Apa Saja yang Perlu Kalian Ketahui dari Steam Deck
Hanya tinggal seminggu lagi sebelum Steam resmi dijual ke publik, sudah genap setengah tahun sejak Valve pertama kali memperkenalkan handheld portabelnya pada bulan Juli tahun lalu.
Harga yang dimulai dari $399 (Rp. 5,7 juta), tentu saja Steam Deck tidaklah murah, tapi kalian mendapatkan handheld yang mampu mengakses Steam Store dimanapun berada, serta tentu saja kemampuan untuk menjalankan layaknya sebuah PC dan bisa menginstal marketplace pihak ketiga seperti Epic Game Store.
Jika kalian masih ragu untuk meminang Steam begitu dirilis secara resmi di Indonesia, kami dari #MedForSquad membeberkan apa saja yang perlu kalian ketahui dari handheld portable terbaru dari Valve ini.
Kapan Steam Deck Dirilis?
Steam Deck akan resmi dijual pada 25 Februari mendatang, dengan batch pertama akan dikirimkan mulai 28 Februari mendatang. Steam Deck akan pertama kali dipasarkan terlebih dahulu di Amerika Serikat, Kanada, Eropa dan Inggris.
Dilansir dari blog post Valve, bagi yang sudah melakukan pre-order akan mendapatkan email undangan mulai tanggal 25 Februari jam 10.00 PST (Jam 13.00 WIB) untuk menyelesaikan pembayaran dalam waktu tiga hari, dan hanya memperbolehkan membayar model Steam Deck yang sudah mereka pesan.
Tersedia dalam Tiga Opsi Penyimpanan
Steam Deck tersedia dalam tiga varian berbeda berdasarkan besar penyimpanan, dan ketiganya juga mendukung MicroSD, SDXC dan SDHC jika penyimpanan internal masih dirasa kurang.
Dimulai dari varian reguler seharga $399 (Rp. 5,7 juta) dengan penyimpanan 64GB eMMC dan carrying case. Varian kedua seharga $529 (Rp. 7,5 juta) dengan penyimpanan 256GB NVMe SSD serta "Exclusive Steam Community profile bundle".
Lalu varian terakhir seharga $649 (Rp. 9,2 juta) mendapatkan storage NVMe SSD yang sama namun kapasitasnya menjadi 512GB, beserta "premium anti-glare etched glass” dan viritual keyboard theme, dan bonus yang sudah ada dari varian dibawahnya.
Seberapa Besar Ukurannya?
Ukuran dimensi Steam Deck adalah 298mm x 117mm x 49mm, dengan bobot sekitar 669 gram.
Sebagai perbandingan, Nintendo Switch memiliki ukuran 241.3mm x 101.6mm x 13.97mm dengan bobot sekitar 421 gram.
Jika penasaran seperti apa perbandingan ukuran antara Steam Deck dengan konsol handheld lainnya, kalian bisa melihatnya melalui tweet dari Cary Golomb sebagai berikut.
Bagaimana Spesifikasinya?
Melalui situs resmi, Valve telah merilis spesifikasi lengkap dari Steam Deck sebagai berikut:
Processor
- AMD APU
- CPU: Zen 2 4c/8t, 2.4-3.5GHz (up to 448 GFlops FP32)
- GPU: 8 RDNA 2 CUs, 1.0-1.6GHz (up to 1.6 TFlops FP32)
RAM
16 GB LPDDR5 on-board RAM (5500 MT/s quad 32-bit channels)
Storage Options
- 64 GB eMMC (PCIe Gen 2 x1)
- 256 GB NVMe SSD (PCIe Gen 3 x4)
- 512 GB high-speed NVMe SSD (PCIe Gen 3 x4)
Controls and Input
- Gamepad Controls: A B X Y buttons, D-pad, L & R analog triggers, L & R bumpers, View & Menu buttons, 4 x assignable grip buttons
- Thumbsticks: 2 x full-size analog sticks with capacitive touch
- Haptics: HD haptics
- Trackpads: 2 x 32.5mm square trackpads with haptic feedback, 55% better latency compared to Steam Controller, Pressure-sensitivity for configurable click strength
- Gyro: 6-Axis IMU
Display
- Resolution: 1280 x 800px (16:10 aspect ratio)
- Type: Optically bonded IPS LCD for enhanced readability
- Display Size: 7" diagonal
- Brightness: 400 nits typical
- Refresh Rate: 60Hz
- Touch Enabled: Yes
- Sensors: Ambient light sensor
Connectivity
- Bluetooth: Bluetooth 5.0 (support for controllers, accessories and audio)
- Wi-Fi: Dual-band Wi-Fi radio, 2.4GHz and 5GHz, 2 x 2 MIMO, IEEE 802.11a/b/g/n/ac
Audio
- Channels: Stereo with embedded DSP for an immersive listening experience
- Microphone: Dual microphone array
- Headphone/Mic Jack: 3.5mm stereo headphone / headset jack
- Digital: Multichannel audio via DisplayPort over USB-C, standard USB-C, or Bluetooth 5.0
Power
- Input: 45W USB Type-C PD3.0 power supply
- 40Whr battery. 2 - 8 hours of gameplay
Expansion
- microSD: UHS-I supports SD, SDXC and SDHC
- External Connectivity for Controllers & Displays: USB-C with DisplayPort 1.4 Alt-mode support; up to 8K @60Hz or 4K @120Hz, USB 3.2 Gen 2
Satu lagi, Valve mengklaim bahwa Steam Deck dirancang agar dapat memainkan game pada resolusi 720p secara optimal, sehingga game AAA sekalipun dapat dimainkan pada setting medium to high dengan lancar.
Game Apa Saja yang Bisa Dimainkan?
Steam Deck diklaim dapat memainkan sebagian besar game yang tersedia di Steam dan pengguna tentu saja dapat membawa library mereka ke Steam Deck. Tapi, karena Steam Deck sendiri berbeda dengan PC konvensional dengan spesifikasi yang berbeda, belum tentu semua game dapat dimainkan dengan lancar.
Agar memudahkan pengguna untuk mengecek apakah sebuah game dapat berjalan di Steam Deck, Valve meluncurkan Steam Deck Compatibility program untuk mengkategorikan semua game pada empat kriteria - Verified, Playable, Unsupported, dan Unkown.
"Verified" artinya game tersebut dapat berjalan lancar di Steam Deck. "Playable" artinya game tersebut bisa berjalan namun diperlukan beberapa perubahan oleh pengguna sendiri. "Unsupported" artinya game tersebut tidak dapat dijalankan di Steam Deck. Terakhir "Unknown" artinya Valve masih belum mengecek kompabilitas dari game tersebut.
Bisakah Dimainkan Secara Offline?
Tentu saja. Steam Deck dapat mengunduh game layaknya PC pada umumnya. Begitu terinstal, pengguna dapat memainkan game tanpa koneksi internet.
Kapan Hadir di Indonesia?
Mungkin inilah pertanyaan paling penting - Kapan hadir secara resmi di Indonesia?
Masih belum ada jawaban soal ini. Pasalnya sesuai yang ditulis pada pertanyaan pertama, pemasaran Steam Deck dimulai dari Amerika Serikat, Kanada, Eropa, dan Inggris, dengan negara lain akan menyusul di kemudian hari. Bahkan kalian tidak bisa mengakses pemesanan Steam Deck jika menggunakan internet dari Indonesia.
Meskipun begitu, bukan berarti Steam Deck tidak akan hadir di Indonesia. Pasalnya, sekalipun Steam Deck tidak dijual secara resmi, hype yang diciptakan oleh Steam Deck bisa saja meyakinkan para pedagang untuk menjajakan Steam Deck versi non-resmi melalui e-commerce di Indonesia begitu untinya tersedia (dan tentu saja dengan harga yang 'selangit').