[Review] Doki Doki Literature Club Plus, 'Just Monika' Dengan Ekspansi Wholesome
Kita kembali ke tahun 2017, lebih tepatnya pada tanggal 22 September ketika gim visual novel karya Team Salvato, Doki Doki Literature Club atau disingkat sebagai DDLC dirilis untuk pertama kalinya dan langsung menjadi hit bagi para gamer dan pecinta visual novel.
Bagaimana tidak? Itu semua berkat unsur horor psikologis yang bersembunyi dibalik plot cerita yang santai serta enjoyable, atau yang paling terkenal yakni sang "Heroine Utama", Monika yang mampu 'mengacak-acak' isi gim itu sendiri berkat sikap self-awareness dan kemampuan breaking the 4th wall yang dia miliki. Sebuah konsep yang sebenarnya tidak biasa pada suatu visual novel tapi berhasil menarik perhatian bagi para gamer maupun pecinta visual novel, bahkan saya sendiri yang bukan merupakan penggemar genre visual novel ikut tertarik dengan gim ini dan menemukan bahwa gim ini jadi exciting bagi sebagian orang berkat 'unsur kejutan' di dalamnya.
Oke, kata "exciting" ini mungkin agak kurang tepat karena sesuai dengan apa yang saya tulis di paragraf sebelumnya. DDLC sangat menonjolkan unsur horor yang menargetkan pada masalah psikologis, terutama bagi para remaja, yang mana sangat terlihat sekali pada ceritanya bahwa paranoid, depresi, dan gangguan kepribadian merupakan "senjata tidak terlihat" yang sangat ampuh dalam mengubah perilaku seseorang. Nevertheless, it's still a very nice game to be explored.
Empat tahun setelah kehebohan "Just Monika" menggema, secara mengejutkan Dan Salvato mengumumkan bahwa DDLC hadir kembali! Merupakan hasil kolaborasi antara Team Salvato dan Serenity Forge, DDLC hadir kembali sebagai Doki Doki Literature Club Plus atau disingkat sebagai DDLC+, yang merupakan ekspansi dari gim orisinalnya. Tidak hanya sebagai 'angin segar' bagi yang sudah memainkan DDLC, namun juga bagi yang ingin mencobanya untuk pertama kali.
Jika ada satu hal yang perlu dipertanyakan, maka itu adalah harga. DDLC+ sendiri dibanderol Rp. 95.999 (diskon 10% menjadi Rp. 86.399 hingga 9 Juni mendatang saat artikel ini ditulis) untuk sebuah gim yang awalnya free-to-play, dan masih tersedia di Steam sampai sekarang. Untungnya Team Salvato dan Serenity Forge punya alasan kuat untuk menjustifikasi hal tersebut. Pertama, DDLC+ hadir dengan penambahan fitur dan segudang konten baru dalam jumlah masif. Kedua, DDLC+ kini hadir di platform konsol, termasuk Nintendo Switch. Faktanya sendiri merasa yakin kedua alasan tersebut lebih dari cukup untuk menjustifikasi harga yang dibanderolnya.
Apakah segala penambahan fitur dan konten baru meyakinkan baik bagi sudah memainkan DDLC maupun bagi yang memainkannya untuk pertama kali? Saya sebagai MedForSquad dan juga penggemar DDLC akan menjawabnya untuk kalian.
A "Microsoft Windows" (Sort Of)
Ketika kalian menjalankan DDLC+, kalian akan menjumpai sebuah booting screen, lalu kalian mendapati sebuah desktop screen yang terlihat seperti Microsoft Windows.... tunggu, memangnya DDLC+ punya desktop screen sendiri? Jawabannya iya, sepertinya karena Team Salvato tidak ingin mengubah DDLC orisinal secara besar-besaran hanya demi mengakomodasi semua fitur dan konten baru. Sebagai gantinya mereka menempatkan gim utama beserta semua konten baru secara terpisah ke dalam sebuah 'wadah' tersendiri dalam bentuk desktop ala Windows. Kalian dapat menikmati semua konten baru tersebut tanpa perlu menjalankan gim orisinal di dalamnya.
Tentu saja semuanya ditempatkan di sini. Anda ingin melihat semua CG dalam game ini? Ada pictures yang menyediakannya untukmu. Rindu dengan BGM dan lagu tema "Your Reality" oleh Monika? Ada inbuilt music player yang bisa kalian dengarkan di sana. Lalu yang paling utama adalah side stories yang akan saya jelaskan pada sub-bab selanjutnya. Last but not least, adalah files yang tentu saja... kalian harusnya sudah mengerti apa harus dilakukan dengan gim ini, bukan begitu?
Memang penempatan gim utama serta konten ekstra dalam sebuah desktop terasa membingungkan untuk pertama kali, tapi saya rasa ini adalah sebuah good execution jika kalian ingin memainkan gim utamanya demi mendapatkan semua konten demi mendapatkan sebuah 'kepuasan' dalam mengeksplorasi gim ini.
Side Stories: A Wholesome Moments
Salah satu intisari utama dari DDLC+ adalah keberadaan side stories sebagai bagian tersendiri dari gim utama. Mungkin kalian sebagai penggemar DDLC bertanya-tanya, bagaimana klub literatur terbentuk? Bagaimana pertemuan pertama antara Monika dan Sayori? Bagaimana Yuri dan Natsuki memutuskan untuk bergabung ke klub? Hal itulah yang selalu menjadi diskusi hangat bagi para penggemar DDLC. Untungnya Team Salvato menjawab keinginan tersebut dengan menghadirkan cerita sampingan tersebut.
Side stories sendiri terdiri dari enam bagian untuk masing-masing pasangan serta satu stories tersendiri untuk keempat heroine. Semua cerita sampingannya didedikasikan untuk cerita tersendiri tanpa keterkaitan dengan cerita utama. Tidak ada unsur horor seperti pada gim utamanya, hanya sebuah cerita yang menjelaskan perjalanan bagaimana klub literatur terbentuk dan bagaimana mereka bertemu untuk pertama kalinya. Bagi penggemar berat DDLC, mungkin ini adalah sesuatu yang menggembirakan dan side stories adalah apa yang mereka harapkan. Setiap ceritanya sendiri well-written, emosional, dan yang paling terpenting, it's definitely wholesome. Setiap karakter pada setiap cerita memiliki porsi cerita yang seimbang satu sama lain, lengkap dengan CG baru yang menampilkan masing-masing pasangan. Oh iya, adanya beragam trek musik baru yang ditambahkan khusus untuk side stories terasa sangat pas dengan momen tersebut, membuat ceritanya semakin menghayati bagi yang membacanya.
Pada di akhir side stories, jelas tergambar bagaimana para heroine memiliki sebuah ikatan yang sangat kuat dan menyentuh hati. Sesuatu yang sangat kontradiktif dengan cerita utamanya tapi setidaknya kalian bisa mengerti bagaimana mereka bisa saling dekat satu sama lain.
Main Story Is... Just Like As It Was
Spoiler Alert: Khusus sub-bab ini akan menyinggung plot utama dari gim orisinal Doki Doki Literature Club. Jika kalian belum pernah memainkan gim ini maka disarankan untuk langsung loncat ke bagian kesimpulan. Membaca sub-bab ini maka artinya kalian menerima untuk diberikan spoiler cerita dari Doki Doki Literature Club.
Jika kalian sudah paham dengan peringatan di atas, kita akan mulai dengan mengingat kembali premis dari DDLC orisinal.
Cerita dimulai dari seorang karakter tanpa nama (kita akan sebut sebagai "MC dari sini) yang diajak Sayori, teman masa kecilnya si MC untuk mengajak bergabung dengan klub literatur bersama dengan tiga anggota lain, Yuri, Natsuki, dan Monika sang ketua klub. Awalnya enggan, namun akhirnya MC memutuskan untuk bergabung ke klub literatur karena tidak ingin membuat mereka kecewa.
Melihat sebagai sebuah kesempatan untuk lebih dekat dengan para heroine, MC pun menulis puisi yang dianggap bisa memikat mereka. Kalian akan memain suatu mini-game untuk menuliskan puisi tersebut dengan cara memilih kata-kata yang mereka sukai. Kalian bisa mengetahuinya dengan melihat reaksi mereka sesuai dengan kepribadian masing-masing. Contohnya Yuri yang menyukai kata-kata yang kompleks, berlawanan dengan Natsuki yang menyukai segala sesuatu yang "imut", dan Sayori yang menyukai kata-kata yang emosional, seperti senang atau sedih.
Begitulah sebagaimana jalan cerita dari DDLC sejauh ini, plot yang sebenarnya biasa saja, bahkan untuk ukuran standar visual novel sekalipun. Namun, para penggemar yang sudah memainkannya sejak gim orisinalnya dirilis pun sudah tahu bahwa ini sebenarnya hanyalah sebuah "tip of an iceberg", merupakan awal sebelum semuanya jadi serba salah.
Sebagaimana progres cerita berlanjut, kalian akan mendapati bahwa para heroine mulai menunjukkan tanda-tanda masalah psikologis serius yang membawa pada kejadian yang tidak terduga dan momen-momen menakutkan yang semakin sering terjadi. Tidak hanya para heroine, gim sendiri pun mulai 'rusak' dengan munculnya berbagai glitch, tampilan karakter yang berubah tanpa alasan yang jelas, alur dialog yang mulai kacau dimana-mana, dan munculnya berbagai puisi misterius yang menyeramkan. Semuanya tersebut menjadi satu sebagai momen breaking the 4th wall yang mana membuat MC harus bertindak dengan mengubah isi file gim yang sudah di luar kendali tersebut.
Sejauh ini DDLC+ tetap mempertahankan experience layaknya versi orisinal. Selama memainkan gim ini, saya tidak melihat adanya perubahan drastis pada cerita utamanya. Bagi saya (dan mungkin penggemar DDLC), ini merupakan hal yang bagus karena tetap membawa pengalaman mencekam seiring dengan kalian mendalami gim ini. Semuanya tetap terasa seperti aslinya, terutama jika kalian telah lama tidak memainkan DDLC, dan setiap pilihan yang kalian buat akan tetap terasa worthwhile.
Hal yang lain tentu saja berbagai momen-momen mencekam yang bisa kalian nikmati sepanjang jalan cerita dalam gim ini, seperti puisi terakhirnya Sayori, leher Natsuki yang tiba-tiba saja patah, atau Yuri yang langsung menikam dirinya sendiri begitu saja setelah menyatakan perasannya. Sejauh apa yang saya mainkan, entah kenapa momen-momen tersebut terasa lebih 'hidup' dibandingkan ketika memainkan gim orisinalnya, mungkin karena Team Salvato sendiri telah meningkatkan visual dari gim orisinalnya. Pada akhirnya, memang semuanya mencekam layaknya genre horor psikologis, tapi tetap terasa seperti memainkannya untuk pertama kali bahkan bagi yang sudah memainkan gim orisinalnya sekalipun. Just like it was and it's still memorable as it was.
Kesimpulan
DDLC tetaplah DDLC seperti ketika dirilis pertama kali empat tahun yang lalu, tetap menjadi visual novel favorit para gamer maupun pecinta visual novel dengan unsur horor yang kreatif, serta plot cerita yang begitu memorable bagi banyak orang. Gim seperti DDLC ini sangat disarankan jika kalian menginginkan suatu elemen 'kejutan' dalam sebuah visual novel.
Lalu bagaimana dengan imbuhan "Plus" pada DDLC+? Jelas "Plus" merupakan ekspansi tersendiri dengan menambahkan imbuhan 'bumbu' tersendiri yang menambah daya tarik dari gim orisinalnya secara keseluruhan melalui side stories yang brilian. Belum lagi penulisan ceritanya yang sangat menyentuh hati, yang mana dapat membuat kita menjadi lebih memahami bagaimana arti dari suatu ikatan antar para heroine tersebut.
Pada akhirnya, apakah DDLC+ worthed it? Tentu saja, bahkan jika kalian bukanlah penyuka visual novel sekalipun, saya akan tetap merekomendasikannya. Kalian adalah penggemar DDLC? Maka DDLC+ adalah no-brainer bargain for you, and "Just Monika" is the justice.
Good Things
- Side Stories dengan penulisan cerita yang brilian dan menyentuh hati.
- Hadirnya beragam CG baru yang wholesome.
- Beragam konten-konten baru yang layak dikoleksi bagi para penggemar berat DDLC.
Not Good Things
- Hampir tidak adanya semacam bonus atau konten tambahan untuk cerita utamanya.