Anime Ousama Ranking Umumkan Visual dan Lagu Tema Baru

Anime Ousama Ranking atau Ranking of Kings menjadi salah satu adaptasi anime sangat bagus dari WIT Studio. Adaptasi anime berdasarkan manga karya Sosuke Toka itu siap untuk melanjutkan dengan cour kedua yang dimulai pada 6 Januari 2022 mendatang. Sebelum itu, sebuah video promosi berdurasi 11o detik dan key visual baru dirilis bersama dengan info lagu pembuka dan lagu penutup terbaru, serta tambahan pemeran.

Dikutip dari Anitrendz dan Crunchyroll, Sabtu (25/12), lagu pembuka barunya berjudul "Hadaka no Yusha" ("Naked Hero"), dan dibawakan oleh Vaundy, sedangkan lagu penutup barunya "Flare" dinyanyikan oleh milet . Sebelumnya, King Gnu menyanyikan lagu pembuka "Boy" untuk cour pertama Ousama Ranking. Sedangkan lagu penutupnya "Oz" dibawakan oleh yama.

Selain itu, visual barunya menampilkan seluruh karakter yang akan tampil di cour kedua ini.

Sedangkan anggota pemeran seiyuu terbaru yang dikonfirmasi bergabung dengan anime ini adalah Koji Yusa, yang akan mengisi suara "Oken yang tangguh".

Sementara itu, pemeran utama lainnya dipastikan tetap sama, antara lain  Minami Hinata sebagai Bojji,  Ayumu Murase sebagai Kage,  Yūki Kaji  sebagai Daida, Rina Satou sebagai Hilling, Takuya Eguchi sebagai Domas, Hiroki Yasumoto sebagai Apis,  Hinata Tadokoro sebagai Drushi,  Daiki Yamashita sebagai Hokuro, Kenta Miyake  sebagai Boss, Takako Honda sebagai Sheena, Maaya Sakamoto  sebagai cermin ajaib, Yoshimitsu Shimoyama sebagai Desha, dan Takahiro Sakurai sebagai Despa.

Sinopsis:

Cerita berputar di sekitar karakter utama, Bojji. Terlahir tuli, lemah, dan tidak mampu menggunakan bahkan belati anak-anak, ia bermimpi untuk menjadi raja terbaik di dunia. Kekayaan negara, jumlah orang kuat, dan apakah raja negara itu sendiri sekuat pahlawan adalah syarat untuk mengevaluasi peringkat raja setiap negara, yang juga dikenal sebagai Peringkat Raja.

Karakter utama, Bojji, adalah pangeran pertama kerajaan yang diperintah oleh Raja Boss, yang menempati peringkat ketujuh di kerajaan. Namun, Bojji terlahir tuli, lemah, dan bahkan tidak mampu menggunakan belati anak-anak. Bojji dicemooh tidak hanya oleh para abdi dalemnya, tetapi juga orang-orang karena tidak layak menjadi raja. Meskipun Bojji yang baik dan kuat terluka oleh kata-kata ini, dia masih menghadapi kehidupan dengan positif karena dia ingin memenuhi janjinya dengan mendiang ibunya.