Terlalu Berlebihan, Penyensoran di Layanan Manga Square Enix Dicibir Netizen

Jika sudah sering membaca manga, mungkin kalian sadar bahwa Jepang bersikap lebih longgar terhadap karya yang memiliki unsur seksualitas, termasuk manga. Biasanya manga (kecuali doujinshi R-18) tidak benar-benar menunjukkan seluk beluk adegan seks, bahkan manga dengan rating dewasa yang memang menggambarkan adegan seks sekalipun cenderung untuk tidak terlalu detail tentang apa yang terjadi, dengan kata lain tidak ditampilkan secara eksplisit.

Karena itulah censorship atau penyensoran bukanlah hal aneh bagi manga, dan ada berbagai cara untuk menutupi bagian kelamin gender (saya tidak akan menjelaskannya secara detail). Censorship kadang berguna untuk menjangkau pembaca yang lebih luas namun tersandung unsur seksualitas yang mungkin sulit ditoleransi seperti Indonesia.

Bisa dibilang censorship memang diperlukan, namun tidak berlebihan seperti yang dialami oleh Square Enix baru-baru ini.

Dicibir Karena Censorship yang Berlebihan

Bagi yang belum tahu, Square Enix meluncurkan layanan manga dalam bahas Inggris, Manga Up! pada Minggu lalu setelah pertama kali diluncurkan di Jepang 2017 silam.

Sesuai namanya, Manga Up! menghadirkan beberapa manga dibawa naungan Square Enix secara resmi seperti Goblin Slayer, Soul Eater, dan Fullmetal Alchemist. Namun, pengguna memperhatikan bahwa judul manga dengan lebih banyak konten dewasa yang disensor secara berlebihan. Hal ini membuat pengguna mengunggah screenshot dari aplikasi Manga Up! dan menyuarakan ketidaksenangan mereka atas penyensoran yang terlalu ketat.

Nah, biar lebih jelasnya, Square Enix hanya menggunakan kotak hitam secara eksplisit tidak hanya di bagian yang memiliki unsur seksual - seperti belahan dada, celana dalam hingga ke bagian yang absurd seperti celana jeans dan paha terbuka.

Square Enix sendiri sudah berbicara mengenai censorship yang dianggap kelewatan ini, sebagaimana mereka menjelaskan bahwa itu adalah upaya untuk mengikuti aturan paling ketat yang ditemukan di semua lokasi dan platform.

Bahkan Manga Up! sendiri menghimbau pembaca untuk membaca manga serupa di platform lain jika memang tidak menyukai censorship yang berlebihan ini.

Sumber: Kotaku