Produser Ungkap Alasan "Lampu Hijau" Proyek Live Action Gundam

Pop Kultur 23 Apr 2019

Hai, MedForians!

Sebuah presentasi industri bertajuk Project Anime dilaksanakan di Tokyo pada 22 Maret lalu. Matt Schley dari Otaku USA dan The Japan Times didapuk sebagai moderator. Dalam diskusi tersebut juga hadir pimpinan senior dari Legendary Comics, Robert Napton dan Ken Iyadomi sebagai salah satu petinggi dari Sunrise. Mereka menjadi pembicara dalam salah satu temuwicara yang membahas alasan proyek Live Action dari seri mecha populer, Mobile Suit Gundam diberi lampu hijau.

Napton yang pernah bekerja sebagai direktur pemasaran Bandai menyatakan sejak 1988 ia sudah berkenalan dengan Iyadomi. Saat menjadi mahasiswa, ia pernah bekerja di Books Nippan, cabang Amerika dari Nippon Shuppan Hanba. Saat itulah ia didekati oleh Iyadomi soal lisensi anime. Saat Books Nippan menutup operasinya pada pertengahan 1990-an, ia bekerja di L.A Hero, perusahaan yang dimiliki Iyadomi. Perusahaan itu mempublikasikan anime dalam format VHS. 10 tahun berselang, keduanya sama-sama bekerja di Bandai.

Napton menyatakan jika Iyadomi adalah pencetus pasar anime di Amerika Serikat. Ia juga menyatakan jika Iyadomi lah yang membuat proyek Live Action dari Gundam ini disetujui. Meskipun kenyataannya, itu adalah produksi bersama yang sebenarnya dalam arti bahwa keduanya sama-sama bersemangat untuk mewujudkannya.

Iyadomi juga menyatakan jika Legendary Pictures juga memiliki keinginan untuk mendengar pendapat Sunrise soal bagaimana menangani IP yang populer ini.

“Mereka tidak hanya ingin mengambil lisensi dan melakukan hal mereka sendiri dengannya,” ujar Iyadomi.

Peran kameo Gundam Unicorn di Pacific Rim: Uprising membuka relasi Sunrise dan Legendary Pictures.

“Fans garis keras sangat penting, dan kami tidak mau membuat mereka kecewa,” tambahnya.

Ia menyatakan jika respons media lebih baik dari ekspektasi. Biasanya, fans akan menanggapi dengan dingin kabar adaptasi oleh Hollywood.

Napton sempat menawarkan beberapa penjelasan untuk ini. Dia mengatakan bahwa kameo Gundam di Pacific Rim dan Ready Player One dapat membantu fans mendapatkan ide dalam pembuatan film live action Gundam. Dia juga menyarankan agar penggemar lebih percaya pada Legendary setelah bekerja di Pacific Rim dan Godzilla, karena perusahaan telah berhasil membuktikan kredibilitas budaya pop Jepang.

Divisi komik di Legendary ada untuk mencari IP yang berbeda di konvensi dan sebagainya.

“Sudah ada perubahan generasi di Hollywood,” kata Napton.

“Banyak produser yang sekarang bekerja di Hollywood tumbuh di anime,” lanjutnya.

Napton juga menyampaikan fakta bahwa penulis buku komik Brian K. Vaughan (Y: The Last Man, Ex Machina, Runaways) sedang menulis naskah untuk film tersebut.

“Dia (Brian) benar-benar mengerti segalanya dalam Gundam Narrative,” kata Napton, hingga menyebabkan tawa kecil di kalangan media.

Napton kemudian menjelaskan bahwa Mobile Suit Gundam Narrative memiliki plot rumit yang membutuhkan banyak pengetahuan tentang garis waktu Abad Universal untuk sepenuhnya dipahami.

Dalam sesi tanya jawab setelah presentasi, Napton dan Iyadomi juga membahas pasar Cina. Napton berkata:

“Ada potensi besar di pasar Cina, tetapi kami tidak menggunakannya untuk memandu semua keputusan kami. Ada kasus di mana film-film domestik mereka menjual lebih banyak daripada film laris Amerika.”

Sebagai contoh, dia mengatakan bahwa pasar China tidak memiliki nostalgia untuk Star Wars, sehingga The Last Jedi tidak berkinerja baik di sana. Karena itu, Napton mengatakan bahwa Legendary tidak boleh hanya mengandalkan Cina.

Iyadomi mengatakan bahwa lebih sulit untuk mengatur kesepakatan dengan studio Hollywood. Meskipun kesepakatan untuk film aksi langsung Gundam telah diamankan, Sunrise terbuka untuk melakukan kesepakatan film dengan industri film Jepang dan dengan pembuat film dari negara lain.

Setelah pembicaraan Gundam selesai, Iyadomi menyelesaikan panel dengan: “Silakan tonton Code Geass.”

Sumber: Anime News Network

Tag

Agung Suhendro

Semper Fidelis, Semper Paratus.