[FOKUS] Semangka, Simbol Perjuangan Palestina Melawan Blokade Internet
Peristiwa serangan bertubi-tubi pasukan Zionis Israel atas wilayah Gaza dan Tepi Barat, Palestina hingga saat ini tentu saja membuat geram banyak pihak, khususnya yang berada di Indonesia.
Berbagai cara dilakukan untuk memberi dukungan baik moril maupun materi kepada korban terdampak. Salah satunya melalui media internet.
Namun, ada kekhawatiran apabila pesan dukungan dan penolakan terhadap invasi ini justru ditekan oleh algoritma internet. Banyak dilaporkan terjadi shadow ban apabila secara langsung membuat konten dukungan terhadap rakyat Palestina dan menolak keras kekejaman Zionis.
Emoji Semangka Sebagai Lambang Kebebasan
Tetapi, warganet tidak kehabisan akal. Apapun akan dilakukan demi menembus blokade internet yang seolah menutupi kejahatan demi kejahatan yang dilakukan penjajah. Salah satunya dengan menggunakan emoji semangka. Mengapa semangka? Apakah ada hubungan antara buah yang kaya air dan menyegarkan ini dengan perjuangan rakyat Palestina?
Jawabannya, ada. Jika dilihat dari warna buah ini, secara umum ada 4 warna yang jadi ciri khas buah semangka, yakni berkulit hijau, berdaging merah, dan diantara kulit dan dagingnya ada bagian putih, serta berbiji hitam. Keempat warna ini identik dengan warna bendera Palestina.
Keempat warna ini diambil dari warna Pan-Arabisme, yang diambil pula dari warna bendera pemberontakan Pan-Arab melawan Dinasti Utsmaniyah yang dipimpin oleh Syarif Husain asal Hijaz. Selain Palestina, sejumlah negara Timur Tengah juga turut menggunakan keempat warna ini, termasuk Suriah, Iraq, Uni Emirat Arab, dan Yordania.
Buah semangka juga tumbuh subur di Palestina, terutama di wilayah Jenin dan Gaza, yang sering jadi palagan tempur antara pejuang Palestina dan tentara pendudukan.
Simbol Semangka Sudah ada Dari Tahun 1967
Lalu, sejak kapan simbol semangka mulai jadi simbol perjuangan rakyat Palestina? Sebagaimana disadur dari Liputan6.com, semangka sudah jadi simbol perjuangan sejak akhir Perang 6 Hari pada 1967, akibat dari larangan menampilkan simbol-simbol Palestina dan warna yang identik dengannya secara publik oleh pemerintah pendudukan.
Bahkan beberapa seniman ditangkap karena melanggar larangan tersebut, termasuk Issam Badri dan Nabil Anani.
Namun, penggunaan emoji semangka secara luas baru digunakan pasca pengadilan pemerintah Zionis memutuskan untuk menggusur pemukiman di Sheikh Jarrah, di Yerusalem yang diduduki.
Kesimpulannya, simbol emoji semangka dipilih karena keterkaitan dengan sejarah dan untuk melawan algoritma media sosial yang secara terstruktur yang memblokade perjuangan rakyat Palestina melawan tindakan represif pemerintah pendudukan.