Reiwa, Lahirnya Era Baru Kekaisaran Jepang

Pop Kultur 1 Apr 2019

Hai, MedForians!

Pada hari Senin (1/4) ini, Pemerintah Jepang melalui Kepala Sekretariat Kabinet Yoshihide Suga, mengumumkan nama baru era Kekaisaran Jepang yang menggantikan era Heisei pada tahun ini. Nama kekaisaran baru ini adalah Reiwa (令和).

Nama Reiwa terdiri dari dua kanji yang bermakna “keunggulan” (Rei/令) dan “kedamaian” (Wa/和). Nama ini diambil dari kumpulan puisi tertua Jepang, yaitu Man’yōshū.

Pergantian nama era ini menandakan berakhirnya kekuasaan Kaisar Akihito selama 31 tahun lamanya. Kini, beliau telah menyerahkan kekuasaan Jepang kepada putranya, Putra Mahkota Naruhito.

Yang menarik dari Jepang adalah selain menggunakan kalender tahun Masehi, mereka juga menggunakan kalender buatan mereka sendiri dimana nama-nama tahunnya dibuat berdasarkan nama era kekaisaran Jepang. Nama-nama era sebelum era Reiwa di antaranya adalah Taisho (1912-1926), Showa (1926-1989), dan Heisei (1989-2019). Itu sebabnya pergantian nama ini menjadi peristiwa yang sangat penting dan paling ditunggu-tunggu oleh seluruh penduduk Jepang.

Upacara pergantian kekuasaan dari Kaisar Akihito kepada Putra Mahkota Naruhito direncanakan akan digelar pada 1 Mei 2019 dan akan menjadi peresmian dimulainya era Reiwa.

Perbedaan kali ini dari pengumuman era baru Reiwa dibanding pendahulunya, Heisei, Showa, Taisho, dan Meiji, adalah pemerintah mengumumkan saat kaisar yang berkuasa masih hidup. Pasalnya, Kaisar Akihito telah mengumumkan pada Agustus 2016 keinginannya turun takhta karena faktor usia dan kesehatan yang semakin menurun.

Penamaan era di Jepang dimulai pada Agustus 645 ketika Kaisar Kotoku memilih nama Taika hingga Februari 650. Sejak 701, penamaan gengo rutin selama 1.300 tahun.

Sumber: Mainichi Shimbun (Link 1 dan 2), Kompas

Tag

Aulia Raihan Hakim

Fan dubber, otaku, wrestling mark, casual gamer, movie goer, amateur writer.