[First Impression] Yuusha Party wo Tsuihou Sareta Beast Tamer, Saikyou Shuzoku Nekomimi Shojo to Deau

Pop Kultur 31 Okt 2022
Halo, MedForians Sekaligus Pemburu Anime Musiman!

Rubik First Impression hadir kembali dengan anime musim gugur. Kali ini yang pertama adalah "Yuusha Party wo Tsuihou Sareta Beast Tamer, Saikyou Shuzoku Nekomimi Shojo to Deau" atau kita singkat saja dengan Beast Tamer.

Bagi saya sendiri memang lumayan telat dari biasanya 3 episode setelah penayangan perdana menjadi hampir setengah musim untuk menulis rubik ini, karena saya sendiri 'keasyikan' untuk menantikan setiap episode barunya.

Tanpa perlu lebih panjang lagi, bagaimana tanggapan penulis dari seseorang yang 'dibuang' oleh kelompoknya ini? Here we go~

Peringatan!!! Artikel ini mengandung spoiler, bagi yang tidak ingin terganggu kenikmatannya menonton episode pertamanya silahkan tutup tab browsermu. Artikel ini ditujukan untuk orang yang ragu untuk menonton animenya.

Ketika Beast Tamer Dianggap Beban

Anime Beast Tamer sendiri merupakan adaptasi dari novel ringan berjudul sama yang ditulis oleh Miyama Suzu pada tahun 2018 yang diterbitkan oleh Kodansha, dan mendapatkan adaptasi manga setahun kemudian oleh Shigemura Moto melalui aplikasi Manga UP! dari Square Enix.

Dari judulnya sendiri sudah menggambarkan bagaimana premis cerita dari anime ini. Menceritakan Rein sang penjinak binatang yang tergabung dalam Kelompok Pahlawan, namun dikeluarkan karena dianggap sebagai beban bagi kelompok. Rein yang tidak menyerah dengan keadaan yang dialaminya pun tetap melanjutkan sebagai petualang solo, hingga pada suatu kesempatan dia bertemu dengan Kanade, seorang gadis dari ras kucing.

Secara premis cerita, sebenarnya tidak aneh untuk menggunakan seluruh judul cerita sebagai rangkuman sinopsis. Apalagi, genre fantasi dengan awal cerita seorang MC yang dikeluarkan dari kelompoknya itu sudah umum pada novel ringan maupun adaptasi manga, namun tidak terlalu sering pada adaptasi anime jadi rasanya 'segar' untuk melihat perspektif fantasi yang tidak berasal dari genre 'Isekai'.

Bagi Rein, seseorang yang sangat menghargai ikatan pertemanan sebagaimana dirinya sebagai penjinak hewan, tentu perasaan 'ditusuk dari belakang' oleh rekan kelompoknya itu sangat menyakitkan. Hingga akhirnya pertemuan dirinya dengan Kanade yang seolah menyelamatkan dirinya dari perasaan tersebut, sekaligus menyadari bahwa Rein lebih dari sekedar penjinak binatang yang bahkan bisa membangun hubungannya dengan spesies ras langka seperti Kanade.

Animasi kali ini dikerjakan oleh EMT Squared, studio sama yang juga bertanggung jawab adaptasi anime seperti Assasins Pride dan Kuma Kuma Kuma Bear juga membawa beberapa artwork style yang beragam dalam adaptasi anime ini, seperti artwork ala chibi pada momen Kanade mencubit Tania, atau momen Tania menyombongkan dirinya diwarnai dengan tone berwarna pastel berikut. Artwork-nya sendiri mengadaptasi dari manga karya Shigemura-sensei, jadi rasanya tidak terlalu monoton dengan satu jenis artwork saja.

Lanjut ke soal seiyuu, dimana kali ini Rein, Kanade dan Tania dibawakan oleh Shoya Chiba, Azumi Waki, dan Rumi Okubo. Saya sendiri tidak menyangkan Rein akan membawakan suara yang lebih 'berat' dari yang saya duga, serta pembawaan Kanade dan Tania oleh Waki-san dan Okubo-san sendiri udah 'on point' dengan karakternya yang periang dan harga diri yang tinggi.

Overall, mungkin Beast Tamer menarik untuk ditonton bagi pemirsa yang menginginkan genre fantasi yang bukan selalu 'isekai' melulu, atau bagi yang ingin menghindari segala sesuatu berbau twist dan fan service, seperti saya mungkin kali, ya.

Jika kalian tertarik untuk menontonnya, anime ini bisa disaksikan melalui platform CatchPlay+ ID, Sushiroll, Bilibili, Vidio, Muse Asia dan Indonesia.

Tag

Dio Puja Altha

Seorang penulis yang selalu kebelet menulis melawan tangan saya yang gatel mengetik di keyboard (๑>◡<๑). Writing, Photography, and Subtitling, Just Doing Something Fun for My Own Sake (^^;)