[MedForTips] Cara Mencegah Terjadinya Kecelakaan Saat Melakukan Perjalanan Jauh

Otomotif 5 Nov 2021
Perjalanan jauh akan semakin menyenangkan jika kalian bisa sampai dengan selamat di tempat tujuan. (Alex Jumper/Unsplash)

Bagi kalian yang senang berkendara jarak jauh tentu tak ingin mengalami satu insiden yang membuat harimu menjadi kacau, apalagi sampai menyebabkan sesuatu yang tak diinginkan terjadi. Misal tabrakan yang membuat kalian merogoh uang cukup banyak untuk memperbaiki kendaraanmu atau bahkan merenggut nyawamu dan nyawa penumpang lain.

Kali ini, kami akan memberikan panduan untuk mencegah terjadinya kecelakaan di jalan raya yang bisa kalian terapkan baik saat berkendara menggunakan mobil maupun motor. Panduan ini akan dibagi dalam 2 bagian, sebelum bepergian dan saat bepergian.

Sebelum Bepergian

Sebelum kalian melakukan suatu perjalanan yang jauh, tentu ada beberapa hal yang perlu kalian perhatikan. Baik pada kendaraan yang akan kalian pakai untuk berkendara, maupun pada kalian yang memegang kendali penuh atas kendaraan kalian saat bepergian jauh.

Ilustrasi perawatan/servis mobil (India Today)

Pertama, pastikan kendaraan kalian dalam kondisi yang baik pada mesin, kelistrikan, maupun pada ban sekalipun. Salah satu cara untuk memastikannya ialah dengan melakukan servis atau pengecekan di bengkel sebelum melakukan perjalanan.

Pada saat melakukan perawatan atau servis, pastikan oli mesin, perlampuan dan ban sudah dicek agar dalam kondisi yang prima. Hal itu bertujuan agar pada saat melakukan perjalanan, kendaraan yang kalian pakai tidak mengalami masalah yang bisa menghambat perjalanan kalian nantinya.

Badan sehat, berkendara pun akan membuatmu senyum! (Frank McKenna/Unsplash)

Kedua, pastikan kalian juga dalam kondisi yang siap untuk melakukan perjalanan jauh. Pastikan tidur kalian cukup sebelum berkendara, pastikan kalian juga tidak dalam keadaan mabuk dan pastikan kalian memang sedang dalam kondisi yang siap untuk berkendara.

Dan jika kalian mengantuk dalam berkendara, siapkan juga co-driver yang juga dalam kondisi yang sama siapnya dengan kalian agar saat kalian mengantuk, kalian bisa berganti supir dan perjalanan bisa dilakukan dengan lancar.

Jangan lupa pakai helm ya buat yang naik motor! (Super Cub episode 12/Muse Indonesia)

Ketiga, pastikan perlengkapan berkendara kalian juga lengkap. Jika kalian menggunakan sepeda motor, pastikan kalian memakai helm berstandar SNI, jaket, celana panjang dan sarung tangan yang memadai.

Sementara jika kalian menggunakan mobil, pastikan kalian dan penumpang di mobil kalian untuk menggunakan sabuk pengaman, serta pastikan juga airbag dan sistem pengereman serta sistem keselamatan pada mobil kalian tidak ada masalah.

Saat Bepergian

Di saat kalian berkendara pun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat berkendara. Termasuk beberapa teknik berkendara yang baik saat di jalan raya.

Ilustrasi jarak aman berkendara (Nissan Indonesia)

Pertama, jaga kecepatan kendaraan kalian agar tidak overspeed dan jaga jarak kendaraan kalian.

Mengapa demikian? mengutip perkataan Fitra Eri pada salah satu videonya, pada saat kalian memacu kendaraan kalian pada kecepatan 100 km/h, untuk menghentikan kendaraan kalian ke 0 km/h, dibutuhkan jarak pengereman 45 meter. Jika kecepatan dinaikkan dua kali lipat (200 km/h), dibutuhkan jarak 200 meter untuk bisa mengerem hingga ke 0 km/h.

Oleh karenanya, menjaga kecepatan di kecepatan yang seusai aturan dan ditambah dengan menjaga jarak dapat meminimalkan resiko kecelakaan, utamanya di jalan tol. Serta saat kalian menjaga jarak dengan kendaraan di depan dan kendaraan itu mengerem mendadak, kalian bisa dengan gampang untuk menghindari potensi tabrakan beruntun.

Fitra juga menambahkan cara menjaga jarak aman saat berkendara, yakni menggunakan metode waktu. Mobil kalian minimal harus berada 2 detik dari kendaraan di depan (atau tiga detik saat kondisi basah).

Cara menghitungnya ialah ketika mobil di depan melewati satu patokan (semisal tiang listrik atau rambu) dalam hati kalian menghitung menyerupai satu detik.

Adapun jika dalam kondisi macet, jika kalian tidak bisa melihat ban belakang mobil di depan kalian, berarti jarak mobil kalian terlalu dekat dengan mobil di depan. Tapi jika kalian bisa melihat ban belakang mobil di depan, berarti jarak kalian aman.

Ingat, jangan menggunakan smartphone saat berkendara (DriveRisk Australia)

Kedua, jaga konsentrasi dan jangan terdistraksi. Utamanya jangan menggunakan gawai saat berkendara.

Salah satu penyebab terjadinya kecelakaan ialah hilangnya konsentrasi. Baik karena gangguan dari penumpang, bahkan gangguan dari gawai yang kalian pakai.

Agar kalian bisa berkonsentrasi penuh saat berkendara, usahakan untuk tidak menggunakan gawai kecuali saat kondisi darurat. Jika sistem entertaiment mobil kalian punya konektivitas untuk terkoneksi ke gawai (seperti Bluetooth telephony, Android Auto dan Apple CarPlay), gunakan fitur tersebut agar saat ada panggilan masuk, kalian bisa megangkat panggilan tersebut tanpa perlu menghilangkan konsentrasi.

Waspadalah dengan Microsleep! (Wuling Indonesia)

Ketiga, jika kalian mengantuk, usahakan untuk menepi di rest area setiap 2-3 jam sekali. Karena saat kalian mengantuk, kalian berada dalam suatu kondisi yang disebut microsleep atau tidur singkat, dan kalau kalian mengalami microsleep saat berkendara, tentu akan menjadi berbahaya.

Untuk mencegahnya, usahakan kalian tidur yang cukup, melakukan istirahat di rest area setiap 2-3 jam sekali jika kalian merasa lelah dan mengantuk, dan jika kalian membawa co-driver, lakukan penggantian pengemudi saat kalian merasa lelah dan butuh istirahat. Serta berkendaralah di jam biologis (usahakan untuk tidak berkendara saat jam tidur/beristirahat pada malam hari).

Hal yang membuat harimu berantakan saat berkendara - pecah ban (Toyota Indonesia)

Keempat, jika mobil kalian mengalami pecah ban, jangan panik dan kaget. Jangan menginjak rem sama sekali agar mobil tidak melintir, tahan stir supaya lurus dan kurangi gas secara perlahan sampai gas dilepas seluruhnya dan mobil dalam keadaan terkendali.

Jika kalian melakukan hal diatas dan mobil kalian berada di dalam kecepatan dibawah 30 km/h, kalian boleh menginjak rem pelan-pelan dan tetap tahan stir agar mobil tetap terkendali dan menepilah dengan menyalakan lampu sein.

Hal diatas bermaksud agar mengurangi potensi kecelakaan saat mobil mengalami pecah ban saat berkendara jauh.

Pro tips : jangan ugal-ugalan! (Benjamin Lehman/Unsplash)

Kelima, jangan ugal-ugalan dan melakukan manuver mendadak. Karena di saat kalian ugal sembari melakukan manuver mendadak, kalian bisa membahayakan diri sendiri maupun pengendara lain.

Usahakan untuk berkendara secara santai, jangan tergesa-gesa dan ugal-ugalan dan balik ke poin pertama, jangan overspeed. Supaya perjalanan kalian bisa berjalan dengan selamat sampai di tempat tujuan.

Secanggih-canggihnya fitur keselamatan di mobilmu, kalau kalian ugal-ugalan sembari melakukan manuver mendadak ya ujung-ujungnya ya bakal hancur juga pas kecelakaan.

Keenam, jangan lupa berdoa dan selalu patuh pada aturan berlalu lintas, seperti membawa kelengkapan berkendara (seperti SIM dan STNK), mematuhi batasan kecepatan dan patuhi rambu-rambu yang ada.

Jadi kalau kalian menerapkan kiat-kiat kami diatas, kalian bisa sampai ke tempat tujuan dengan aman dan selamat. Demikian tips dari kami, semoga bermanfaat, dan jika ada kritik dan masukkan dari tips ini atau ada hal yang ingin ditambahkan, boleh berkomentar di kolom komentar di bawah.

Tag

Ilham Purnama Sadik

Pecinta Otomotif yang punya tiga oshi : Suisei, Hanasaru dan IONIQ 5. Juga menulis di SuaraMerdeka.com pada hari kerja