Neta, salah satu wajah baru jenama mobil Tiongkok di Indonesia (Hozon Auto)

GIIAS 2023 : Wajah Baru Ditengah Berkembangnya Jenama Tiongkok

Otomotif 12 Agt 2023

Mediaformasi.com - Berkembangnya jenama otomobil asal Tiongkok di Indonesia dalam 6 tahun belakangan bisa dibilang cukup menarik semenjak Wuling membuat jenama asal Tiongkok bisa bersaing dengan kualitas yang berbeda jauh dengan jenama Tiongkok di awal era 2000an. Puncaknya saat jenama seperti Wuling bisa berhasil menguasai pasar mobil listrik mikro di Indonesia lewat Air EV yang dibanderol dibawah 300 juta.

Dan di GIIAS 2023, semakin banyak jenama asal Tiongkok yang ikut bersaing dalam meramaikan pasar otomobil di Indonesia. Sekalipun pemain lama seperti Wuling, Chery dan DFSK tetap konsisten berinovasi agar mereka masih tetap eksis ditengah hadirnya wajah baru dengan menghadirkan refreshment produk atau bahkan meluncurkan produk baru.

Kita Mulai dari Tiga Pemain Lama Dulu

Dimulai dari Wuling, pabrikan asal Liuzhou, Guangxi ini memberikan refreshment pada produk tercanggih mereka, Wuling Almaz RS series. Perubahan yang diberikan Wuling pada SUV terbaik mereka meliputi fascia depan yang diperbarui, bagian belakang yang sedikit dibuat modern hingga velg baru.

Wuling Almaz RS dengan wajah baru (Wuling Indonesia)

Selebihnya, Wuling masih mempertahankan fitur-fitur canggih yang ada di versi sebelumnya. Sebut saja voice command berbahasa Indonesia (WIND), Internet of Vehicle (IOV), sistem keselamatan aktif ADAS dan sistem Hybrid Wuling.

Selain Wuling, Chery juga memamerkan Omoda 5 yang sebenarnya bukan Omoda 5 biasa, melainkan adalah Omoda 5 EV. Versi elektrik dari mobil terlaris Chery di Indonesia ini sebenarnya sudah diperkenalkan terlebih dahulu di Shanghai Motor Show.

Omoda 5 EV saat pertama kali debut di Auto Shanghai 2023 (OMODA)

Secara fisik, ia tak jauh berbeda dengan Omoda 5 pada umumnya, yang membedakannya ialah fascia depan yang disesuaikan lagi untuk membedakan varian bermesin ICE dengan varian EV dan velg yang dirancang khusus untuk EV. Dari segi dapur pacu, mesin 1.500cc turbo di Omoda 5 biasa diganti dengan motor listrik 221 dk yang dipadukan dengan baterai 64 kWh yang bisa menempuh jarak hingga 450 km.

Dan bicara soal EV, DFSK pun tak ingin kalah dengan menghadirkan Seres E1, pesaing Wuling Air EV yang dipatok jauh lebih murah, mulai 190 jutaan sampai 220 jutaan. Berbeda dengan Air EV, Seres E1 punya desain yang lebih konservatif ketimbang Air EV yang tampil futuristik dan baterai 13,8 kWh-nya punya jarak tempuh 180-220 km yang dipadukan dengan motor listrik 25 kW.

Kembalinya Maxus dan Lahirnya Great Wall Motors & Neta

Beralih ke Maxus, jenama yang sempat berjualan mobil van dan motorhome di Indonesia pada tahun 2018 silam ini akhirnya kembali berjualan dengan andalan barunya, Maxus Mifa 9. Electric MPV sekelas Alphard ini punya tenaga 245 dk dan baterai 90 kWh yang bisa menempuh jarak sampai 520 km.

LDV Mifa 9, Maxus Mifa 9 tapi spek Australia (LDV Automotive Australia)

Dengan banderol 1,42 miliar, Maxus bisa dibilang membuat langkah comeback yang berani (dan nekat) dengan menghadirkan premium MPV yang membuatnya menjadi mobil dari jenama asal Tiongkok dengan harga termahal di Indonesia setelah MG4 EV (mobil dari jenama asal Britania Raya yang dimiliki perusahaan Tiongkok).

Di lain kisah, Indomobil dan Inchcape resmi melakukan debut untuk tiga jenama mobil di bawah payung Great Wall Motors. Ketiga jenama itu meliputi Haval, GWM Tank dan yang cukup populer, ORA.

Haval merupanan jenama dibawah payung GWM yang menghadirkan mobil-mobil SUV perkotaan yang dilengkapi mesin hybrid seperti Haval H6 dan Haval Jolion, sementara Tank merupakan jenama yang sama-sama dibawah payung GWM yang menghadirkan SUV premium dengan kapabilitas offroad yang mumpuni seperti Tank 500. Sementara ORA merupakan jenama dibawah payung GWM yang cukup populer belakangan ini, dengan menghadirkan mobil listrik berdesain imut seperti Ora Good Cat a.k.a Ora 03.

ORA 03, si imut dari GWM (GWM Nepal)

Kendati GWM baru akan berjualan pada tahun depan, namun Indomobil berencana akan merakit seluruh mobil dari sub-jenama nya GWM di tanah air.

Beralih ke Neta, jenama asal Tiongkok ini juga melakukan debut perdananya di GIIAS 2023. Neta debut di GIIAS 2023 dengan menggaet PT Handal Indonesia Motor (HIM, a.k.a eks pabrik Hyundai sebelum pindah ke HMMI) sebagai pabrik yang ditunjuk PT Neta Auto Indonesia untuk merakit mobil Neta.

Neta V, Mobil listrik termurah setelah Wuling Air ev dan Seres E1 (Hozon Auto)

Neta membawa beberapa produk unggulannya ke tanah air. Salah satunya Neta V, yang sudah bisa dipesan seharga 370 jutaan atau nyaris seharga Mitsubishi XForce, Honda HR-V dan Hyundai Creta.

Mobil listrik Neta V punya baterai sebesar 40,7 kWh yang dipadukan dengan motor elektrik 70 kW atau setara dengan 93,8 dk. Kombinasi baterai dan motor elektrik ini dapat menghasilkan jarak tempuh 401 km dalam kondisi baterai penuh.

Dengan berkembangnya jenama otomotif asal Tiongkok di GIIAS 2023, akankah pemain lama bisa ikut bersaing dan berinovasi agar pilihan kendaraan di Indonesia semakin bervariatif?

Tag

Ilham Purnama Sadik

Pecinta Otomotif yang punya tiga oshi : Suisei, Hanasaru dan IONIQ 5. Juga menulis di SuaraMerdeka.com pada hari kerja