©Kagiri Araido/KADOKAWA/ Jiisan Baasan Wakagaeru Production Committee.

[First Impression] Jiisan Baasan Wakagaeru, Mengulang Masa Muda di Hari Tua

Pop Kultur 10 Apr 2024

Jiisan Baasan Wakagaeru yang merupakan anime adapatasi dari manga karangan Kagiri Araido yang berjudul Jiisan to Baasan Wakagaeru, akhirnya tayang juga. Tapi bagaimana sih menurut penulis mengenai impresi pertama dari anime ini, apakah memberi kesan yang baik atau malah biasa saja.

Oh ya, ngomong-ngomong anime ini dikerjakan oleh studio Gekkou yang juga mengerjakan Temple, Maou-sama, Retry! R, dll.

Peringatan!!! Artikel ini mengandung spoiler, bagi yang tidak ingin terganggu kenikmatan menonton episode pertamanya silahkan tutup tab browsermu. Artikel ini ditujukan untuk orang yang ragu untuk menonton animenya.

2 menit pertama

©Kagiri Araido/KADOKAWA/ Jiisan Baasan Wakagaeru Production Committee.
©Kagiri Araido/KADOKAWA/ Jiisan Baasan Wakagaeru Production Committee.

Pengenalan pertama 2 karakter anime ini, terkesan dengan pacing yang sangat cepat, scene berganti dengan cepat, penonton tidak akan ditampilkan pemandangan sekitar untuk mengenalkan latar belakang tempat sekitar. Penonton hanya akan diperkenalkan latar belakang kehidupan Shozo dan Ine yang sedikit menyedihkan karena sibuk dengan kehidupannya yang miskin tanpa bisa bersenang-senang saat masa ​mudanya.

Premis cerita dan harapan kedepannya

©Kagiri Araido/KADOKAWA/ Jiisan Baasan Wakagaeru Production Committee.

Premis ceritanya jika dilihat dari episode pertamanya hanya seorang kakek dan nenek yang akhirnya kembali berbahagia karena bisa balik muda. Mereka bisa bersenang-senang dengan tubuh mudanya dan kembali melakukan apa yang mereka tidak bisa saat masa mudanya dulu.

Tapi apakah cerita wholesome ini akan memiliki formula yang sama di episode berikutnya, kita tunggu saja kedepannya. Yah penulis berharap sih akan mendapatkan formula yang tidak sama alias cerita wholesome ini akan penuh dengan kejutan seperti plot naik turun, dan tidak berharap pacing dari anime kedepannya akan cepat seperti episode pertamanya.

Penulis juga ​berharap penceritaanya lambat dan ada kesegaran terbaru dalam cerita.

Tubuh muda tapi mental tua

©Kagiri Araido/KADOKAWA/ Jiisan Baasan Wakagaeru Production Committee.

​Ya begitulah keadaan mereka setelah memakan buah apel emas, bak pengantin baru yang ​tubuhnya kembali awet muda. Namun kesan tua masih terasa, digambarkan dari cara mereka memperlakukan orang lain yakni penuh perhatian sedikit tegar engkuk dan kolot khas orang tua yang sudah menjalani hidup puluhan tahun lamanya.

Cara pembicaraannya juga berbeda dengan aksen daerah dan menggunakan kata-kata yang dipakai orang tua saja.

Kesimpulan

Dengan kesan pertama seperti ini memungkinkan saya untuk tetap melanjutkan sampai 3 episode pertama untuk menilai apakah anime ini tetap enak ditonton karena ke-wholesome-annya atau tidak karena penceritaan terlalu dibawa cepat. Penulis berharap ada kejutan baru di tiap episode dan komedi yang dibawa tidak itu-itu saja. Dan berharap ada sedikit bumbu drama slice of life yang membuatnya semakin berwarna.

Tag

Rizky Aufa Febrianto

Suka fotografi dan gambar anime, gaming tipis-tipis