Pilihan Nasib untuk Peneliti Pasca Leburnya Eijkman ke BRIN

Teknologi 3 Jan 2022
Foto pamit keluarga besar LBM Eijkman yang saat ini statusnya sudah melebur ke BRIN (Foto: Twitter/@eijkman_inst)

Lembaga Biologi Molekuler Eijkman yang telah beroperasi hampir tiga dekade kini melebur ke lembaga pemerintah lainnya, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Sebelum melebur ke BRIN, Eijkman beroperasi di bawah naungan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).

Eijkman merupakan satu dari beberapa unit yang akhirnya diputuskan melebur ke BRIN, antara lain Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

"Dengan terintegrasinya Kemristek dan empat LPNK ke BRIN, status LBM Eijkman telah kami lembagakan menjadi unit kerja resmi yakni PRBM Eijkman di bawah Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Hayati," ungkap Kepala BRIN Laksana Tri Handoko, di situs resmi BRIN, Minggu (2/1).

Kabar peleburan LBM Eijkman ke BRIN disampaikan oleh Tim Waspada Covid-19 LBM Eijkman (Wascove) berpamitan tepat di awal 2022. Tim Wascove mengumumkan perpisahan kepada seluruh rakyat Indonesia atas dukungannya dalam menangani pandemi Covid-19.

Baca juga: BlackBerry OS 7.1 dan 10 Resmi Mati Total Mulai 4 Januari

"Mulai tanggal 1 Januari 2022, kegiatan deteksi Covid-19 di PRBM Eijkman akan diambil alih oleh Kedeputian Infrastruktur Riset dan Inovasi BRIN. Salam sehat. Wascove. Bersama, kita pulih kembali. Kami pamit," ucap tim Wascove dalam akun Twitter Eijkman @eijkman_ins, Sabtu (1/1).

Selama pandemi Covid-19, tim Wascove banyak berperan dalam mendeteksi dan melakukan penelitian virus SARS-CoV-2, termasuk penelitian plasma konvalesen dan pengembangan Vaksin Merah Putih.

Status Eijkman dan Para Peneliti

Eijkman yang sebelumnya bernama Lembaga Biologi Molekuler atau LBM Eijkman bukanlah sebuah entitas lembaga resmi, melainkan unit proyek di bawah Kemenristekdikti.

Kini, namanya menjadi Pusat Riset Biologi Molekuler (PRBM) Eijkman dan berada di dalam tubuh BRIN.

PRBM Eijkman kini dikepalai Pelaksana tugas (Plt) Wien Kusharyoto. Ia memaparkan nasib peneliti Eijkman usai diputuskan melebur ke BRIN.

Melansir dari CNN Indonesia, "Ada 113 tenaga honorer dan PPNPN, dan 71 di antaranya merupakan staf peneliti," kata Wien.

Pihak BRIN sebelumnya juga tak menampik bahwa terdapat pemberhentian sejumlah periset dan peneliti Eijkman.

Baca juga: Ingin Kembangkan Bisnis Online? Yuk Cari Tahu Perbedaan Fitur WhatsApp, Telegram, dan LINE!

BRIN telah memberikan lima opsi yang telah disampaikan dalam forum resmi yang dihadiri para peneliti di LBM Eijkman.

Opsi pertama yakni PNS Periset dilanjutkan menjadi PNS BRIN sekaligus diangkat sebagai Peneliti.

Opsi kedua, honorer periset usia di atas 40 tahun dan S3, dapat mengikuti penerimaan ASN jalur PPPK 2021. Selanjutnya, opsi ketiga, honorer periset usia kurang dari 40 tahun dan S3 dapat mengikuti penerimaan ASN jalur PNS 2021.

"Yang sudah bergelar S3 dialihkan untuk menjadi ASN atau PPPK, sudah tiga orang yang diterima," ujar Wien Kusharyoto.

Opsi keempat, honorer periset non S3 dapat melanjutkan studi dengan skema by-research dan research assistantship (RA). Adapun yang tidak tertarik untuk melanjutkan studi, maka sebagian tim periset dapat melanjutkan aktivitas sebagai operator laboratorium di Cibinong, Jawa Barat.

Opsi kelima yakni honorer non-periset diambil alih RSCM sekaligus mengikuti rencana pengalihan gedung LBM Eijkman ke RSCM sesuai permintaan Kementerian Kesehatan yang memang memiliki aset tersebut sejak awal.

Tag

Yehezkiel Frederik Ruru

Photography, Technology and Videography Enthusiast