(Fokus) Ketika Ketiga Caleg Ini Maju di Pemilu Jepang Demi Menentang Sensor Manga dan Anime

Pop Kultur 28 Jun 2022

Bagi kalian tidak tahu, Jepang akan mengadakan pemilihan umum untuk anggota House of Councilors atau Dewan Penasihan Jepang sebanyak 124 dari 245 anggota mulai 25 Juli mendatang. Anggota yang terpilih nantinya akan menjabat selama enam tahun ke depannya.

Uniknya, ada beberapa nama yang mencalonkan diri dalam pemilu tersebut untuk menentang sensor industri kreatif (dalam hal ini anime dan manga), setidaknya dalam berkampanye kebebasan berekspresi dalam industri kreatif Jepang, bahkan beberapa diantaranya sempat berkontribusi di posisi sebelumnya.

Kali ini #MedForSquad akan menjabarkan tiga nama caleg yang mencalonkan diri di pemilu Jepang bulan depan.

Kenzou Fujisue (ふじすえ健三)

Kenzou Fujisue bukanlah nama baru, melain sudah menjabat sebagai anggota Dewan Penasihat Jepang selama 3 periode. Fujiue-san sendiri sempat memberikan suara untuk membuka kembali Comiket setahun setelah dibatalkan pada tahun 2020 akibat pandemi COVID-19.

Salah satu kampanyenya adalah sebuah Tweet berikut:

"Di bawah slogan “Dukung dan Lindungi Budaya Kreatif” saya tidak hanya akan melindungi ekspresi kreatif seperti manga, anime, dan game, tetapi juga mendukung mereka secara ekonomi dan institusi, dengan tujuan menjadikan Jepang sebagai pusat budaya kreatif!"

Beliau juga ikut membela Getsuyobi no Tawawa dengan membeli beberapa volume manga ketika serialisasi manga karya Kiseki Himura tersebut sempat dilanda kontroversi.

Zenko Kurishita (くりした善行)

Kurishita-san merupakan anggota Majelis Metropolitan Tokyo periode ke-2 yang juga ikut mencalonkan diri dalam pemilu Badan Penasihat Jepang. Belilau terkenal akan kampanye kebebasan berekspresi serta oposisinya terhadap regulasi manga sejak peraturan Pemerintah Metropolitan Tokyo 2010.

Bahkan beliau juga terlibat dalam Comiket sebagai perwakilan dari Circle "AMG Tokyo", serta turut berperan menyuarakan Comiket kembali dibuka bersama Fujisue-san.

Ken Akamatsu (赤松 健)

Akamatsu-sensei lebih dikenal sebagai mangaka dibalik Love Hina, Master Negi Magi, dan UQ Holder. Berbeda dengan dua nama sebelumnya, ini merupakan kesempatan pertama bagi Akamatsu-sensei untuk terjun di dunia politik demi ikut menentang kebijakan sensor manga dan anime.

"Pemilihan Dewan Penasihat ke-26 telah diajukan untuk pencalonan dan baru saja diterima. Melindungi kebebasan berekspresi dan melindungi dan memelihara kreasi Jepang. Dan kami akan bekerja untuk menghilangkan kecemasan anak-anak dan kaum muda yang akan memimpin generasi berikutnya, dan mewarisi budaya Jepang yang kaya. Saya akan memenuhi misi saya. Terima kasih atas dukungan Anda."

Demikian nama-nama calon legislatif yang mencalonkan diri pada pemilu Jepang bulan Juli mendatang, walaupun sbenarnya masih ada beberapa nama yang juga ikut mendukung oposisi kebijakan sensor manga dan anime atas nama kebebasan berekspresi serta mengembangkan industri kreatif.

Tag

Dio Puja Altha

Seorang penulis yang selalu kebelet menulis melawan tangan saya yang gatel mengetik di keyboard (๑>◡<๑). Writing, Photography, and Subtitling, Just Doing Something Fun for My Own Sake (^^;)