Kata Alvin Tse Tentang Xiaomi yang Menjadi "Jawaranya Ponsel" di Indonesia

Teknologi 19 Agt 2021

Jika kamu mengikuti perkembangan Xiaomi, kamu pasti tahu siapa Alvin Tse. Sosok General Manager Xiaomi Indonesia pada kali ini berkesempatan untuk "curhat" mengenai proses Xiaomi untuk menjual produk ponsel mereka di Indonesia.

Berdasarkan laporan lembaga riset International Data Corporation (IDC), Xiaomi berhasil menempati posisi pertama pasar ponsel Indonesia pada kuartal II tahun 2021 berdasarkan jumlah pengapalan ponsel. Sebelumnya, lembaga riset Canalys juga menyatakan hal serupa.

Menurut Canalys, Xiaomi menggenggam 28 persen pangsa pasar di Indonesia dengan pertumbuhan tercepat mencapai 112 persen year-on-year di Q2 2021. Sementara menurut IDC, vendor ponsel ini menguasai 27 persen pangsa pasar ponsel tanah air.

Melansir dari CNN Indonesia, "Ekonomi sedang tidak terlalu baik (akibat pandemi) sehingga orang mau beli yang lebih valuable," ungkap Alvin Tse.

Baca juga: Berikut Cara Dapatkan Centang Biru di Instagram

Rajanya Kelas Entry dan Midrange

Laporan IDC sendiri menyebut kesuksesan Xiaomi merajai pasar ponsel Indonesia menyalip Oppo lantaran keberhasilan penjualan ponsel kelas menengah miliknya seperti Redmi 9A dan 9C. Tse mengamini hal ini seraya menambahkan seri Redmi 9T sebagai jagoan lain penjualan di Indonesia.

Sehingga, menurut Tse tantangan Xiaomi selanjutnya adalah untuk masuk ke perangkat highend (ponsel papan atas).

Selama ini, posisi Xiaomi di Indonesia menurut Alvin Tse sudah cukup kuat untuk pasar entry level (ponsel harga terjangkau) dan midrange atau mid-end (ponsel menengah). Hal ini terbukti dengan lakunya seri Redmi, mulai dari versi paling bawah seperti Redmi 9A, Redmi Note sebagai seri midrange, bahkan hingga seri Mi, seperti Mi 11 Lite.

Baca juga: Xiaomi Resmi Rilis Mi Mix 4, Bawa Snapdragon 888 Plus hingga Underdisplay Camera

Selain menjajal ponsel high-end, Xiaomi juga berharap pada pasar perangkat IoT (Internet of Things). Sebab, berbagai perangkat cerdas ini menurutnya sudah populer di berbagai pasar negara lain. Namun, belum banyak digunakan di Indonesia.

"Banyak yang belom mau coba IoT, sangat kecil pasarnya di Indonesia dibanding smartphone," jelasnya.

Mungkin akan Tetap di Posisi Atas

Tse juga mengungkap dalam jangka pendek posisi nomor 1 Xiaomi ini kemungkinan masih akan ada naik turun. Hal ini akibat dari kondisi ketersediaan chipset dunia yang mengalami kelangkaan.

"Kelangkaan chipset, kemungkinan akan mengganggu quartal 3 dan 4," tuturnya.

Namun, untuk jangka panjang, Tse yakin Xiaomi bisa menjawarai pasar dengan menawarkan perangkat yang memberikan produk dengan kualitas terbaik dari pesaing dan layanan purnajual yang baik.

Tag

Yehezkiel Frederik Ruru

Photography, Technology and Videography Enthusiast