[#MedForiansJournalism] Memahami Kemunculan Rasa Insecure karena Media Sosial Melalui Teori Komunikasi
Ilustrasi rasa cemas berlebih atau insecure akibat penggunaan media sosial di zaman modern (Foto: Jovee.id).
Media sosial, yang memiliki pengertian sebuah media untuk bersosialisasi antara satu sama lain dan dilakukan secara online sehingga memungkinkan manusia untuk berinteraksi tanpa batasan ruang dan waktu, merupakan sebuah produk dari perkembangan teknologi komunikasi yang tidak dipungkiri mempunyai pengaruh besar dalam kehidupan masyarakat.
Keseharian masyarakat pada saat ini tidak dapat dilepaskan dari penggunaan media sosial, banyak masyarakat menggunakan media sosial baik sebagai alat refreshing dalam keseharian mereka hingga wadah dalam penyaluran bakat atau passion yang dimiliki.
Akan tetapi, keberadaan dampak negatif tentunya tidak bisa dilepaskan dengan kehadiran media sosial di masyarakat, salah satunya peningkatan tren insecure pada masyarakat.
Insecure dan Kehidupan Dunia Modern
Insecure, yang dapat diartikan sebagai ketidaknyamanan secara emosional yang dialami seseorang, belakangan ini menjadi perbincangan hangat di masyarakat.
Hadirnya rasa insecure biasanya disebakan oleh beberapa faktor pendorong, seperti tekanan, ketidakpastian, hingga keraguan pada diri seseorang. Kemunculannya dapat diakibatkan beberapa hal, seperti membandingkan diri dengan orang lain,ketidakpercayaan atas kemampuan diri sendiri, hingga komentar negatif yang mereka terima.
Baca juga: Setelah Kemenkes, Kini Giliran PMI Batam Ikut “Ngewibu” untuk Program Donor Darah
Keberadaan media sosial membuat penyebab-penyebab yang menjadikan seseorang insecure terhadap diri mereka sendiri, dapat muncul dengan mudah dihadapan mereka.
Misalnya, mereka bisa membuka media sosial dan dengan mudah menemukan postingan-postingan kesuksesan yang orang lain capai sehingga membuat mereka membadingkan diri, atau mereka dapat memposting sesuatu pada sosial media dan orang lain dengan mudah meninggalkan hinaan atau ejekan atas postingan tersebut.
Ekspetasi dan Sikap "Mendang-mending"
Menggunakan teori Uses and Gratifications. Teori yang menjelaskan kebutuhan secara psikologis dan sosial seseorang sehingga menimbulkan harapan tertentu dari media atau sumber lain yang menimbulkan adanya kebutuhan pemenuhan serta akibat-akibat yang muncul dalam usaha pemenuhan, situasi tersebut dapat dijelaskan.
Manusia berdasarkan teori ini pada dasarnya mempunyai 5 kebutuhan, yaitu kebutuhan kognitif, kebutuhan afektif, kebutuhan pribadi secara integratif, kebutuhan sosial secara intergratif, dan kebutuhan pelepasan.
Sosial media hadir kedalam kehidupan setiap individu, menawarkan diri sebagai alat pemenuhan kebutuhan yang dimiliki tanpa perlu berusaha banyak. Hal ini membuat banyak individu terdorong untuk menggunakan media sosial untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Baca juga: [OPINI] Ketahui Hal Ini Sebelum Kamu Membeli Perangkat yang Future Proof!
Namun, seperti yang dijelaskan pada teori diatas, penggunaan media sosial tentu menghadirkan akibat-akibat bagi individu.
Karakteristik media sosial yang terbuka bagi setiap individu untuk melihat atau mengaksesnya, membuat seseorang dengan bebas melihat upaya pemenuhan kebutuhan yang dilakukan orang lain pada media sosial, hal ini memunculkan kemungkinan orang tersebut membandingkan usaha yang dia lakukan sehingga memunculkan ketidakpuasan pada dirinya atau menghina usaha yang dilakukan orang lain.
Sudah Paling Benar, Bersyukurlah dengan Hidup Masing-masing
Sayangnya, pemahaman terhadap rasa insecure seperti diatas tidak akan langsung menghilangkan keberadaan perasaan tersebut dalam diri.
Diperlukan usaha lebih, seperti peningkatan diri, belajar bersyukur, hingga menceritakan permasalahan tersebut kepada orang terdekat, yang memungkinkan penyelesaian permasalahan insecure dalam diri lebih cepat diselesaikan.
Artikel ini adalah hasil kiriman dari Muhammad Agil Kuncoro. Isi konten yang dimuat pada artikel ini adalah tanggung jawab pengirim.
Ingin artikelmu dimuat juga? Kirimkan langsung ke alamat surel haimedforians@mediaformasi.com dengan subjek: #MedForiansJournalism [spasi] Judul artikel