CEO Mercedes Ungkap Kesulitan Pengembangan Mercedes-AMG One: "Direksi Seperti Mabukan Saat Menyetujuinya"

Otomotif 27 Mei 2022

Ketika sebuah pabrikan mobil meraih kesuksesan dan dominasi di motorsport, mungkin pabrikan merayakannya dengan merilis edisi khusus dari mobil produksi massal atau yang lebih 'niat', mengembangkan mobil yang 'diturunkan' secara langsung dari motorsport terkait.

Nah, Mercedes-AMG, lebih memilih opsi kedua untuk merayakan dominasi mereka di Formula 1 sejak era Hybrid - membangun mobil dengan menggunakan teknologi yang langsung diturunkan pada mobil balap Formula 1 mereka, dengan nama Mercedes-AMG One.

Pertama kali diperkenalkan pada ajang Frankfurt Auto Show 2017, sebagai bentuk dominasi mereka di Formula 1, Mercedes-AMG Project One (nama resmi ketika masih dalam bentuk konsep) hadir dengan mesin 1.6-liter V6 Turbo Hybrid yang dicomot langsung dari Mercedes-AMG W07 yang berkompetisi di Formula 1 musim 2016.

Mercedes-AMG sempat merencakan produksi sebanyak 275 unit dengan pengiriman ke konsumen mulai tahun 2019, namun sempai sekarang belum ada satu unit pun yang dikirimkan ke konsumen. Bagaimana bisa?

CEO Mercedes: "Direksi Seperti 'Mabukan' Saat Menyetujui AMG One"

Diungkap dalam wawancara oleh Autocar, CEO Daimler - Ola Källenius mengungkapkan bahwa Mercedes-AMG akan memperkenalkan versi produksi dari AMG One dalam beberapa minggu ke depan, sekaligus menjelaskan kesulitan yang dialami pabrikan selama pengembangan hingga berujung pada penundaan hingga tiga tahun lamanya.

"Tim dari AMG dan High Performance Powertrain Formula 1 Division datang kepada kami dan bilang 'kami punya ide bagus, kita pasangkan mesin Formula 1 ke mobil jalan raya'. Kami lalu mengecek kembali pertemuan (direksi), namun kami yakin sedang mabukan saat kami bilang iya", ujar Källenius.

Terkendala Regulasi Emisi

Dalam sebuah wawancara oleh Top Gear pada tahun 2018 silam, Tobias Moers - Pimpinan Divisi AMG pada saat itu menjelaskan bahwa mereka sangat kesulitan dalam mengembangkan mesin turunan Formula 1 tersebut agar memenuhi regulasi emisi WLTP pada saat itu.

"(Untuk) mendapatkan idle stabil pada 1.200 rpm itu menantang. Saya berikan salah satu contohnya: kamu menyadari adanya kebocoran pada throttle di mesin Formula 1 dan tidak ada yang peduli, karena idle sendiri berputar pada 5.000 rpm. Pada idle 1.200 rpm, kamu harus memenuhi regulasi emisi. Kamu membutuhkan idle yang stabil dan proper. Jika (idle) tidak stabil, maka emisinya juga tidak akan stabil", ujar Moers.

Meskipun begitu, Mercedes tetap melanjutkan pengembangan hingga ke tahap akhir, dan mengungkap semua 275 unit yang direncanakan untuk diproduksi telah terjual habis. Bahkan Mercedes menerima order hingga empat kali lipat dari total produksi.

Mercedes nantinya akan merilis dokumenter pengembangan dari AMG One ketika perilisan versi produksinya dalam beberapa minggu ke depan.

Tag

Dio Puja Altha

Seorang penulis yang selalu kebelet menulis melawan tangan saya yang gatel mengetik di keyboard (๑>◡<๑). Writing, Photography, and Subtitling, Just Doing Something Fun for My Own Sake (^^;)