[Fokus] Ketika Inden IONIQ 5 Menjadi Hal Yang Cukup "Pien"

Otomotif 23 Mar 2023

Hyundai IONIQ 5 merupakan produk EV terpopuler Hyundai di Indonesia. Bagaimana tidak, saking banyaknya orang yang tertarik dengan mobil EV dengan sejumlah penghargaan ini membuat daftar inden-nya cukup panjang hingga butuh 6 bulan untuk ia sampai di rumah konsumen.

Namun, ada kalanya sebuah inden kendaraan berubah menjadi hal yang cukup "pien" saat tidak ada informasi yang jelas dari kendaraan yang sudah di-inden oleh konsumen. Seperti halnya yang dialami pemain bas dari band Seringai, Sammy Bramantyo.

Sammy mengaku bahwa dirinya sudah lama inden IONIQ 5 dari sebuah dealer Hyundai di kawasan Bintaro, yakni PT Auto Maju Sentosa. Ia dijanjikan akan menerima unit mobil itu sekitar 6 bulanan, tapi hingga bulan ke-10, ia belum juga mendapatkan kabar akan ketersediaan mobilnya.

Bahkan, yang membuat inden itu menjadi hal yang cukup "pien" bagi Sammy ialah saat ditawari unit yang tersedia dengan syarat harganya naik. Kisaran kenaikannya juga cukup tinggi, yaitu di sekitaran Rp 50-75 juta.

Pada akhirnya, Sammy memilih untuk membatalkan inden IONIQ 5 dan meminta uang DP nya kembali 100%. Meskipun begitu, hal yang dialami Sammy justru berbanding terbalik dengan apa yang dialami adiknya yang justru sudah lebih dulu mendapatkan mobilnya padahal adiknya baru inden beberapa pekan setelah Sammy.

Bahkan, adiknya pun sempat dibuat heran oleh kebijakan dari Hyundai. Pasalnya, Surat Pemesanan Kendaraan (SPK) ditandatangani pada Mei 2022, tapi ia malah dikenakan harga terkini yang lebih mahal 30 juta.

Apa Reaksi Hyundai Motors Indonesia

Kepada Kompas, kepala Public Relation PT. Hyundai Motors Indonesia memberi tanggapan bahwa kejadian tersebut sudah ditangani oleh tim yang terkait.

"Terkait hal yang dialami oleh konsumen tersebut, saat ini sedang dikoordinasikan oleh tim terkait dengan perwakilan yang ada di diler. Sementara informasi ini yang dapat kami sampaikan. Terima kasih" ujar kepala Public Relation PT. Hyundai Motors Indonesia yang dikutip dari laman kompas.com

Sementara itu, Makmur, Chief Operating Officer PT Hyundai Motors Indonesia mengatakan bahwa pabrik HMMI sudah meningkatkan kapasitas produksi. Rencananya, kapasitas produksi dari Stargazer, Creta sampai IONIQ 5 akan ditingkatkan sebanyak empat kali lipat dari tahun lalu.

"Inden (IONIQ 5) kami memang sudah hampir 4.000 unit. Kami mohon maaf karena ada konsumen tahun lalu, menunggu sampai satu tahun," kata Makmur kepada Kompas.com, "Tetapi tidak udah khawatir, kami akan percepat. Sekarang kami bisa percepat selama enam bulan," sambungnya.

Saran Kami Terhadap Hyundai Indonesia

Agar tidak terjadi kembali inden yang membuat calon konsumennya menjadi "pien" karena adanya "permainan" dari segelintir oknum salesman, Hyundai Indonesia semestinya memberikan pembenahan di bagian costumer service dan sales agar bisa meminimalkan potensi akan terjadinya kejadian yang serupa. Saran kami, pihak HMID dan dealership termasuk HMI, Gowa dan Andalan harus bermuhasabah (evaluasi) dan melakukan pembenahan layanan agar pelayanan antara dealership dan konsumen bisa memuaskan.

Terlebih, pihak HMID harus bersikap tegas kepada oknum salesman yang dengan sengaja menaikkan harga agar inden mobil lebih cepat karena dapat merugikan konsumen lain yang menunggu inden yang cukup lama. Jangan sampai karena sudah lelah menunggu inden dan salesman tidak bisa memberikan kejelasan, ada yang melayangkan somasi ke dealership agar minimal ada kejelasan dari mobil yang dipesan.

Akhir kata, semoga kejadian yang dialami Sammy dapat dijadikan pelajaran bagi Hyundai Indonesia agar bisa memberikan pelayanan yang maksimal bagi konsumennya. Serta semoga kejadian serupa tidak terjadi kembali di masa yang akan datang.

Tag

Ilham Purnama Sadik

Pecinta Otomotif yang punya tiga oshi : Suisei, Hanasaru dan IONIQ 5. Juga menulis di SuaraMerdeka.com pada hari kerja