[Review] Hataraku Saibou Black: Sebuah Konsekuensi Bila Tak Menjaga Kesehatan Tubuh

Ulasan anime kali datang dari anime adaptasi manga karya Shigemitsu Harada dan Issei Hatsuyoshiya, Cells At Works! Code Black atau dikenal pula sebagai Hataraku Saibou Black. Serial ini merupakan spin-off dari manga karya Akane Shimizu, Hataraku Saibou. Anime ini dapat disaksikan secara legal melalui layanan streaming iQIYI.

[Spoiler Warning]

Di dalam tubuh seorang manusia, sebuah sel darah merah pemula bekerja diantara 37 triliun sel lainnya agar tubuh itu tetap berjalan. Namun ada yang salah, hormon stres dari alkohol, rokok, dan kebiasaan buruk lainnya terus memaksa mereka agar bekerja semakin cepat dan keras. Pembuluh darah penuh dengan kolestrol, bisul, hati yang berlemak, dan berbagai masalah tubuh lainnya menyebabkan sirkulasi tidak bekerja dengan baik. Ini adalah kisah para sel dalam tubuh manusia yang tidak sehat.

Hataraku Saibou Series memang dikenal sebagai kisah-kisah mengenai apa yang dikerjakan oleh para sel dalam tubuh seorang manusia beserta fungsi-fungsinya, yang dikemas dalam bentuk “Gijinka” atau personifikasi dari sebuah objek layaknya seorang manusia. Sudah barang tentu disini kita akan bertemu dengan kisah sel darah merah yang mengantarkan oksigen ke seluruh tubuh, sel darah putih yang melawan bakteri, trombosit yang menutup luka-luka, dan sel-sel lainnya.

Namun bagaimana bila sel-sel tersebut bekerja dengan lingkungan yang keras? Inilah hal yang diangkat dalam kisah spin-off para sel tubuh manusia ini.

Bekerja dalam Sebuah “Black Company”

Bagi yang telah menonton seri utama Hataraku Saibou pasti sudah mengetahui apa saja gangguan-gangguan yang dapat terjadi dalam tubuh, khususnya dalam ukuran sel. Memang ada beberapa insiden yang mungkin dapat mengancam keselamatan tubuh tersebut. Tapi dalam Hataraku Saibou Black, hal tersebut menjadi “makanan sehari-hari” para sel.

Yup, para sel di Hataraku Saibou Black harus bekerja sangat keras dan cepat layaknya dalam sebuah “Black Company”. Para sel darah merah harus secepat mungkin mengantarkan oksigen ke seluruh tubuh, sel darah putih harus melawan para bakteri-bakteri yang lebih berbahaya, dan lain sebagainya.

Dan ancaman itu bukan hanya berasal dari bakteri saja, tetapi juga dari ancaman-ancaman non bakteri seperti batu ginjal, asam urat, hingga karbon monoksida yang dapat mengancam keselamatan para sel sewaktu-waktu.

Kenapa hal itu bisa terjadi? Hal ini tidak lain akibat kebiasaan buruk sang tubuh itu sendiri. Kurang tidur, jarang berolahraga, pola makan yang buruk, hingga merokok dan mengonsumsi alkohol. Itulah yang menyebabkan kondisi tubuh yang buruk seperti ini.

Pekerjaan yang Melampaui Batas

Dengan kebiasaan buruk tersebut yang dilakukan oleh sang tubuh utama menyebabkan para sel harus bekerja lebih keras. Bahkan tak jarang pekerjaan tersebut bisa mengancam keselamatan mereka.

Yup, dalam Hataraku Saibou Black ini kita bisa melihat para sel terlahir dan mati dengan sangat cepat. Bahkan beberapa dari mereka terbunuh dengan tragis di depan para sel lainnya, yang mungkin sudah berhubungan sangat dekat dengannya seperti seorang sahabat. Maka tidak heran apa yang akan terjadi pada sebuah sel ketika melihat sahabatnya mati secara tragis di depan mata kepala mereka sendiri.

Adakah cara untuk menghentikan semua itu? Selama sang tubuh utama tidak mau berubah mereka akan tetap seperti itu, meskipun mereka berusaha untuk melawan ataupun berteriak sambil menangis memohon agar sang tubuh utama mau merubah pola hidupnya. Kunci utamanya ada pada si pemilik tubuh itu sendiri, yang akhirnya mau “insaf” setelah sebuah insiden yang hampir merenggut nyawanya.

Sama seperti kisah utamanya, Hataraku Saibou Black memberikan sebuah edukasi mengenai cara kerja para sel di seluruh tubuh. Namun seri spin-off ini tidak hanya membawakan sebuah pelajaran sains yang dikemas dengan bumbu Gijinka saja, tetapi juga menyampaikan pesan pentingnya menjaga kesehatan tubuh.

“Kesehatan selalu tampak berharga setelah kita kehilangannya” – Jonathan Swift