebut mencakup 16.000 responden dari 32 negara yang mengukur kualitas interaksi secara daring yang dialami pada tahun 2020.

Untuk wilayah Asia Tenggara, Microsoft melaporkan bahwa Indonesia menempati urutan paling bawah. Indonesia sendiri menduduki posisi paling terakhir di Asia Tenggara atau di posisi 29 dari total 32 negara yang disurvei Microsoft.

Lebih mirisnya, Indonesia juga termasuk lima negara dengan Indeks Kesopanan Digital terendah di dunia, sejajar dengan Meksiko.

Untuk peringkat teratas di wilayah Asia Tenggara, Singapura berhasil mengambil alih posisi Malaysia. Singapura juga memegang posisi ke-4 secara global.

Kok Indonesia Paling Rendah?

Dikutip dari Liputan6, Sistem penilaian laporan tersebut berkisar dari skala nol hingga 100. Awalnya, negara mulai dari 100 poin.

Skor yang lebih rendah setara dengan eksposur lebih rendah terhadap risiko dalam dunia daring yang menghasilkan tingkat kesopanan lebih tinggi.

Indonesia duduk di peringkat ke-4 terburuk secara global setelah mendapat indeks yang sangat buruk, yakni 76 poin.

Remaja Indonesia tidak memberikan kontribusi apa pun terhadap skor Indonesia selama 2020. Penurunan indeks Indonesia sepenuhnya didorong oleh orang dewasa yang menambahkan 16 poin.

Hoaks dan penipuan menyumbang risiko terbesar Indonesia dalam dunia daring dengan +13 poin, disusul dengan ujaran kebencian +5 poin, dan diskriminasi dengan -2 poin.

Secara persentase, kasus penyebaran hoaks dan penipuan di Indonesia mencapai 47 persen, ujaran kebencian 27 persen, dan diskriminasi 13 persen.

Tetapi, empat dari sepuluh orang mengatakan bahwa kesopanan dalam dunia daring di Indonesia menjadi lebih baik selama COVID-19 karena rasa kebersamaan yang lebih besar.

Meski demikian, lima dari sepuluh orang terlibat dalam insiden intimidasi dengan 19% responden mengatakan bahwa mereka telah menjadi sasaran cyberbullying.

Kalian dapat membaca laporan lengkapnya dalam dokumen ini.

Bagaimana dengan negara lain?

Berbeda dengan di Singapura, peningkatan DCI sebagian besar dipimpin oleh remaja, menyumbang -7 poin, dengan orang dewasa menyumbang -1 poin.

Hal ini juga mengakibatkan penurunan 'rasa sakit yang luar biasa' yang signifikan yang disebabkan oleh interaksi daring negatif, sebesar -6 poin.

Secara global, negara-negara Eropa memegang indeks tertinggi. Belanda, Inggris dan Amerika Serikat mengambil tiga tempat teratas.

Sedangkan untuk posisi tiga terbawah dipegang oleh Afrika Selatan, disusul oleh Rusia, dan Meksiko.

Tag

Muhammad Ferdiansyah

Write. Design. Learn. Media/Tech/J-Pop Enthusiast.