Logo Asosiasi Game Indonesia (Facebook/Asosiasi Game Indonesia).

Asosiasi Game Indonesia Blacklist Pelaku Pelecehan di Brandoville

Gaming 13 Sep 2024

Menyikapi kasus pelecehan terhadap karyawan di salah satu studio gim di Indonesia, Brandoville, Asosiasi Game Indonesia (AGI) resmi berikan komentar dan sanksi untuk para pelaku.

Jumat (13/9), AGI mengunggah pernyataan resmi mengenai Brandoville di sejumlah media sosialnya, seperti Facebook dan Instagram.

"Kami telah mempelajari dan mengutuk tindakan kriminal Brandoville Studio. Kami menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada mereka yang telah berani berbicara. Tindakan, keberanian, dan kejujuran Anda sangat penting untuk perubahan," tulis AGI.

AGI berharap bahwa masalah tersebut dapat diselesaikan dengan serius dan sesuai hukum yang berlaku.

Pernyataan Resmi Presiden AGI

Dalam pengumuman tersebut, Shafiq Husein selaku Presiden AGI menyampaikan keprihatinan mendalam atas kasus tersebut dan mengutuk tindakan mantan manajemen, Cherry Lai dan Ken Lai.

AGI berkomitmen untuk memberikan dukungan kepada para korban, termasuk menyediakan layanan konseling psikologis gratis. Selain itu, AGI telah memasukkan para pelaku ke dalam blacklist dari seluruh kegiatan AGI. Shafiq juga mendorong pihak berwengang untuk segera menyelidiki kasus ini dan memberikan keadilan bagi para korban.

"Bekerja di industri kreatif memang tidak mudah, namun bukan berarti kita bisa mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan," tulis Shafiq. Ia mengakhiri dengan mengajak seluruh studio gim di Indonesia untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman bagi semua karyawan.

Ada Apa di Brandoville?

Kasus pelecehan di Brandoville viral di X setelah cerita dari salah satu mantan karyawan disebarluaskan oleh para pelaku dan pegiat industri kreatif Indonesia.

Perlakuan buruk yang dilakukan oleh petinggi Brandoville Cherry Lai termasuk pelecehan verbal dan pemerasan uang.

Meskipun Brandoville tutup pertengahan Agustus lalu, netizen telah menemukan studio baru bernama Lailai Studios, yang diduga milik para pelaku.

Tag

Aqila Shafa Arimurti

Pianis, gitaris, bassist, komposer musik gim, fotografer, dan content writer.