Terlalu Berlebihan, Penyensoran di Layanan Manga Square Enix Dicibir Netizen
Jika sudah sering membaca manga, mungkin kalian sadar bahwa Jepang bersikap lebih longgar terhadap karya yang memiliki unsur seksualitas, termasuk manga. Biasanya manga (kecuali doujinshi R-18) tidak benar-benar menunjukkan seluk beluk adegan seks, bahkan manga dengan rating dewasa yang memang menggambarkan adegan seks sekalipun cenderung untuk tidak terlalu detail tentang apa yang terjadi, dengan kata lain tidak ditampilkan secara eksplisit.
Karena itulah censorship atau penyensoran bukanlah hal aneh bagi manga, dan ada berbagai cara untuk menutupi bagian kelamin gender (saya tidak akan menjelaskannya secara detail). Censorship kadang berguna untuk menjangkau pembaca yang lebih luas namun tersandung unsur seksualitas yang mungkin sulit ditoleransi seperti Indonesia.
Bisa dibilang censorship memang diperlukan, namun tidak berlebihan seperti yang dialami oleh Square Enix baru-baru ini.
Dicibir Karena Censorship yang Berlebihan
Bagi yang belum tahu, Square Enix meluncurkan layanan manga dalam bahas Inggris, Manga Up! pada Minggu lalu setelah pertama kali diluncurkan di Jepang 2017 silam.
Sesuai namanya, Manga Up! menghadirkan beberapa manga dibawa naungan Square Enix secara resmi seperti Goblin Slayer, Soul Eater, dan Fullmetal Alchemist. Namun, pengguna memperhatikan bahwa judul manga dengan lebih banyak konten dewasa yang disensor secara berlebihan. Hal ini membuat pengguna mengunggah screenshot dari aplikasi Manga Up! dan menyuarakan ketidaksenangan mereka atas penyensoran yang terlalu ketat.
The Censorship in Square Enix's MangaUp app is so absurd and hilarious.
— VisheraGames (That One Mod Guy) (@panja_mani) July 28, 2022
ICYMI, Manga Up is a recently launched English manga reading service launched by Square Enix two days ago.
Also RIP knee !!! pic.twitter.com/CRdX6pg9XF
This is a very weak response and it seems you have no intentions to change the censorship. This also doesn’t address issues like charging microtransactions and splitting up chapters. Quite simply this app is a disappointment. You should look into Shonen Jump app for inspiration. pic.twitter.com/kKd2WpH9U4
— Doug Kelly (@Doug_Kelly55) July 27, 2022
Nah, biar lebih jelasnya, Square Enix hanya menggunakan kotak hitam secara eksplisit tidak hanya di bagian yang memiliki unsur seksual - seperti belahan dada, celana dalam hingga ke bagian yang absurd seperti celana jeans dan paha terbuka.
Regarding the Censorship on the MANGA UP! App pic.twitter.com/npsmrbiQhw
— MANGA UP! Global (@MangaUpGlobal) July 27, 2022
Square Enix sendiri sudah berbicara mengenai censorship yang dianggap kelewatan ini, sebagaimana mereka menjelaskan bahwa itu adalah upaya untuk mengikuti aturan paling ketat yang ditemukan di semua lokasi dan platform.
Bahkan Manga Up! sendiri menghimbau pembaca untuk membaca manga serupa di platform lain jika memang tidak menyukai censorship yang berlebihan ini.
Sumber: Kotaku