[Review] Yukbid, Aplikasi Lelang Pertama di Indonesia, Apa Saja yang Perlu Dibenahi Dari Aplikasi Ini?
Melelang barang koleksi seperti figurine, Hot Wheels dan mainan yang lain biasanya melalui pihak kedua di Facebook yang menyelenggarakan lelang dengan cara menitipkannya. Atau di luar negeri ada juga seperti website pelelangan tapi skalanya besar yakni biasanya mobil dan barang antik bersejarah yang nilainya tinggi.
Nah apa jadinya jika di Indonesia ada sebuah website/aplikasi pelelangan untuk barang koleksi hobbyist dan barang elektronik, perkenalkan aplikasi yang bernama Yukbid.
Di Yukbid kamu bisa melelang barang koleksi hobimu atau melakukan penawaran. Dengan tagline "Temukan barang langka dengan harga sesuai budget" sudah dipastikan bahwa aplikasi ini mengincar pengguna yang ingin mengebid lelang dengan harga yang ia mau tapi juga harus berebut dengan bidder lain.
Kamu bisa melelang barangmu mulai dari pembukaan 10 ribu rupiah dan dengan kelipatan yang bisa kamu atur sesuka hati. Durasi pelalangan juga bisa kamu atur secara fleksibel. Namun perlu diingat, lelang ini tidak seperti penjualan biasanya di mana kamu bisa menentukan harga yang kamu mau atau mengharapkan harga tinggi. Lelang dilakukan agar penjualan bisa bersaing dengan penjual yang lain dan dengan kurun waktu yang cepat.
Lewat aplikasi ini pembeli dan penjual seperti melakukan transaksi di e-commerce yang menjadi pihak ketiga menahan dana sebelum diteruskan ke penjual. Jadi kamu tidak perlu khawatir dengan keamanannya. Apalagi saat ini aplikasi ini masih menawarkan biaya gratis dalam melakukan transaksi di dalamnya, beda dengan pihak ketiga di Facebook yang sudah memberi fee saat menarik uang hasil lelang.
Namun dari semua kelebihan itu, aplikasi ini masih ada hal yang perlu dibenahi dari sistem dan UI guna memberi pengalaman yang lebih baik pada pengguna.
User Interface Terkesan Bagus tapi Bagaimana dengan User Experiencenya?
Dari tampilan aplikasi tidak ada masalah semua terkesan tertata rapih peletakan barang yang dilelang dan ditawar juga berjauhan. Namun ada yang bikin saya kesal saat melihat homenya.
Di mana barang yang sudah terlelang dan barang yang masih dilelang bercampur dan tidak dipisah. Seharusnya barang yang sudah terlelang dimasukkan di menu tersendiri agar tidak mengacaukan fokus pengguna dalam mencari barang lelang yang sedang mereka cari.
Aplikasinya juga kurang intuitif. Contohnya pada halaman penjualan. Jari pengguna harus mencapai bawah agar bisa berganti halaman. Seharusnya mengganti halaman bisa dilakukan dengan cara simpel, yakni menggeser halaman ke kiri dan kanan agar pengguna tidak repot.
Banyak Tampilan Informasi yang Seharusnya Bisa Simpel dan Informatif
Tampilan informasi untuk seller kurang informatif. Terlihat seperti menu yang bisa ditekan padahal tidak, terkesan kurang praktis. Padahal jika informasinya bisa dijangkau, akan memudahkan penjual dalam mengakses informasi barang dagangannya yang sedang dilelang.
Selain itu bagian "Lacak pesanan" dan "Detail Pesanan" yang seharusnya bisa disatukan agar menjadi simpel untuk pengguna.
Penggunaan Kata Banyak yang Tidak Baku
Banyak penggunaan kata yang bersifat tidak baku seperti yang seharusnya 'aktivitas' malah menjadi 'aktivitas'. Selain itu masih ada kesalahan dalam menaruh huruf besar dan huruf kecil.
Hal seperti ini membuat aplikasi terkesan tidak formal.
Seharusnya Ada Komunikasi Antar Bidder dan Pelelang
Hal ini perlu dilakukan agar bidder dapat mengetahui kondisi barang yang aslinya dan menjadi komunikatif antara pelelang dan bidder. Tidak hanya semata-mata selesai dan tinggal kirim barang.
Bidder juga perlu mengetahui informasi yang mengenai perkiraan tarif pengiriman.
Fungsi diskusi juga masih minim saat lelang berjalan. Seharusnya bisa diberi fungsi upload foto agar penjual bisa memberi detail kejelasan barang yang dilelang
Sedikitnya Metode Pembayaran
Metode pembayaran yang masih sedikit ini mengalangi pengguna tertentu dalam membayar barang yang dibid atau ditawar.
Semoga kedepannya bisa ditambah lagi jenis metode pembayarannnya.
Fungsi Tombol yang Seharusnya Bisa Dihilangkan saat Lelang Berjalan
Ada beberapa tombol yang tidak berfungsi saat lelang berjalan. Seperti "hapus barang" dan "ubah info produk". Jika ujung-ujungnya ditampilkan informasi bahwa pengguna tidak bisa mengubah info barang dan tidak bisa menghapus barang, mengapa diadakannya tombol tersebut?
Hapus saja atau disfungsikan saja tombol tersebut saat lelang berjalan agar tidak membingungkan penjual dalam menggunakan aplikasinya.
Kesimpulan
Meskipun masih adanya kekurangan saat menggunakan aplikasi ini tetapi tetap worth it untuk dicoba/dijajal karena keamanan yang diberikan dan fleksibilitas saat melelang barang.
Selain itu aplikasi ini "masih" menawarkan biaya gratis seperti tidak adanya biaya admin atau fee yang dikenakan dalam penarikan saldo.