Mangaka Diciduk, Begini Nasib Manga Act Age di Indonesia

Pop Kultur 20 Agt 2020

Beberapa waktu yang lalu dikabarkan bahwa Tatsuya Matsuki, author dari manga Act-age harus merasakan suasana dibalik hotel prodeo akibat kasus pelecehan seksual terhadap anak perempuan di bawah umur pada Sabtu (8/8) lalu. Hal ini tentunya berimbas besar terhadap karyanya yang harusnya sudah siap disebarluaskan di berbagai toko buku.

Manga dan Livestage Dihentikan

Setelah diumumkan pada Senin (10/8) bahwa perilisan manga berisikan edisi ke-36 dan 37 telah diberhentikan, hal ini tidak sampai di sini saja. Karena manga dalam jumlah banyak yang telah menumpuk sebagai stok yang siap dijual di toko buku inipun harus ditarik dari peredaran. Baik dalam bentuk fisik maupun digitalnya, dan juga beserta merchandise yang berhubungan dengan franchise tersebut.

Selain itu itu, proyek adaptasi drama panggung dari komik tersebut, dengan judul act-age ~Ginga Tetsudō no Yoru~ (act-age: Night on the Galactic Railroad), dan direncanakan akan dipentaskan secara perdana pada tahun 2022 mendatang juga telah resmi dibatalkan

Resmi Berhenti Juga di Indonesia!

Penerbit manga resmi di Indonesia m&c yang telah menerbitkan volume pertama dari Act-age sejak 5 Agustus lalu inipun juga mengikuti langkah yang sama dengan yang dilakukan oleh pihak Jepang terkait pemberhentian peredaran dari manga ini. Melalui akun resmi Facebook mereka, pihaknya membuat postingan dengan caption dan gambar seperti di bawah ini.

Ini adalah statement Penerbit m&c mengenai komik Act-Age. Kami mohon maaf kepada para pembaca dan terima kasih atas pengertiannya. 🙏🏻

Salam,
Redaksi m&c

Sumber: Fanspage Facebook M&C

Tentang Act-Age

Seri komik act-age mengisahkah Kei Yonagi, seorang siswi SMA miskin yang bercita-cita menjadi aktris. Walau gagal lolos audisi yang diadakan oleh agensi STARS, penampilannya berhasil menarik perhatian Sumiji Kuroyama, seorang sutradara ternama. Sumiji mengajak Kei untuk bekerja bersamanya di Studio Daikokuten yang didirikan olehnya. Keputusan sang sutradara kemudian dikritik oleh CEO agensi STARS, Arisa Hoshi, yang menyebut cara berakting Kei “terlalu berbahaya”. Apa maksud dari ucapan Arisa? Bisakah Kei berhasil bertahan di industri hiburan?

Sekedar tambahan, Medforians juga dapat mengecek berita sebelumnya seputar Act-age disini.

Sumber : KAORI Nusantara

Tag

Yoan Fernanda

Seorang penggemar Pop Culture, baik Western, Korea, maupun Jepang. Dan seorang Petrolhead, fans berat Subaru #FL4TISJUSTICE