Mekakushi-Dan di Summertime Record (Foto: Jin, IA Project)

[FOKUS] 15 Agustus Adalah Hari Kagepro!

Pop Kultur 15 Agt 2024

Hari ini (15/8) adalah hari yang spesial. Hari yang mungkin adalah hari musim panas lainnya untuk kebanyakan orang, adalah hari di mana sebuah kisah bermula dan berakhir, hanya untuk terus terulang kembali.

Hari ini adalah hari di mana peristiwa Kagerou Daze terjadi, yang menjadi hari yang diselebrasikan setiap tahunnya hingga saat ini untuk para penggemar salah satu proyek multimedia paling unik yang berasal dari negeri Jepang, Kagerou Project.

Hingga saat ini, kami masih sedikit tidak percaya bagaimana sebuah proyek yang bermula sebagai sebuah seri lagu Vocaloid yang dinyanyikan oleh IA dan digubah oleh Jin dengan dukungan artis Sidu dan Wannyanpoo tersebut tidak hanya mendapatkan popularitas yang tinggi pada masanya, namun juga sebuah manga yang digarap oleh Mahiro Satou, sebuah seri light novel, dan seri anime yang digarap oleh studio SHAFT.

Jinzou Enemy, music video yang menjadi tanda bermulanya seri yang sering disingkat sebagai Kagepro, kini sudah berumur 13 tahun. Dan meskipun Jin pernah mengatakan bahwa Kagerou Project tidak akan pernah berakhir di sebuah sesi wawancara, sayangnya saat ini Kagerou Project harus berakhir sementara. Proyek Mekakucity Reboot, Kagerou Project Number 9, dan media lainnya harus ditunda dikarenakan isu copyright.

Jin mengaku bahwa saat ini, ia tidak mengetahui siapa yang memegang copyright Kagerou Project. Dan hingga masalah tersebut diselesaikan, tidak akan ada media Kagepro lainnya yang akan dirilis.

Situasi yang sangat disayangkan, namun mengurungi nasib bukanlah cara terbaik untuk merayakan hari yang diselebrasikan ini. Oleh karena itu, mari bergabung dengan kami selagi kami mengunjungi kembali media yang membentuk Kagerou Project.

Apa itu Kagerou Project?

Kagerou Project adalah sebuah seri multimedia supranatural yang mengisahkan sekelompok remaja dengan kemampuan mata yang unik. Terdapat 12 kemampuan mata yang ada, dan mereka yang memiliki kemampuan tersebut memiliki pupil mata berwarna merah.

Para remaja tersebut membentuk sebuah kelompok yang dikenal sebagai Mekakushi-Dan, dan masing-masing anggota memiliki kemampuan mata yang berbeda-beda, seperti kemampuan untuk mengendalikan waktu, membaca pikiran, atau mengendalikan objek dengan pikiran.

Di pusat kisah mereka, adalah 15 Agustus, tanggal yang terus berulang dan menjadi awal dari tragedi yang harus dihadapi oleh para anggota Mekakushi-Dan. Di hari itu adalah hari di mana Kagerou Daze terjadi, sebuah fenomena misterius yang mengakibatkan para remaja terjebak dalam siklus waktu yang tak berujung. Setiap kali mereka mencoba mengubah nasib mereka, mereka kembali ke titik awal pada 15 Agustus.

Apa yang menyebabkan terjadinya Kagerou Daze? Dan apa yang mereka lakukan untuk melepaskan diri dari siklus yang terus berulang tersebut? Kamu bisa menemukan jawabannya dengan mendalami dunia Kagepro yang dapat kamu lakukan dengan 4 cara, mulai dari musik, manga, light-novel, ataupun anime.

Berawal dari Musik

Ya, kamu bisa menikmati kisah Shinatrou, Momo, Ene, Ayano, Haruka, Tsubomi, Mari, Kousuke, Momo, dan Hibiya dari berbagai media apapun yang telah dirilis, baik itu light novel, manga, maupun anime.

Namun penggemar Kagepro akan cepat memberitahumu bahwa untuk menikmati Kagepro secara sepenuhnya, kamu harus mendengar musik-musik yang digubah oleh Jin dan musik juga adalah entry point terbaik untuk Kagepro.

Untuk kamu yang tidak familiar terhadap Kagerou Project, Jin menggunakan musik sebagai media untuk menyampaikan kisah seri tersebut dari awal hingga akhir melalui animasi music video dan juga lirik yang menyampaikan kisah bak sebuah cerita pendek.

Dan cara menyampaikan cerita tersebut berhasil, Kagerou Project sering menjadi perbincangan tidak hanya di komunitas Jepang tapi juga di komunitas internasional di saat setiap lagu baru dirilis terutama di jejaring sosial Tumblr. Para penggemar menganalisa setiap lirik dan music video yang ada dan menyusun setiap kepingan puzzle dari kisah para aktor Mekakucity.

Setiap lagunya Jin menceritakan tentang kejadian yang terjadi di Kagepro, latar belakang dari para karakter dan motivasi mereka untuk tetap maju, dan lore dari peristiwa Kagerou Daze itu sendiri yang menjadi plot utama dari Kagerou Project.

Lagu-lagu tersebut dikompilasikan menjadi dua album: Mekakucity Days, dan Mekakucity Records. Kagepro juga dirilis di era musik Vocaloid yang memiliki fokus terhadap lore, karakter, dan cerita. Seri lainnya yang menyampaikan cerita yang cukup kompleks dengan musik Vocaloid adalah seri PANDORA VOXX karya kemu.

Kami yakin, kamu setidaknya pernah mendengar lagu ini:

Summertime Record adalah lagu "penutup" resmi dari proyek Kagerou Project, lagu ini juga berhasil meraih hati para pendengar yang bahkan tidak pernah mendengar tentang Kagerou Project sebelumnya. Kini, Summertime Record menjadi salah satu lagu musim panas esensial di subkultur musik otaku Jepang yang sering di-cover oleh kalangan utaite maupun VTuber di setiap musim panas.

Dengan demikian, berarti anime, manga, dan light novel Kagerou Project adalah adaptasi dari musik-musik tersebut, 'kan? Secara teknis, iya.

Namun dibilang benar, tidak juga. Salah satu hal yang menarik dan juga hal yang membuat Kagepro sedikit memusingkan adalah fakta bahwa setiap media-nya memiliki rute yang berbeda.

Rute Yang Terus Berulang, Berulang, Berulang...

Kagepro adalah sebuah kisah tentang sebuah tragedi yang terus menerus berulang, namun setiap kali peristiwa tersebut berulang, detil dan kejadiannya akan berbeda. Musik, anime, manga, dan light novel Kagepro memiliki rute yang berbeda dengan detil kisah dan ending yang berbeda juga. Bahkan satu media dari Kagepro dapat memiliki lebih dari satu rute yang berbeda, manga dari Kagepro memiliki dua rute yang menggambarkan kejadian hari Kagerou Daze yang berbeda. Meski demikian, setiap dari rute tersebut tetaplah berhubungan.

Rute manga ditulis sebagai sekuel dari rute musik, dan rute light novel ditulis sebagai sekuel dari rute manga, dan anime Mekakucity Actors ditulis sebagai sekuel dari rute light novel. Kami merekomendasikan pembaca yang tertarik untuk memasuki dunia Kagepro untuk memulai dari media apapun, namun jika kamu telah selesai dengan media tersebut dan tertarik untuk melanjutkan seri ini, kami menyarankan untuk mengikuti urutan tersebut.

Membingungkan? Memang. Namun Jin dan timnya berhasil mengisahkan sebuah kisah yang sama secara berulang-ulang dan membuatnya tetap menarik untuk disimak dan tidak terasa repetitif berkat detil dan karakteristik setiap karakter yang berbeda di setiap rutenya.

Anime Yang Sangat Terasa "Shaft"

Ayano di Mekakucity Actors (Foto: SHAFT)

Tergantung siapa yang kau tanya, adaptasi anime Kagepro yang berjudul Mekakucity Actors bisa jadi sebuah anime yang memiliki kualitas baik dan mengundang penontonnya untuk mendalami lebih jauh tentang dunia Kagepro, atau menjadi kuda hitam di seri ini yang lebih baik dilupakan, meskipun anime ini memiliki status yang penting di seri Kagepro.

Digarap oleh Studio SHAFT, satu hal yang tidak bisa dipungkiri adalah fakta bahwa Mekakucity Actors sangat terasa seperti Monogatari Series. Ya, keduanya memang digarap oleh Studio SHAFT dan style tersebut sudah menjadi ciri khas mereka. Mekakucity Actors bahkan mempunyai beberapa adegan leher ala SHAFT, namun gaya direksi dan storytelling yang digunakan untuk Mekakucity Actors sangat terasa seperti Monogatari Series yang tidak disambut baik oleh beberapa penggemar. Ditambah lagi, kualitas Mekakucity Actors versi TV sangatlah tidak baik.

Namun setidaknya, Monogatari Series adalah sebuah seri yang aksesibel untuk para penggemar baru yang tidak membaca seri novel karya Nisio Isin tersebut sebelumnya.

Mekakucity Actors di sisi lain, meminta kamu untuk sudah familiar dengan para karakter Kagepro dan mengetahui beberapa peristiwa yang telah terjadi selama seri ini berlangsung agar semua hal yang disampaikan di anime tersebut masuk akal.

Hal ini berbeda dengan musik, manga, dan light novel-nya yang tetap terasa aksesibel bahkan sebagai pendatang baru. Hal ini mempunyai kelebihan, dengan gaya direksi tersebut, pendatang baru yang memulai Kagepro dengan anime-nya akan mendapat momen "Ah jadi begitu ya" saat membaca anime, manga, dan light novel-nya yang akan memberi konteks tentang hal-hal yang terjadi di Mekakucity Actors sebagaimana penggemar yang telah mengetahui kisah Kagepro dari musik, manga, dan light novel mendapat momen "Ah jadi begitu ya" saat menonton Mekakucity Actors.

Meski demikian, karakter para anggota Mekakushi-Dan yang fun dan konflik utama yang menarik tetap membuat Mekakucity Actors menjadi tontonan yang charming.

Karakter terutama adalah hal yang membuat penulis jatuh hati kepada seri Kagepro. Dimulai dari Shintaro, seorang hikikomori yang cerdas namun introvert, yang hidupnya berubah drastis setelah bertemu dengan Ene, sebuah gadis digital yang tiba-tiba muncul di komputernya yang siap untuk menjahili Shintaro kapanpun dan di manapun.

Shintaro akhirnya bergabung dengan Mekakushi-Dan dan mulai berinteraksi dengan anggota lain yang memiliki kepribadian unik dan latar belakang menarik. Ada Kido, pemimpin yang tenang dan penuh perhatian; Kano, yang ceria namun penuh rahasia; Momo, adik perempuan Shintaro yang ceria dan enerjik yang berjuang dengan perhatian berlebih yang diterimanya karena kemampuan matany yang membuatnya selalu menarik perhatian orang di sekitarnya; dan Mary, gadis setengah Medusa yang pemalu namun memiliki hati yang besar.

Setiap karakter membawa dinamika dan keunikan tersendiri ke dalam kelompok, menciptakan interaksi yang menghibur dan emosional. Kepribadian mereka yang beragam dan pertumbuhan karakter yang mereka alami sepanjang cerita adalah salah satu daya tarik utama yang membuat Kagepro begitu memikat.

Rasanya kami bisa menghabiskan sehari penuh hanya berbicara tentang Kagepro, kami harap artikel ini dapat membuatmu ingat kembali bahwa 15 Agustus, adalah sebuah tanggal untuk diingat.

Tag

Ibrahim Gustav Amany

Student, writer, nerd.