Toshiba: Krisis Chip Semikonduktor Masih Akan Berlanjut Hingga September 2022

Chip semikonduktor telah kekurangan pasokan sejak tahun 2020, dengan kekurangan yang menyebabkan antrian permintaan yang panjang untuk industri yang terkena dampak seperti otomotif, konsol game, perangkat keras komputer, peralatan medis, dan industri lainnya.

Salah satunya adalah Toshiba Corporation, yang baru saja mengatakan bahwa krisis chip semikonduktor yang dialami oleh perusahaan akan terus berlanjut hingga September 2022, dengan spekulasi bahwa permintaan mungkin belum akan terpenuhi hingga 2023 mendatang.

"Pasokan chips akan tetap sangat tipis hingga setidaknya September tahun depan. Dalam beberapa kasus, kami mungkin menemukan beberapa pelanggan tidak terlayani sepenuhnya hingga tahun 2023", kata Presdir Toshiba Corporation Takeshi Kamebuchi, dikutip dari Bloomberg.

Kamebuchi menjelaskan bahwa masalah utama dari krisis chip semikonduktor yang dialami oleh perusahaan disebabkan oleh kekurangan material serta permintaan yang jauh melebihi kapasitas output yang dimiliki perusahaan.

Dalam upaya mengatasi masalah kekurangan chip semikonduktor, Toshiba telah merencanakan untuk melalukan investasi sebesar 60 milyar Yen (545 juta Dolar AS) untuk meningkatkan untuk meningkatkan produksi hingga tahun 2024 mendatang.

Kamebuchi juga melayangkan permintaan maaf kepada para produsen konsol game seperti Sony dan Nintendo karena kesulitan dalam memenuhi permintaan karena krisis tersebut.

"Kami mempertimbangkan pelanggan mana yang menghadapi situasi paling parah, seperti risiko seluruh lini produksi terhenti atau bisnis dilenyapkan tanpa pasokan chip. Pembuat konsol game termasuk di antara pelanggan yang mengajukan tuntutan terkuat dan saya dengan tulus meminta maaf atas frustrasi mereka karena tidak ada dari mereka yang memiliki kepuasan 100 persen", imbuh Kamebuchi.