Sarat Kekerasan, Taliban Blokir PUBG di Afghanistan

Gaming 23 Sep 2022

PlayerUnkonwn Battleground atau disingkat PUBG telah mempelopori kepopuleran genre Battle Royale berkat konsep gameplay yang unik membuatnya mampu menarik perhatian gamer.

Momen puncaknya terjadi ketika PlayerUnkonwn Battleground dirilis dalam versi mobile yang membuatnya menjadi semakin populer berkat aksesnya yang lebih mudah.

Namun, karena tema gameplay-nya sendiri yang sarat akan tembak-menembak, beberapa pihak menganggap PUBG Mobile sebagai game bermasalah karena dianggap memiliki unsur kekerasan, Afghanistan adalah salah satunya.

Taliban Blokir PUBG di Afghanistan

Dilansir dari Khamaa Press, Taliban melalui Menteri Telekomunikasi Afghanistan mengumumkan bahwa game bertajuk PUBG: Battleground akan diblokir dengan alasan “mengandung kekerasan”, “menyesatkan pemuda” dan “membuang-buang waktu”.

Pemblokiran sendiri sudah direncanakan sejak bulan April, namun baru bisa direalisasikan dalam waktu 90 hari ke depan. Pemblokiran ini juga termasuk PUBG: Mobile bahkan hingga aplikasi TikTok.

Di Afghanistan sendiri, PUBG tergolong sukses dengan mencapai 100,000 pemain aktif secara bersamaan pada awal tahun 2021 lalu. Pihak Taliban yang menguasai pemerintahan menganggap game tersebut memiliki pengaruh buruk terhadap pemainnya.

Bukan Hanya di Afghanistan

Perlu diingat bahwa gameplay PUBG yang sarat tembak-menembak menarik perhatian beberapa negara untuk bertindak terhadap game tersebut, dan bukan hanya Afghanistan saja yang bertindak dengan pemblokiran ini.

Salah satu contoh terbesarnya adalah India dan Tiongkok, dimana kedua negara tersebut memblokir game PUBG. Di India, beberapa media lokal melaporkan  penurunan kualitas belajar anak-anak yang masih sekolah akibat terlalu sering bermain PUBG mobile sampai ada kasus bunuh diri setelah diminta untuk berhenti memainkan PUBG.

Di Tiongkok, negara yang terkenal dengan kebijakan ketat seputar game maupun informasi yang beredar di internet juga ikut memblokir PUBG karena mengandung konten dengan unsur kekerasan, hingga berbau vulgar. Tencent selaku publisher PUBG di Tiongkok sampai mengakalinya dengan rebranding menjadi Game for Peace dengan perubahan konten yang telah disesuaikan dengan regulasi Pemerintah Tiongkok.

Tag

Dio Puja Altha

Seorang penulis yang selalu kebelet menulis melawan tangan saya yang gatel mengetik di keyboard (๑>◡<๑). Writing, Photography, and Subtitling, Just Doing Something Fun for My Own Sake (^^;)