PUBG Lite Resmi Ditutup Akhir April Ini Setelah Bertahan 2 Tahun
Anda penggemar 'Chicken Dinner' PlayerUnknown’s Battlegrounds atau PUBG tapi terkendala dengan harga yang lumayan mahal atau PC 'kentang' Anda tidak sanggup menjalankan versi orisinalnya? Setidaknya PUBG Studio memberikan solusi akan hal tersebut dengan merilis versi free-to-play yang berjudul PUBG Lite yang ditujukan untuk PC bersesifikasi rendah. Tapi sayangnya, PUBG Studio memutuskan untuk menutup layanan PUBG Lite.
Yap, PUBG Studio beserta penerbit Krafton merilis pernyataan bahwa layanan PUBG Lite akan dihentikan pada tanggal 29 April 2021 mendatang. Sejak 30 Maret, situs PUBG Lite sudah tidak aktif dan game-nya sudah tidak bisa di-download lagi. Lebih lanjut, player support dari PUBG Lite juga akan dinonaktifkan pada tanggal 29 Mei 2021 mendatang.
Berdasarkan pernyataan yang dirilis oleh Studio PUBG melalui situs resminya, pihak PUBG Studio menyatakan bahwa penutupan ini dilakukan setelah mempertimbangkan berbagai hal, meskipun tidak menjelaskan penyebab pasti dari penutupan tersebut. Berikut adalah pernyataan dari PUBG Studio:
Kami menyatakan permintaan maaf setulus-tulusnya serta apresiasi dari para penggemar PUBG Lite yang selalu bersama dengan kita semua. Kami berharap PUBG Lite dapat menghibur semua penggemar serta tetap aman dari pandemi COVID-19 yang memberatkan ini.
Sayangnya, kami harus membuat keputusan berat dengan menghentikan layanan setelah mempertimbangkan banyak hal dan sudah waktunya bagi perjalanan kami untuk berakhir. Dengan berat hati kami mengumumkan bahwa layanan dari PUBG Lite akan dijadwalkan berakhir pada tanggal 29 April 2021 mendatang.
PUBG Studio terakhir kali memberikan update untuk PUBG Lite pada bulan Januari 2020, termasuk mengenalkan peta Vikendi ke dalam game.
PUBG Lite pertama kali diperkenalkan dalam versi beta di Thailand pada tanggal 24 Januari 2019. PUBG Lite sendiri menyajikan mekanisme sama dengan versi orisinal namun dioptimalkan untuk PC dan laptop berspesifikasi rendah. Layanan PUBG Lite kemudian meluas ke beberapa negara di Asia Tenggara dan negara Asia lainnya, lalu menuju Amerika Selatan pada bulan Mei 2019, dan kemudian menuju Eropa pada bulan Oktober 2019.