[First Impression] Bocchi The Rock!
“If it's a gloomy character, let's do the rock!”
Banyak yang mungkin bilang pada kalian bahwa "jika kalian ingin anime musiman yang patut ditonton, mendingan musim gugur aja". Saya tidak terlalu yakin apakah stigma itu benar adanya atau tidak, namun faktanya banyak sekali judul menarik yang ditayangkan selama musim gugur ini.
Sebelumnya saya telah menulis first impression terhadap Beast Tamer. Nah, kali ini, saya menaruh perhatian pada anime berjudul Bocchi The Rock! karya Hamaji Aki yang sedang banyak dibicarakan oleh para otaku sebangsa bukan hanya karena sang Heroine yang waifu-able namun juga mewakili sesuatu yang berkaitan dengan para otaku - social anxiety.
Bagaimana impresi saya terhadap sang waifu yang takut bersosialisasi ini? Mari kita simak!
Ingin Nge-Band Tapi Takut Bersosialisasi
Bocchi The Rock! merupakan buah karya dari Hamaji Aki yang diserialisasikan melalui majalah Manga Time Kirara Max dari Houbunsha. FYI, majalah ini jugalah yang menerbitkan Kiniro Mosaic, Gochiusa, dan Comic Girls yang sudah menapatkan adaptasi animenya sendiri, bahkan sampai movie segala.
Bocchi The Rock! menceritakan Hitori Gotou, seorang gadis introvert yang sangat kesulitan mendapatkan teman. Dia memutuskan untuk belajar gitar setelah terinspirasi dari sebuah grup band di TV dengan harapan bisa mendapatkan teman. Namun social anxiety-nya seolah menghambatnya untuk mendapatkan teman, malah mendapatkan nama samaran "Guitar Hero" karena kebiasaannya melakukan cover di internet.
Setelah setahun kesulitan mencari teman di tahun pertama SMA, Hitori didekati oleh Ijichi Nijika untuk menjadi gitaris di bandnya, sekaligus kesempatan baginya untuk mengalahkan social anxiety-nya.
Bagian yang memberi kesan kuat kita adalah reaksi Hitori (kita akan memanggilnya sebagai "Bocchi") terhadap interaksi dengan sekitarnya yang direpresentasikan secara 'berlebihan' karena social anxiety, namun karena sifat pesimisnya membuat kita semakin yakin bahwa masalah yang dialaminya bukanlah sesuatu yang bisa diatasi begitu saja dalam sekejap. Sikap Bocchi yang kadang kala tidak menentu, entah sedang bersedih, mengacaukan pekerjaan atau sedang mengkhayal membuat kita seolah-olah bersimpati padanya.
Untungnya, cara untuk mengalahkan social anxiety adalah menemukan seseorang yang bisa menerima dan mengajarkannya bahwa mau seaneh apapun Bocchi, pasti ada seseorang yang mau berinteraksi dengannya bahkan sebelum Bocchi bertindak duluan. Nijika, Ryou, dan Ikuyo adalah orang tepat bagi Hitori bukan hanya untuk mengembangkan bakatnya, namun juga belajar untuk berinteraksi.
Nah, jika kalian pernah menonton adaptasi anime yang diserialisasikan dari Manga Time Kirara yang mempunyai ciri khas manga 4-panel. Tentu penasaran bagaimana transisi cerita dan pace yang dibawakan dari setiap panelnya, dan untungnya anime ini tetap membawa pace yang seolah-olah begitu tenang sampai kita tidak terlalu menyadarinya.
Hal menarik lainnya adalah CloverWorks, studio yang bertanggung jawab atas animasi memberikan sentuhan orthodoks dari setiap reaksi berlebihan dari Bocchi, belum lagi wajah nyengir Bocchi yang merubah dari perasaan murung menjadi jenaka dalam anime ini.
Namun, sepertinya Bocchi seolah-olah mengambil semua spotlight sampai para karakter pendukung tidak terlalu banyak mendapatkan screentime terutama Nijika dan Ryou setidaknya di awal episode, karena Ikuyo muncul di episode tiga setelahnya. Tapi, ini adalah salah satu judul anime yang selalu saya nantikan bagaimana Bocchi berusaha untuk berinteraksi sosial demi menemukan jati dirinya, Satu lagi, anime ini mengingatkanmu satu hal: "To. Touch. Grass."
Bocchi The Rock! bisa kalian tonton melalui Aniplus Asia, Bilibili, dan Crunchyroll