[REVIEW] Samsung Galaxy A03, A Love Hate Relationship

Teknologi 15 Sep 2022

Suatu malam saya bersama emak berkeliling dan tibalah ke sebuah mall yang sepi. Suasana subliminal space cukup terasa, barangkali pandemi telah membuat mall ini jadi seperti ini. Hanya tersisa 2-3 stan yang berdagang ponsel dan segala aksesorisnya.

Kami mampir di satu stan, pilihan ponsel disana tak lagi sebanyak dulu. Dengan anggaran terbatas pilihan jatuh ke Samsung Galaxy A03, pilihan yang meleset dari rencana awal. Sudah tak banyak lagi penjual ponsel bekas disana dan terlalu malam dan jauh untuk bisa ke Lucky Plaza, sentra ponsel di Batam.

Harga dan Spesifikasi

Oke, cukup narasinya, kita langsung ke reviewnya saja. Samsung Galaxy A03, kami beli dengan harga 1,65 juta, tidak cukup murah dari opsi lain tapi kami tak lagi punya pilihan. Namun kami tergoda dengan kapasitas RAM nya yang mencapai 4 GB, dan penyimpanan 64 GB, sudah cukup lega dibanding opsi yang lebih murah.

Untuk dapur pacunya dibekali prosesor Octa-core (2x1.6 GHz & 6x1.6 GHz).

Kamera

Ponsel ini punya 2 kamera belakang dengan konfigurasi 48 megapixel kamera utama dan 2 megapixel depth sensor. Selepas saya coba jepret, kualitasnya tidak buruk juga. Biar gambar yang berbicara dan kamu yang menilai.

Ada juga kamera depan berbentuk Infinity V, atau teardrop, yang mana saya bukan penggemar dari konfigurasi kamera ini. Tapi tidak terlalu buruk juga kualitas dari kamera depan ini. Dipakai untuk video call cukup jelas dan terang, serta kualitas fotonya lumayan walau harus bekerja ekstra keras saat memotret di tempat yang kekurangan cahaya.

Kamera depannya juga bisa digunakan sebagai pengaman biometrik, walau butuh waktu tidak lebih dari 5 detik agar wajah dapat terdeteksi. Ini adalah fitur yang cukup membantu walau ponsel ini tidak dibekali pemindai sidik jari.

Untuk perekaman video, maksimal resolusinya adalah Full HD dengan frame rate 30 fps baik kamera depan maupun belakang. Walau bukan kamera yang terbaik, namun kamera pada ponsel ini punya banyak fitur seperti panorama, fitur group selfie, beautify, hingga fitur pro.

Performa

Dari segi performa, ponsel ini juga bisa diajak multitasking juga, dengan fitur pop up dan layar terpisah. Jadi saya bisa kerja sambil ngechat atau nonton.

Ponsel ini menggunakan sistem operasi Android 11 dan OneUI secara bawaan, dan selama saya memakai dari malam kemarin hingga artikel ini ditulis, pengalaman yang cukup memuaskan. Slide dan scroll cukup halus dan licin, tidak terkesan patah-patah atau kaku. Walau dengan resolusi HD+ namun sudah cukup mantap dalam menampilkan beragam konten.

Konfigurasi kartu SIM dan kartu MicroSD juga menggunakan dual SIM + Micro SD, jadi bisa menggunakan ketiganya secara bersamaan. Satu hal yang perlu disayangkan adalah ponsel ini masih menggunakan Micro USB, namun dapat dimaklumi karena ponsel ini bukanlah ponsel rilisan paling baru. Selain itu juga, saya masih ada satu kabel lain yang menggunakan Micro USB, jadi saya tidak perlu lagi mencari kabel cadangan.

Kesimpulan

Sebagai kesimpulan, Samsung Galaxy A03 bukanlah yang terbaik di kelas harga 1,6 jutaan, namun bukanlah pilihan yang buruk. Untuk kamu yang menggunakan ponsel untuk urusan kerja, belajar daring, dan tidak terlalu menitikberatkan dalam urusan gim dan kinerja berat lainnya, ponsel ini bisa jadi salah satu rekomendasi.

Tag

Agung Suhendro

Semper Fidelis, Semper Paratus.