Huawei Kembali Merajai Pasar Smartphone Tiongkok

Teknologi 27 Mei 2024

Dalam kebangkitannya yang luar biasa, Huawei kembali meraih posisi teratas di pasar ponsel pintar Tiongkok setelah lebih dari tiga tahun absen, menurut data terbaru dari Canalys.

Dikutip dari Gizchina, Senin (27/5), pada kuartal pertama tahun 2024, pengiriman ponsel pintar Huawei mencapai 11,7 juta unit, menguasai 17% pangsa pasar dan pertumbuhan yang mengejutkan sebesar 70% dari tahun ke tahun.

Analis Canalys, Toby Zhu, mengaitkan kesuksesan Huawei dengan respons pasar yang antusias terhadap ponsel pintar seri Mate dan Nova. Peningkatan bertahap dalam produksi dan pasokan seri Mate 60 merupakan faktor penting yang mendorong pertumbuhan Huawei secara keseluruhan.

Sejarah Awal Kejatuhan Huawei

Jatuhnya Huawei dari posisi teratas di pasar ponsel pintar merupakan proses bertahap yang didorong oleh kombinasi faktor eksternal dan tantangan internal. Pada tahun 2019, pemerintah AS menempatkan Huawei dalam Daftar Entitas, yang secara efektif melarang perusahaan-perusahaan Amerika melakukan bisnis dengan raksasa teknologi Tiongkok tersebut.

Hal ini menghalangi Huawei untuk menggunakan sistem operasi Android Google dan mengakses teknologi penting AS, termasuk semikonduktor. AS juga menekan sekutunya untuk mengecualikan Huawei dari jaringan 5G mereka, dengan alasan masalah keamanan nasional. Beberapa negara, termasuk Inggris, Australia, dan Jepang, melarang atau membatasi peralatan Huawei pada infrastruktur 5G mereka.

Akibat sanksi AS, penjualan ponsel pintar Huawei anjlok di Tiongkok, namun sebagian besar secara global. Perusahaan terpaksa menjual merek ponsel pintar Honor pada tahun 2020 seharga 100 miliar yuan ($15,2 miliar).

Pada tahun 2021, Huawei melaporkan penurunan pendapatan terbesarnya, dengan penurunan sebesar 47% pada unit produk elektronik konsumennya, termasuk ponsel pintar. Pendapatan keseluruhan perusahaan turun hampir 30% menjadi 320 miliar yuan (£35,5 miliar) pada paruh pertama tahun 2021.

Pada tahun 2022, Huawei melaporkan penurunan laba tahunan terbesarnya sejak tahun 2011, dengan penurunan sebesar 69% dari tahun ke tahun. Perusahaan mengaitkan hal ini dengan lingkungan eksternal yang menantang, kenaikan harga komoditas, dan pengendalian pandemi yang ketat di Tiongkok.

Pendapatan Huawei tetap datar pada tahun 2022, dengan sedikit peningkatan sebesar 0,9% menjadi 642,3 miliar yuan ($90,3 juta). Bisnis konsumen perusahaan, termasuk ponsel pintar, mengalami penurunan lebih dari 11% dibandingkan tahun 2021.

OS Hongmeng dan Chip Kirin Pemicu Kembalinya Huawei

Strategi Huawei yang melengkapi ponsel pintarnya dengan sistem operasi Hongmeng dan prosesor Kirin telah membuahkan hasil. Seri Nova 12, yang dirilis pada bulan Desember, menampilkan Hongmeng 4.0 dan mendukung komunikasi satelit dua arah, semakin memperluas cakupan penerapan chip Kirin dan meningkatkan kinerja di segmen harga kelas menengah.

Selain itu, peningkatan terbaru Huawei pada seri P menjadi Pura 70, yang menggabungkan terobosan teknologi lensa teleskopik untuk meningkatkan kinerja pencitraan, telah menghasilkan gebrakan yang signifikan di pasar. Dengan langkah strategis ini, Huawei telah menyelesaikan seluruh rangkaian produk ponselnya.

Ekspansi AI dan Ekosistem Huawei

Salah satu strategi utama Huawei pada tahun 2024 adalah membangun kemampuan AI untuk terminal pintar mulai dari sistem perangkat keras dan perangkat lunak, dengan memanfaatkan praktik suksesnya di bidang TIK dan AI tingkat industri. Seiring dengan berkembangnya ekosistem operasi Hongmeng, Huawei secara bertahap menjadi sistem operasi terbesar ketiga untuk ponsel pintar dan perangkat komputasi edge lainnya di pasar Tiongkok, siap untuk menantang duopoli Android dan iOS.

Persaingan Semakin Panas di Pasar Smartphone Tiongkok

Meskipun kembalinya Huawei sangat mengesankan, produsen ponsel pintar lainnya tidak tinggal diam. Performa luar biasa OPPO dengan seri Reno 11 membantunya dengan cepat melonjak ke posisi kedua, dengan pengapalan mencapai 10,9 juta unit.

Honor, vivo, dan Apple, yang memiliki pengiriman agresif pada kuartal keempat tahun 2023, mengalami perlambatan pada kuartal pertama tahun 2024. Honor berada di peringkat ketiga dengan pengiriman 10,6 juta unit, naik 9% dari tahun ke tahun, sementara vivo mengikuti dengan cermat. dengan 10,3 juta unit dikirimkan, turun 9% dari tahun ke tahun.

Namun, Apple mengalami penurunan terbesar di antara lima produsen teratas. Perusahaan Amerika ini menempati peringkat kelima dengan pengiriman 10 juta unit, penurunan dari tahun ke tahun sebesar 25%.

Kembalinya Huawei ke puncak pasar ponsel pintar Tiongkok merupakan bukti ketahanan dan inovasinya. Dengan memanfaatkan sistem operasi, prosesor, dan teknologi mutakhir miliknya sendiri, Huawei telah berhasil mendapatkan kembali kepercayaan konsumen Tiongkok.

Hal ini juga membantu perusahaan untuk mengungguli pesaingnya. Seiring dengan terus berkembangnya pasar ponsel pintar di Tiongkok, akan menarik untuk melihat bagaimana Huawei dan produsen lainnya beradaptasi terhadap perubahan lanskap dan bersaing memperebutkan pangsa pasar di tahun-tahun mendatang.

Tag

Visio

Hanya seorang eks budak korporat yang menyukai game, manga, anime.