Studio GoHands Menggugat King Records, Buntut Dari Pembatalan Anime Tokyo Babylon 2021

Pop Kultur 6 Agt 2021

Kasus penjiplakan yang dialami pada adaptasi anime Tokyo Babylon 2021 tidak hanya mengakibatkan dibatalkannya proyek tersebut, tapi berbuntut pada studio GoHands.

Dikutip dari Asahi Shimbun (5/8), studio GoHands telah mengajukan gugatan terhadap perusahaan entertainment King Records sebesar 450 juta Yen (58,8 milyar Rupiah) mengenai pembatalan adaptasi anime Tokyo Babylon 2021. Gugatan tersebut telah diajukan melalui Pengadilan Distrik Tokyo.

Menurut isi gugatan tersebut, GoHands menyetujui kontrak dengan King Records untuk memproduksi anime, dan mengirimkan 13 episode pada akhir November 2020 silam. Biaya produksi anime yang sebesar 314,6 juta yen (sekitar 41 milyar Rupiah) dijadwalkan akan dicicil mulai Desember 2020 hingga Agustus 2021. Namun, GoHands mengklaim kontrak tersebut dibatalkan secara sepihak pada bulan Januari lalu setelah angsuran pertama.

Lebih lanjut, dalam isi gugatan tersebut, GoHands tidak hanya menggugat sisa 281,6 juta yen (sekitar 36,8 milyar Rupiah) yang masih terikat dengan kontrak, tetapi juga 171,82 juta yen (sekitar 22,4 milyar Rupiah) untuk episode 14 hingga 21, meskipun menurut isi gugatan tersebut, GoHands dan King Records belum secara resmi menandatangani kontrak untuk episode yang dimaksud.

Sejauh Ini Dari Tokyo Babylon 2021

Sebelumnya King Amusement Creative mengumumkan adaptasi anime dari manga Tokyo Babylon 2021 oleh sutdio GoHands pada bulan Oktober 2020 silam, dan meluncurkan desain karakter pada 19 November. Namun pada 20 November, staf menerima pemberitahuan tentang dugaan plagiarisme atas desain kostum anime, terutama dari kostum girl grup Korea Red Velvet dan pakaian boneka Volks. Staf meminta maaf pada bulan Desember lalu karena mereferensikan desain kostum untuk dua karakter dari sumber lain tanpa izin.

Staf kemudian mengumumkan untuk menunda penayangan dari anime Tokyo Babylon 2021 pada bulan April 2021 sebelum akhirnya dibatalkan. Menurut GoHands, King Record telah meminta revisi desain karakter setelah kasus plagiarisme mencuat sambil terus bekerja untuk memenuhi waktu tenggat tayang. Namun, GoHands menuduh bahwa King Records berubah pikiran dan menolak untuk membayar cicilan yang tersisa pada bulan Januari.

Pengacara dari GoHands, Tomonori Sugo mengatakan bahwa sebelumnya tidak masalah pelanggaran hak cipta saat membandingkan desain yang digambar dengan pakaian yang dijadikan referensi. Namun, orang yang bertanggung jawab atas izin hak cipta dalam produksi di GoHands ini tidak dapat hadir karena sakit mendadak, sehingga desain yang dipermasalahkan tidak diperiksa secara memadai.

"Kami benar-benar meminta maaf kepada para penggemar atas kesahalannya. Namun, studio sudah bergerak maju dengan revisi seperti yang diminta. Kami adalah perusahaan yang jauh lebih kecil daripada King Records, jadi kami telah mengalami pukulan ekonomi yang parah," ujarnya.

Tag

Dio Puja Altha

Seorang penulis yang selalu kebelet menulis melawan tangan saya yang gatel mengetik di keyboard (๑>◡<๑). Writing, Photography, and Subtitling, Just Doing Something Fun for My Own Sake (^^;)