Tenjin Matsuri di Osaka, dokumentasi: Aqila

Menjelajahi 7 Festival Tradisional Jepang Terpopuler, Apa Saja?

Pop Kultur 18 Sep 2024

Jepang merupakan negara yang kaya akan budaya dan tradisi yang mengakar kuat dalam kehidupan masyarakatnya. Salah satu bentuk ekspresi budaya yang paling menonjol adalah festival tradisional, yang mencerminkan nilai spiritual, sejarah, dan kepercayaan lokal.

Setiap tahun, bermacam-macam festival digelar di seluruh Jepang, dari festival di kuil-kuil kecil desa hingga perayaan besar di kota-kota besar seperti Tokyo dan Kyoto. Festival-festival ini tidak hanya menjadi ajang berkumpulnya masyarakat setempat, tetapi juga menarik minat wisatawan dari seluruh dunia.

Beragam acara dan parade yang spektakuler, makanan khas, serta hiburan  membuat setiap festival menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Berikut adalah tujuh festival tradisional Jepang terpopuler yang menawarkan pesona tersendiri dan patut Anda kunjungi.

1.   Gion Matsuri (Kyoto)

Gion Matsuri adalah festival terbesar dan salah satu yang tertua di Jepang yang berlangsung di Kyoto setiap bulan Juli. Festival ini bermula pada abad ke-9, saat Kyoto dilanda wabah penyakit.

Untuk menenangkan para dewa, masyarakat setempat menggelar ritual khusus di Kuil Yasaka, yang kemudian berkembang menjadi festival tahunan yang berlangsung selama sebulan penuh.

Acara puncak dari Gion Matsuri adalah parade Yamaboko, di mana lebih dari 30 kendaraan hias (Yamaboko) dengan tinggi mencapai 25 meter ditarik melalui jalan-jalan utama kota Kyoto.

Kendaraan-kendaraan ini dihias dengan ornamen mewah, sutra, dan dekorasi yang terinspirasi oleh cerita rakyat dan mitologi Jepang. Selain parade, festival ini juga menjadi ajang untuk merayakan kehidupan malam Kyoto dengan berbagai acara musik, tari, dan kuliner khas yang digelar di seluruh kota.

2.   Tanabata Matsuri (Sendai)

Tanabata Matsuri, yang dikenal sebagai "Festival Bintang," adalah festival yang terinspirasi dari legenda romantis yang berasal dari China tentang dua kekasih, Orihime dan Hikoboshi, yang dipisahkan oleh Bima Sakti dan hanya dapat bertemu satu kali dalam setahun, yaitu pada tanggal 7 Juli.

Festival ini diadakan di berbagai tempat di Jepang, tetapi yang terbesar dan paling meriah berada di kota Sendai. Di Sendai, jalan-jalan dipenuhi dengan hiasan kertas warna-warni yang dikenal sebagai Tanzaku, yang menggantung di pohon-pohon bambu sebagai simbol harapan dan impian.

Pengunjung festival biasanya menulis harapan mereka di kertas-kertas kecil dan menggantungnya di tanzaku, berharap agar harapan tersebut terkabul. Selain dekorasi yang indah, Tanabata Matsuri juga dilengkapi dengan berbagai pertunjukan musik, tari, serta pameran seni tradisional.

3.   Awa Odori (Tokushima)

Awa Odori adalah festival tari rakyat terbesar di Jepang, yang diadakan di kota Tokushima, Pulau Shikoku, setiap bulan Agustus. Festival ini memiliki sejarah panjang dan berakar dari ritual kuno yang dilakukan oleh masyarakat setempat untuk merayakan hasil panen dan memohon keberuntungan.

Awa Odori terkenal dengan tariannya yang energik dan penuh semangat, di mana ribuan penari bergabung dalam parade besar, mengenakan kostum tradisional seperti yukata dan topi anyaman.

Para penari bergerak dengan gerakan khas yang dinamis, diiringi oleh musik tradisional yang dimainkan dengan alat musik seperti shamisen, taiko, dan seruling. Gerakan tari yang unik, dengan langkah-langkah yang terkadang melompat-lompat melewati kursi, menciptakan suasana penuh kegembiraan.

Festival ini menarik perhatian wisata dari seluruh dunia, dan pengunjung bahkan dapat bergabung dalam tarian, menyatu dengan penduduk lokal, membuat pengalaman ini semakin interaktif dan menyenangkan.

4.   Nebuta Matsuri (Aomori)

Nebuta Matsuri berlangsung di kota Aomori setiap bulan Agustus, dikenal dengan parade lampion raksasa yang mengagumkan. Lampion-lampion ini terbuat dari rangka bambu dan kertas washi, yang dibentuk menjadi patung-patung tokoh-tokoh mitologi, pahlawan, dan dewa-dewa dari cerita rakyat Jepang.

Patung-patung ini berukuran sangat besar, bahkan ada yang mencapai tinggi lebih dari lima meter, dan diterangi dari dalam dengan lampu yang menciptakan efek visual yang memukau.

Selama parade, lampion-lampion ini diarak keliling kota oleh tim yang bersemangat, diiringi oleh musik tradisional dan tarian khas yang dilakukan oleh penduduk lokal.  Ciri khas Nebuta Matsuri adalah yel-yel "Rassera, Rassera!" yang diteriakkan oleh para peserta, menciptakan suasana festival yang penuh semangat.

5.   Kanda Matsuri (Tokyo)

Kanda Matsuri adalah salah satu dari tiga festival terbesar di Tokyo, diadakan setiap dua tahun sekali pada bulan Mei. Festival ini pertama kali digelar pada abad ke-17 sebagai bentuk perayaan atas kemenangan keluarga Tokugawa selama periode Edo.

Kanda Matsuri berpusat di Kuil Kanda Myojin, yang merupakan kuil Shinto penting bagi warga Tokyo. Parade besar yang menjadi daya tarik utama festival ini menampilkan ratusan mikoshi, yaitu kuil portable yang diarak melalui jalan-jalan di Tokyo.

Setiap mikoshi melambangkan dewa pelindung yang dibawa keluar dari kuil untuk berkeliling kota, sehingga masyarakat dapat menerima berkah. Para peserta parade biasanya mengenakan pakaian tradisional dan membawa mikoshi sambil berteriak-teriak untuk menyemangati satu sama lain.

6.   Yuki Matsuri (Sapporo)

Setiap Februari, kota Sapporo di Hokkaido berubah menjadi taman bermain salju dan es yang spektakuler, dengan patung-patung es dan salju raksasa sebagai daya tarik utamanya.

Festival ini pertama kali diadakan pada tahun 1950, ketika siswa sekolah menengah membuat beberapa patung salju di taman Odori. Sejak saat itu, festival ini berkembang menjadi acara internasional yang menarik jutaan pengunjung.

Yuki Matsuri

Patung-patung es dan salju yang dipamerkan di Yuki Matsuri sering kali menggambarkan bangunan ikonik, tokoh-tokoh terkenal, atau adegan-adegan dari budaya pop global.

Selain pameran patung, pengunjung juga bisa menikmati berbagai aktivitas musim dingin seperti seluncuran es, bermain ski, dan menikmati makanan khas Hokkaido yang hangat. Yuki Matsuri menawarkan pengalaman unik yang memadukan keindahan alam dan keterampilan artistik.

7.   Obon (Seluruh Jepang)

Obon merupakan perayaan untuk menghormati arwah leluhur yang dirayakan di seluruh negeri setiap bulan Agustus. Warga Jepang meyakini bahwa pada masa ini, roh-roh para leluhur kembali ke dunia untuk berkumpul dengan keluarga mereka.

Salah satu tradisi penting dalam Obon adalah tari Bon Odori, yang dilakukan di seluruh wilayah Jepang sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur. Setiap daerah memiliki gaya Bon Odori yang berbeda, dan tariannya sering kali dilakukan di malam hari di sekitar kuil atau alun-alun kota.

Di beberapa tempat, festival ini juga dilengkapi dengan pelepasan lentera yang dihanyutkan ke sungai sebagai simbol perjalanan arwah kembali ke dunia roh. Obon adalah saat yang penuh makna spiritual, di mana keluarga berkumpul untuk mengenang leluhur mereka.

Bon Odori

Festival-festival tradisional Jepang menawarkan pengalaman budaya yang tak terlupakan, di mana setiap perayaan penuh dengan warna, musik, tarian, dan makna spiritual. Mengunjungi Jepang saat festival berlangsung adalah cara terbaik untuk menyelami kekayaan warisan budaya negara ini.

Saat menghadiri acara-acara besar seperti ini, penggunaan lift barang sering kali dibutuhkan untuk membantu mengangkut barang-barang yang diperlukan, seperti kostum, peralatan, dan dekorasi yang sangat berat.

Mari rencanakan perjalanan Anda dan saksikan langsung keajaiban festival-festival Jepang yang legendaris. Liburan ke Jepang akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan, di mana tradisi, kebahagiaan, dan semangat komunitas berpadu sempurna.

Tag

Visio

Hanya seorang eks budak korporat yang menyukai game, manga, anime.