OpenAI Telah Siapkan Fitur Watermark ChatGPT, Akankah Rilis?

Perusahaan kecerdasan buatan OpenAI telah kembangkan sistem untuk memberikan watermark untuk karya yang dibuat dengan ChatGPT sejak tahun lalu, menurut laporan Wall Street Journal, Minggu (4/8).

Namun, sampai saat ini OpenAI masih bimbang apakah akan luncurkan fitur tersebut.

Metode watermarking yang OpenAI kembangkan terletak di pemilihan kata oleh ChatGPT, yang dapat ditemukan oleh alat pendeteksi tulisan AI. Alat tersebut dikembangkan secara terpisah dan hanya akan dapat mendeteksi tulisan ChatGPT.

Pro dan Kontra

Seorang perwakilan dari OpenAI telah menjabarkan beberapa poin pro dan kontra yang sedang dipertimbangkan mengenai langkah tersebut.

"Metode watermarking teks yang kami kembangkan secara teknis menjanjikan, namun memiliki risiko penting yang akan kami pertimbangkan selagi kami teliti alternatifnya, termasuk kerentanan terhadap penipuan oleh pelaku kejahatan dan dampak yang tidak proporsional terhadap kelompok seperti penutur asing," ucap perwakilan OpenAI, mengutip TechCrunch.

The Tech Portal menambahkan bahwa watermarking dapat meningkatkan transparansi dan kepercayaan pada konten yang dihasilkan AI, serta menyediakan sarana bagi para pendidik dan pemangku kepentingan lainnya untuk memastikan keaslian teks. Namun, langkah tersebut juga berpotensi menghilangkan sebagian besar penggunanya jika dianggap negatif.

Apa Kata Masyarakat?

Tidak hanya OpenAI sendiri, masyarakat luas juga memiliki opini yang bertolak belakang mengenai fitur watermark di ChatGPT.

Sebuah survei umum oleh OpenAI, yang digelar pada tahun 2023, menunjukkan bahwa empat dari lima responden setuju mengenai keberadaan fitur watermarking.

Tetapi, dalam survei yang berbeda di tahun yang sama, 69% pengguna ChatGPT berpendapat bahwa alat pendeteksi tulisan AI dapat mengarah kepada tuduhan palsu. Selain itu, hampir 30% pengguna ChatGPT yang disurvei mengatakan bahwa mereka mungkin akan kurangi penggunaan ChatGPT jika watermarking mulai diterapkan.