Logo OpenAI (Foto: independent.co.uk).

OpenAI Kembangkan AI Penalaran Baru Berkode "Strawberry"

Teknologi 15 Jul 2024

Perusahaan kecerdasan buatan OpenAI tengah mengembangkan model AI dengan nama sementara "Strawberry", menurut dokumen internal dan sumber orang dalam kepada Reuters Jumat (12/7) lalu.

Dokumen tersebut berisi informasi tentang rincian pengembangan "Strawberry" dan bagaimana model tersebut akan digunakan OpenAI dalam aktivitas riset.

Kecanggihan Model "Strawberry"

"Strawberry" merupakan kelanjutan dari proyek "Q star" atau Q*, yang telah dikembangkan sejak tahun lalu. Tahun ini, Reuters laporkan beberapa sumber yang melihat demonstrasi Q* pecahkan masalah sains dan matematika yang lebih rumit daripada kemampuan AI saat ini.

Selain itu, kabarnya "Strawberry" juga akan memiliki kemampuan untuk riset menggunakan Internet secara mandiri dan mengeluarkan hasil pencarian yang dapat dipercaya seperti manusia.

"Kami ingin model AI kami dapat melihat dan memahami dunia dengan cara yang sama seperti kami," tulis perwakilan OpenAI kepada Reuters saat diminta informasi lebih lanjut. "Penelitian berkelanjutan terhadap kemampuan AI baru adalah hal yang umum di industri ini, dengan keyakinan bersama bahwa [AI] akan semakin baik dalam bernalar seiring berjalannya waktu."

Perwakilan tersebut tidak menyebut "Strawberry" sekalipun.

Mengurangi Efek Halusinasi

"Strawberry" bertujuan untuk menjawab salah satu permasalahan AI, yaitu kemampuan untuk bernalar. Saat ini, AI mampu meringkas teks dan menulis teks orisinal dengan cepat, namun tanpa pemikiran yang mendasarkan teks yang dibaca atau ditulis.

Tanpa penalaran, hasil AI akan terdampak efek halusinasi, contohnya jawaban Google Overviews yang tidak masuk akal karena tidak dapat mendeteksi sarkasme dan menyaring hoax.

Langkah untuk Tingkatkan Kapabilitas AI

Proyek tersebut juga merupakan langkah konkret untuk memajukan riset dan kapabilitas AI ke tingkat selanjutnya.

Jumat (12/7) lalu, Bloomberg melaporkan lima tahap kapabilitas AI yang digagas oleh OpenAI. Tahap-tahap tersebut adalah:

  • Level 1: Dapat berbicara dengan manusia
  • Level 2: Dapat bernalar dan menyelesaikan masalah
  • Level 3: Dapat lakukan pekerjaan untuk menggantikan manusia
  • Level 4: Dapat membantu penemuan atau inovasi
  • Level 5: Dapat bekerja seperti perusahaan

Alat AI saat ini, seperti ChatGPT, berada di Level 1. "Strawberry" diharapkan dapat mencapai Level 2.

Mirip Proyek Riset Stanford

Pada tahun 2022, Stanford University kembangkan sebuah metode bernama "Self-Taught Reasoner” atau “STaR” yang mampu 'mengajar' model AI untuk membuat data latihan dengan sendirinya. Menurut salah satu pengembang, Profesor Noah Goodman, dengan kemampuan tersebut sebuah model AI dapat melampaui kecerdasan manusia.

"[AI yang bernalar] menarik sekaligus menakutkan… jika keadaan terus berjalan ke arah tersebut, kita memiliki beberapa hal serius untuk kita pikirkan sebagai manusia," komentar Goodman kepada Reuters.

Tag

Aqila Shafa Arimurti

Pianis, gitaris, bassist, komposer musik gim, fotografer, dan content writer.