Gojek dan Tokopedia Enggan Berkomentar Terkait Rencana Merger Keduanya
Berita mengenai kesepakatan rencana merger antara dua start-up asal Indonesia, Gojek dan Tokopedia telah beredar di mana-mana.
Ekspektasi masyarakat terkait rencana merger tersebut juga terbilang positif, meski tidak sedikit yang mengerutkan dahi.
Kedua belah pihak dari Gojek dan Tokopedia tampaknya enggan berkomentar mengenai kabar yang telah beredar luas di masyarakat tersebut.
Informasi Tidak Benar?
Beberapa media nasional telah meminta klarifikasi baik dari pihak Gojek dan Tokopedia, namun kedua perusahaan tersebut enggan berkomentar.
Baik dari pihak Gojek dan Tokopedia tidak dapat memberikan komentar atas spekulasi pasar.
CNBC Indonesia mencoba mengklarifikasi berita ini kepada Chief of Corporate Affairs Gojek, Nila Marita. Sayangnya pihak Gojek memilih untuk tidak berkomentar mengenai informasi tersebut.
Bahkan, VP of Corporate Communications Tokopedia, Nuraini Razak langsung menyatakan bahwa pemberitaan terkait isu merger tersebut tidaklah benar.
“Berita tersebut tidak benar dan maaf kami tidak berkomentar atas spekulasi pasar,” kata perwakilan Tokopedia tersebut, melansir Kontan.co.id.
Bagaimana Kelanjutannya?
Pernyataan dari kedua perusahaan start-up ini menimbulkan tanda tanya besar terkait rencana IPO kedua perusahaan ini.
Berdasarkan informasi yang beredar di kalangan pelaku pasar, dalam perjanjian tersebut secara keseluruhan pemegang saham Gojek akan memiliki porsi lebih besar dibandingkan pemegang saham Tokopedia. Hal ini disebabkan karena valuasi dari Gojek yang lebih lebih besar.
Jika kedua perusahaan tersebut benar-benar melakukan merger, valuasi perusahaan gabungan ini akan mencapai US$35 miliar hingga US$40 miliar.
Menurut CB Insights saat ini valuasi Gojek mencapai US$10 miliar dan Tokopedia US$7 miliar.
Perusahaan hasil merger ini akan menjadi perusahaan publik paling besar di Bursa Efek Indonesia setelah Bank BCA dan Bank BRI.