[REVIEW] Parakacuk: Kesan Pertama dan Harapan Kami untuk Gim ini

Gaming 19 Feb 2021

Setelah sebelumnya Gamecom sukses dengan merilis gim puzzle berbumbu psychological horror berjudul A Day Without Me. Gamecom Team baru saja merilis demo dari gim Parakacuk, sebuah gim bertemakan sebuah geng di lingkungan anak sekolahan.

#MedForSquad mencoba demo dari game yang digadang-gadang sebagai "Bully versi Indonesia" ini. Seperti apa kesan pertama kami? Simak artikel ini!

Story

Secara singkat, Parakacuk adalah sebuah gim third-person action dimana player bermain sebagai Budi, seorang siswa SMA yang baru saja pindah ke sekolah barunya bernama SMA 69 Jancuk.

Disana, Budi harus melawan geng musuh yang menguasai sekolah dan merebut kuasa geng tersebut. Karena tema gim tersebut yang cukup menarik, akhirnya kami menyempatkan untuk mencicipi dan mengulas kesan pertama pada demo dari gim Parakacuk ini.

Pada versi demo dari gim Parakacuk, Gamecom Team menguik habis-habisan tentang apa yang akan ditawarkan pada gim Parakacuk ini. Nuansa sekolah dan geng anak sekolahan tersebut sudah sangat sesuai dengan kondisi di negara kita ini.

Gameplay

Sepertinya genre 3D beat’em up dengan ciri khas Devil May Cry dicampur dengan Bully sangat melekat pada gim ini. Kami juga melihat gim ini sepertinya tidak cocok dimainkan oleh anak kecil di bawah umur 17 tahun dikarenakan bahasa dan candaan yang disajikan dalam gim ini berunsur kasar. .

Animasi gerakan karakter saat berjalan dan bertarung menurut kami lumayan kaku, kombo bertarung yang sangat monoton, bahkan terkadang delay sering muncul ketika bertarung melawan para kroco yang mengeroyok kita.

Bahkan karakter yang kami mainkan beberapa kali mati sehingga harus mengulang kembali gim tersebut. Walaupun karakter kita bisa mengambil senjata yang disediakan di gim ini, tetap saja tidak menambah nilai tambah pada gameplay nya.

Parakacuk bisa dibilang lebih cocok dikatakan gim dengan genre musou daripada genre 3D beat’em up. Keberadaan score meter pada gim ini pun terasa hampa karena kombo yang kita gunakan hanya itu-itu saja dan tidak memberikan efek special sama sekali kepada karakternya.

Lalu untuk gerakan finisher pada lawan sangatlah kaku, mekanisme kroco dan boss pada demo gim ini pun tidak memberikan kesan berlebih, dengan pola nya yang selalu sama yaitu menunggu dahulu barulah menyerang.

Kami juga sangat menyayangkan bentuk voice acting pada setiap karakter yang ada pada gim Parakacuk ini. Pihak pengembang kemungkinan hanya menggunakan text-to-speech yang bisa didapatkan dari aplikasi translasi yang nada nya sangat datar. Sehingga dialog umpatan pada game ini yang seharusnya menjadi “punchline” dari gim ini terasa sangat datar.

Secercah Harapan

Harapan kami, saat perilisan gim Parakacuk pada Oktober mendatang, seluruh minus dan bug yang dilaporkan kepada pihak Gamecom Team diperbaiki termasuk optimisasi yang menurut kami sangat kurang pada gim ini.

Semoga gim ini menjadi “bahan bakar” pengembang gim di Indonesia agar lebih semangat membuat gim yang lebih baik dan dapat terkenal di dunia.

Buat yang ingin mencobanya, kalian bisa masukkan gim Parakacuk buatan Gamecom Team dalam Wishlist kalian di sini.

Sebelum memainkannya, kalian membutuhkan PC dengan spek prosesor minimal Intel Core i5-2500K/AMD Phenom II X4 940, 8 GB RAM, dan kartu grafis NVIDIA GeForce GTX 1060/AMD Radeon 470.

Tag

Rizky Rafi Azhara

Di antara dengan Ikramullah