War Thunder Matikan Fitur In-Chat Gaming dengan Alasan 'Politik'

Gaming 31 Mar 2022

Sudah seharusnya untuk tidak mencampurkan gaming dengan politik, apalagi dengan membawa-bawa isu konflik yang jelas tidak ada kaitannya sekaligus merusak suasana bermain game. Untungnya developer mengambil beberapa tindakan mengenai isu politik ini.

Contohnya War Thunder, game genre vehicular combat multiplayer besutan Gaijin Entertainment dimana para pemain saling bersaing menghancurkan aset militer seperti tank, pesawat, kapal tempur dan masih banyak lagi. Sebagai game pertempuran, tentu ada saja tendensi toxic talking atau bahkan bertindak rasis terhadap negara ataupun konflik yang sedang terjadi melalui in-game chat maupun voice chat.

Matikan Fitur In-Chat Gaming dengan Alasan Politik

Bulan Lalu, Gaijin Entertainment sempat melontarkan pernyataan terkait keberlangsungan dari War Thunder menyusul pernyataan perang Rusia terhadap Ukraina dua hari sebelumnya.

Dua hari setelahnya, Gaijin merilis patch update yang mematikan in-game chat dan voice chat. Tidak ada penjelasan dibalik kebijakan tersebut namun diduga agar War Thunder tidak digunakan sebagai sarana untuk menyebarkan topik SARA yang berhubungan dengan konflik Rusia dan Ukraina.

Setelah kira-kira sebulan, Gaijin membeberkan alasan dimatikannya fitur tersebut kepada Motherboard, yaitu karena alasan politik.

"Kami telah menutup sementara in-game chat kami untuk memastikan tidak digunakan untuk diskusi politik yang mungkin menyinggung pemain lain.Kami selalu menjauhi politik dan kami merasa penting bahwa orang-orang dari seluruh dunia dapat bersenang-senang bersama di tempat yang aman."

Masih belum ada kejelasan kapan War Thunder akan membuka kembali in-game chat, setidaknya sampai konflik Rusia-Ukraina mula mereda.

Tag

Dio Puja Altha

Seorang penulis yang selalu kebelet menulis melawan tangan saya yang gatel mengetik di keyboard (๑>◡<๑). Writing, Photography, and Subtitling, Just Doing Something Fun for My Own Sake (^^;)