[Review] Q4OS Centaurus : Linux Dengan Sentuhan Ala Windows XP

Teknologi 6 Apr 2021

Linux biasa dikenal sebagai sistem operasi yang membebaskan penggunanya untuk mengubah tampilannya menjadi apa saja, termasuk menjadi Windows 10 ataupun windows jadul. Tapi, alih-alih mengkonversi Xubuntu/Kubuntu menjadi Windows, ada satu distro yang sedari awal memang sudah terasa Windows banget. Perkenalkan, ini adalah Q4OS Centaurus.

Q4OS merupakan distro Linux turunan Debian Buster yang menyajikan antarmuka Windows klasik dengan dukungan Trinity Desktop Environment. OS nya sendiri membutuhkan hardware requirement yang  nggak begitu tinggi, bahkan bisa di instal di komputer lawas dengan arsitektur 32-bit. Instalasinya pun sama mudahnya dengan Ubuntu, bisa di instal langsung via USB atau lewat Windows installer yang cara kerjanya mirip kayak WUBI di Ubuntu.

Selain hadir dengan Trinity Desktop Environment yang dikenal cukup enteng banget, Q4OS juga hadir dengan KDE Plasma 5 yang membuat kamu bisa mengubah tampilannya menjadi Windows 10. Namun untuk menggunakan Q4OS dengan KDE Plasma, kamu tentu membutuhkan komputer dengan minimum RAM 1 GB dan penyimpanan minimal 5 GB, sementara Q4OS dengan TDE hanya membutuhkan minimum RAM 128 MB dan penyimpanan 3 GB saja.

Pengalaman Paska Instalasi & Performa

Setelah kamu menyelesaikan instalasi, kamu akan dihadapkan dengan 3 pilihan di Desktop Profiler. Mulai dari Ultimately Minimal Desktop yang hadir seminimal mungkin, The Basic Q4OS yang hadir dengan beberapa aplikasi dasar yang penting, serta Full Featured Desktop yang lengkap dengan browser web dan office suite.

Desktop Profiler

Setelah memilih dari ketiga pilihan tersebut, sistem akan mengunduh beberapa aplikasi (bergantung dari pilihan yang kamu pilih) dan mengunduh pembaruan sebelum masuk ke desktop. Lama cepatnya bergantung juga pada koneksi internet yang kamu pakai.

Kami mencoba Q4OS dengan profiler Basic dan di laptop uji kami yang sering kami pakai, pengunaan RAM saat idle di Q4OS Basic dengan TDE hanya memakan 317 MB saja. Cukup enteng dan tidak membebani komputer, sehingga dalam beberapa kasus, aplikasi bisa terbuka dengan instan di RAM 4 GB.

Fitur-fitur

Tampilan Q4OS secara default

Secara default, Q4OS basic memang tidak memiliki banyak fitur. Hanya fitur-fitur dasar seperti Konqueror sebagai internet browser merangkap file explorer, Trinity Control Center sebagai setelan dan beberapa fitur dasar lainnya. Namun, pengguna bisa menambah fitur dengan memasang aplikasi seperti LibreOffice dan Firefox melalui Q4OS Software Center.

Q4OS Software Center ini bukanlah seperti GNOME Store di GNOME atau Discover di KDE Plasma, karena jumlah aplikasinya yang tidak sebanyak kedua software center yang kami sebut sebelumnya. Jadi, pengguna harus menginstal beberapa aplikasi yang tidak ada di Software Center dengan Synaptic yang tersedia di software cente ataupun menggunakan command di terminal.

Look Switcher bawaan Q4OS

Fitur kostumisasinya pun cukup sederhana, dengan menggunakan look switcher, pengguna bisa mengganti tema, tata letak taskbar, dan ikon dalam satu klik. Bahkan jika pengguna memasang XPQ4, pengguna bisa merubah tampilan Q4OS seperti layaknya sebuah Windows XP atau Windows klasik lainnya. Meskipun pengguna tidak bisa mengubah tema dari masing-masing elemen yang ada, harus sepaket.

Menggunakannya di Kehidupan Sehari-hari

Menggunakan Q4OS di kehidupan sehari-hari memang sama saja dengan menggunakan Ubuntu, namun dengan beberapa improvisasi yang dijelaskan di awal. Selain membuat komputer tidak begitu struggling (atau dalam artian, performa yang dihasilkan tidak begitu buruk untuk kegiatan sehari-hari), Q4OS membuat suhu di bagian palm rest laptop menjadi tidak sebegitu panas jika dibandingkan dengan Ubuntu yang terakhir kami pasang.

Tampilan Q4OS, dengan tema XPQ4 Classic

Feel nya pun juga sangat Windows sekali, terutama jika memasang tema XPQ4, mungkin teman kamu akan mengira kalau kamu menggunakan windows XP, padahal kamu menggunakan distro turunan Debian. Bagi kalian yang baru hijrah ke OS ini dari Windows, mungkin kalian bisa beradaptasi dengan cepat karena beberapa hal memang dirancang agar ramah dengan pengguna Windows.

Setup Wizard di Q4OS yang Windows banget

Bicara soal hal-hal yang mirip di Windows, ada satu fitur menarik dimana software manager bawaan Q4OS mempunyai tampilan instalasi yang Windows banget, jadi kalian bisa dengan mudah memasang aplikasi di Q4OS Software Center tanpa perlu ribet ngetik command di Terminal.

Plus dan Minus

Dari pengujian yang kami lakukan, ada beberapa poin plus yang kami dapati seperti :

  1. Antarmuka yang gampang digunakan, bahkan bagi yang lebih sering menggunakan Windows
  2. Pengunaan RAM saat idle hanya sekitar 310 MB
  3. Instalasi sangat mudah, bahkan bisa diinstal dengan Instaler di Windows
  4. Berbasis Debian, cocok bagi yang sudah terbiasa dengan Ubuntu + mendapatkan dukungan software selama 5 tahun

Namun, ada beberapa poin minus yang kami dapati seperti :

  1. Minim fitur Kostumisasi
  2. Aplikasi di Q4OS Software Center masih terbilang sedikit
  3. Instalasi membutuhkan koneksi internet yang memadai, dan membuat waktu instalasi menjadi agak lama jika koneksi kamu tidak memadai

Konklusi

Terlepas dari tampilannya yang klasik serta fitur kostumisasinya yang minim, Q4OS mempunyai pengalaman komputasi yang jauh lebih baik karena TDE yang super duper enteng dan bertenaga untuk komputer spek kentang. Tapi di sisi lain, estetika klasik yang dihadirkan Q4OS mungkin bisa menjadi alasan bagi sebagian orang untuk memilih Distro Linux ini ketimbang Distro Linux lain yang serupa.

Begitupun bagi orang yang baru pertama kali mencicipi Linux tapi nggak bisa move on dari kemudahan yang diberikan Windows, Q4OS bisa dijadikan pilihan karena ada beberapa fitur yang familiar bagi pengguna Windows.

Demikian ulasan kami mengenai Q4OS Centaurus, jika ada pertanyaan atau saran boleh berbagi dengan kami di kolom komentar, dan sampai jumpa di ulasan kami berikutnya.

Tag

Ilham Purnama Sadik

Pecinta Otomotif yang punya tiga oshi : Suisei, Hanasaru dan IONIQ 5. Juga menulis di SuaraMerdeka.com pada hari kerja