Selain Huawei, AS Jegal 5 Perusahaan Super Komputer China

Teknologi 23 Jun 2019

Hai, MedForians!

Berita terbaru hadir dari perang dagang AS dan China yang kembali berlanjut. Departemen Perdagangan Amerika Serikat menambahkan lima perusahaan dan insitusi yang dimiliki pemerintah China yang terkait pengembangan komputer super ke dalam daftar black list.

Dilansir dari Reuters melalui detikINET, Sabtu (22/6), Alasan di balik penambahan daftar black list ini terkait keamanan nasional AS. Sama seperti Huawei, para lembaga itu tidak dapat membeli komponen AS tanpa persetujuan pemerintah.

Kelima perusahaan dan institusi yang masuk daftar hitam diantaranya adalah perusahaan Sugon, Wuxi Jiangnan Institute of Computing Technology, Higon, Chengdu Haiguang Integrated Circuit dan Chengdu Haiguang Microelectronics Technology.

Kelima perusahaan dan institusi tersebut dituduh sedang mengembangkan komputer super untuk militer.

Menurut Departemen Perdagangan AS, Wuxi Jiangnan Institute of Computing Technology dimiliki oleh militer China. Misi mereka adalah untuk mendukung modernisasi militer Negeri Tirai Bambu.

Tahun 2015, AS sudah memasukkan National University of Defense Technology (NUDT) karena memanfaatkan prosesor dan perangkat lain asal AS untuk mendayai komputer super yang diyakini mendukung simulasi nuklir serta aktivitas militer.

Negara seperti AS, China, Uni Eropa dan Jepang memang mengembangkan komputer super dengan kemampuan dashyat. Maka tak heran jika AS ingin menghambat China di bidang ini.

Maret lalu, grup yang dipimpin pemerintah AS bermitra dengan Intel dan pembuat komputer super Cray Inc untuk membuat komputer tercepat di dunia pada tahun 2021.

Tujuannya untuk mendukung simulasi senjata nuklir dan penelitian lain. Biayanya dianggarkan USD 500 juta demi komputer dengan kemampuan kalkulasi 1.000.000.000.000.000.000 per detik.

Keputusan AS Bertentangan

Di sisi lain, keputusan penambahan daftar perusahaan yang masuk black list tersebut semakin memperkeruh hubungan AS dan China. Dilansir dari Kontan, Keputusan AS ini bertentangan dengan sikap Trump yang mengatakan akan bertemu dengan Xi di sela-sela KTT G20 di Jepang pada 20-28 Juni mendatang untuk melakukan pembicaraan perdagangan yang sempat macet bulan lalu.

Bagaimana tanggapan kalian, MedForians?

Tag

Rizuki

Hanya seorang budak korporat yang menyukai game, manga, anime.