NET TV Diakuisisi MD Entertainment, Ini Rencana Mereka Ke Depannya
Pada 7 November 2024, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Net Visi Media Tbk secara resmi mengumumkan perubahan nama perseroan menjadi PT MDTV Media Technologies Tbk, pasca akuisisi 80,05% saham oleh PT MD Entertainment Tbk dengan nilai transaksi mencapai Rp 1,65 triliun.
Hal tersebut diumumkan di Instagram resmi Manoj Punjabi, CEO MD Entertainment, Kamis (7/11). Manoj sendiri telah menyatakan komitmen MD Entertainment untuk terus menyajikan konten berkualitas dan mengundang publik untuk menantikan proyek-proyek menarik ke depannya.
Dengan perubahan nama menjadi MDTV, perusahaan ini berambisi untuk meraih pangsa pasar yang lebih besar dari yang sebelumnya hanya 1,5%. MDTV menargetkan untuk memperluas distribusi konten melalui televisi dan platform digital.
Strategi bisnis yang diterapkan termasuk melanjutkan atau menghentikan program berdasarkan performa serta kebutuhan pasar, guna memastikan tayangan yang disajikan dapat lebih menarik dan relevan bagi audiens.
Selain itu, MDTV berencana melakukan penggabungan saham atau reverse stock split serta Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) sebagai upaya memperbaiki kondisi keuangan dan mengurangi beban utang perusahaan.
Dengan langkah ini, NET TV berharap dapat menjadi perusahaan yang bebas dari utang, membuka peluang lebih luas untuk pertumbuhan di masa depan.
Restrukturisasi NET TV dan MD Entertainment
Manoj Punjabi dan istrinya, Shania Manoj Punjabi, yang baru saja menjabat sebagai Direktur Utama dan Komisaris Utama NET TV, mengundurkan diri dari jabatan masing-masing pada 5 November 2024, belum sebulan setelah diangkat pada 10 Oktober 2024.
Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Sekretaris Perusahaan NET TV, Shinta Trisnawati Sutrisno, pengunduran diri ini telah diterima perusahaan dan tidak berdampak material terhadap kelangsungan usaha. Pengunduran juga disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada 7 November 2024.
Tidak hanya Manoj dan Shania, sebelumnya pada 7 Oktober 2024, tujuh jajaran pimpinan NET TV juga mengundurkan diri. Mereka adalah Direktur Utama Deddy Hariyanto, Direktur Azuan Syahril, Direktur Fendy Nagasaputra, Direktur Ferry, Komisaris Utama Lie Halim, Komisaris Independen David Rees, dan Komisaris Rachmat Nugroho.
Pengunduran diri massal ini membuka jalan bagi jajaran baru di bawah kepemimpinan MD Entertainment, dengan rencana restrukturisasi organisasi yang diharapkan dapat memperkuat posisi NET TV di pasar.
Rencana Program Televisi
Sejak Oktober 2024, NET TV telah merencanakan program televisi yang akan tayang dalam kanal tersebut. Menurut manajemen, untuk saat ini konten akan mengikuti premintaan pasar.
"Strategi konten akan selalu mengikuti perkembangan pasar. Setelah terlaksananya seluruh rangkaian aksi korporasi ini, tentunya pengendali baru dan pengurus baru Perseroan akan merumuskan langkah strategis ke depan yang akan merespon kebutuhan serta perkembangan yang ada di pasar," tulis manajemen NET TV, mengutip papan publik BEI 10 Oktober lalu.
NET TV akan berfokus mendukung karya lokal seperti film dan sinetron, termasuk rerun sinetron "Cinta Fitri" dan "Antara Cinta dan Dusta". Keduanya merupakan sinetron karya MD Entertainment.
Pengumuman tersebut menuai kontroversi dan kekhawatiran di media sosial karena aktris Shireen Sungkar dan Laudya Chintya Bella, yang membintangi "Cinta Fitri", berhijab pasca penyuntingan. Selain itu, tidak sedikit yang protes bahwa NET TV kehilangan citra uniknya dan memutuskan untuk menyuguh siaran populer seperti kanal televisi lainnya.
Meskipun begitu, dengan perubahan struktural dan operasional yang ada, NET TV optimis mampu menghadirkan inovasi baru di industri televisi dan hiburan Indonesia.