Semakin Menghijau, Gojek Tambah Uji Coba Motor Listrik Mereka Menjadi 500 Unit!

Teknologi 30 Okt 2021
Honda PCX Electric yang digunakan Gojek sebagai armada ojek listrik mereka pada 2019 silam. (Gojek via Tempo)

Perusahaan transportasi daring Gojek dikabarkan akan memperluas uji coba komersial motor listrik mereka (sebagai armada ojek) menjadi 500 unit di selatan Jakarta. Kali ini, Gojek menggaet Pertamina, Gesits dan pengembang sistem tukar baterai asal Taiwan, Gogoro.

Kevin Aluwi sebagai CEO dan Co-Founder Gojek memaparkan kepada CNN Indonesia bahwa perluasan ini akan dilakukan setelah uji coba pertama diumumkan pada Desember tahun lalu. Pada uji coba pertama yang dilakukan sepanjang tahun ini, Gojek menggunakan 25 unit motor listrik dan lima stasiun penukaran baterai di Jakarta Pusat.

"Uji coba komersial kendaraan listrik merupakan perwujudan salah satu komitmen sustainability kami untuk meraih target karbon netral melalui transisi ke kendaraan listrik di ekosistem Gojek pada 2030," kata Kevin dalam sebuah diskusi daring.

Pada Mei kemarin, Gojek melalui laporan tahunannya memaparkan semua mobil dan motor yang dioperasikan perusahaan beralih menjadi berteknologi listrik sepenuhnya pada 2030.

Uji coba motor listrik sebanyak 500 unit di Jakarta Selatan disebut untuk mendukung target tesebut. Gojek juga akan meningkatkan jumlah unit yang diuji coba hingga 5.000 unit dengan jarak tempuh penggunaan hingga 1.000.000 kilometer.

Nantinya, motor listrik tersebut akan beroperasi pada berbagai layaan Gojek, termasuk GoRide, GoFood, GoSend Instant, GoShop hingga GoMart. Namun batas wilayahnya hanya berada di area Jakarta Selatan.

Selain menambah unit uji coba tersebut, Kevin juga mengungkap bahwa perusahaan itu akan membentuk unit usaha independen yang fokus melakukan pengembangan kendaraan listrik.

"Ini proyek kami yang sangat ambisius, jadi kami ingin menciptakan Indonesia hingga lepas dari kendaraan karbon, muda-mudahan, ini jadi langkah signifikan ke arah sana," ujar Kevin.

Chief Transport Officer Gojek Raditya Wibowo menjelaskan beberapa kendala yang dihadapi motor listrik sebagai sarana transportasi umum, salah satunya belum didukung infrastruktur yang mumpuni.

Kendaraan listrik juga dinilai belum seoptimal kendaraan konvensional saat dipakai mitra pengemudi (driver) karena waktu pengisian baterai yang cukup lama. Inilah sebabnya Gojek melakukan studi lebih dalam soal sistem battery swapping.

"Kan mereka bekerjanya dikejar oleh waktu, apabila charging baterainya satu jam atau dua jam, maka kasihan mereka. Kita rencanakan nantinya akan menaruh berbagai kabinet Battery Swap itu di sejumlah titik guna memudahkan mitra driver," kata Raditya.

Tag

Ilham Purnama Sadik

Pecinta Otomotif yang punya tiga oshi : Suisei, Hanasaru dan IONIQ 5. Juga menulis di SuaraMerdeka.com pada hari kerja