Inilah Replika Toyota 2000GT dengan 2JZ di Balik Kap Mesin
Bagi penggemar otomotif, Toyota 2000GT mungkin pertama kali dikenal melalui game seperti Gran Turismo. Bagi Toyota sendiri, 2000GT lahir sebagai supercar pertama dari Jepang sekaligus pembuktian kapabilitas Toyota sebagai produsen otomotif dan tidak hanya jago membuat mobil terjangkau seperti Corolla pada saat itu. Bahkan 2000GT sampai menjadi bintang sebagai "Bond Car" di film James Bond: You Only Live Twice di tahun 1967.
Berkat sejarah dan hanya terdapat 351 unit di seluruh dunia, 2000GT menjadi salah mobil Jepang paling desirable dengan harga bisa mencapai lebih dari $1 juta. Bagi para penggemar yang sangat ingin 2000GT, ada cara lain untuk mendapatkan kesempatan tersebut.
Rocky Auto, sebuah perusahaan yang dimiliki oleh Yoshiya Watanabe, akan membangun replika dari Toyota 2000GT dengan nama "Rocky 3000GT". Uniknya, proyek ini juga diawasi oleh Hiroshi Hosoya, dimana beliau pernah berpartisipasi di 1963 Japanese Grand Prix dan terlibat langsung dalam pengembangan 2000GT orisinal.
Rocky Auto tidak sekedar 'menempelkan' bodi 2000GT ke sasis dari mobil lain. 3000GT dibangun dari bodi dan sasis bespoke dengan spesifikasi yang sama persis dengan versi orisinal berkata data laser scan dari 2000GT, dengan beberapa perubahan seperti suspensi dan rem untuk mengikuti regulasi keselamatan.
Interiornya tetap mempertahankan desain orisinal dari 2000GT dengan sentuhan modern seperti AC, intsrumen digital, power steering, rem parkir tarik yang diganti dengan rem parkir kaki. Untuk kenyamanan pengemudi, setirnya dilengkapi dengan tilt steering yang tidak ada pada versi orisinal.
Versi replika ini mendapatkan mesin 3.0-liter enam-silinder 2JZ sebagai standar dengan transmisi otomatis 4-percepatan, namun konsumen bisa memilih opsi 2JZ-GTE dari Supra JZA80. Bagi konsumen pecinta lingkungan, terdapat opsi mesin 1.8-liter hybrid dari Toyota Prius.
Harga mulai dari sekitar $200.000 atau sekitar Rp. 2,8 Milyar. Memang terdengar mahal namun dibandingkan dengan 2000GT asli saat ini, banderol tersebut masih tergolong "terjangkau".
