Tantang Netflix, Gojek Luncurkan Layanan VOD GoPlay

Kreasi 27 Sep 2019

Hai, MedForians!

Gojek resmi merilis GoPlay, platform video-on demand yang memberikan akses lebih luas untuk konten lokal ataupun film-film Indonesia. Perilisannya sendiri dilakukan Kamis (26/9) kemarin.

Dilansir melalui Tirto.id, layanan terbaru dari Gojek ini hampir mirip dengan Youtube dan Netflix. Tak hanya itu, GoPlay bisa menjadi alternatif baru bagi penggemar video streaming maupun konten kreator.

Ada dua alasan yang mendasari alternatif layanan dari Gojek tersebut. Pertama, karena GoPlay menyediakan wadah bagi sineas nasional untuk menjadi content creator dan memperkenalkan karya lewat GoPlay Originals. Kedua, karena layanan berbayar ini akan memproduksi serial-serial film sendiri.

Layanan GoPlay sebenarnya telah dirilis secara terbatas kepada 20 ribu konsumen pada Juli lalu untuk sebatas uji coba. Selama masa uji coba itu, Gojek menilai pasar bisnis layanan ini masih cukup besar lantaran pertumbuhan penonton film Indonesia selama tiga tahun terakhir, meningkat dari 36 juta di tahun 2016 menjadi 46 juta di tahun 2018.

Pengguna juga dapat mengunduh konten dan menikmatinya secara offline menggunakan perangkat mobile, seperti layanan yang tersedia di laman Youtube.

Dalam tahap perilisan kali ini, layanan ini dapat diakses dengan dua cara yakni membayar Rp89.000 untuk berlangganan konten selama sebulan penuh; atau membayar Rp99.000 untuk berlangganan dan mendapat ongkos kirim GoFood gratis senilai Rp600.000 selama satu bulan.

Pengguna Gojek bisa mengunduh aplikasi GoPlay di Google Play Store dan App Store iOS. Untuk kemudahan, platform GoPlay juga bisa ditemukan di dalam aplikasi GoJek pada menu “tiles” GoPlay.

Jalin Kemitraan

Sebagai daya tawar, GoPlay pun menyajikan konten film berjudul “GoPlay Originals”, yakni film yang dibuat sendiri atau dilisensi khusus untuk hanya dapat ditayangkan di aplikasinya, bukan di tempat lain.

GoPlay diketahui telah menjalin kemitraan dengan berbagai rumah produksi tanah air meliputi Filosofi Kopi The Series, variety show Kata Bocah The Show yang dibintangi Nirina Zubir dan Boy William, serta serial stand-up Haha Club.

Tak hanya itu, GoPlay Original juga menyediakan beberapa film lokal, seperti Aruna dan Lidahnya, Kulari ke Pantai, Buffalo Boys, hingga 27 Steps of May.

Di sela-sela peluncuran, Gojek mengumumkan rencana produksi tiga serial terbaru. Ketiga serial tersebut masing-masing adalah Saiyo Sakato, Tunnel garapan Shanty Harmayn dan Tanya Yuson, dan ‘Gossip Girl Indonesia’.

GoPlay Dapat Bantu Industri Kreatif

Co-founder Gojek, Kevin Aluwi, berharap kehadiran layanan ini dapat membantu industri kreatif, terutama pembuat film, untuk mendapatkan penonton yang lebih banyak dari platform digital di luar bioskop dan televisi.

Menurutnya, kualitas film-film Indonesia semakin baik tiap tahun, tapi kalah bersaing dengan film internasional karena jam tayangnya di bioskop masih kurang.

“GoPlay bisa menjadi solusi agar film-film Indonesia menjadi lebih mudah diakses, karena sineas kini bisa menyalurkan karyanya di platform Gojek,” ungkap Kevin.

Di luar minimnya jam tayang, kata Kevin, tantangan untuk menyediakan akses kepada penonton memang masih menumpuk.

Namun, penetrasi internet dan penggunaan smartphone yang cukup tinggi memberikan peluang bagi para sineas nasional agar karya mereka dapat dinikmati masyarakat.

“Kehadiran GoPlay dapat menjembatani para sineas berbakat dengan jutaan pengguna smartphone di Indonesia yang selalu mencari konten berkualitas. Gojek yang sudah di-download lebih dari ratusan juta kali di Indonesia,” imbuhnya.

Di sisi lain, Edy Sulistyo selaku CEO GoPlay mengatakan jumlah penonton film lokal di Indonesia yang minim juga menjadi tantangan bagi perfilman Indonesia.

Meski penonton film lokal mengalami peningkatan sekitar 36 persen dari tahun ke tahun, komposisinya masih terbilang sedikit lantaran jumlah penonton film asing juga ikut meningkat hingga 64 persen di periode yang sama.

“Kalau dibandingkan dengan negara-negara di sekitar, seperti China, Korea Selatan, atau Jepang, ternyata mereka itu memiliki komposisi atau rasio film buatan mereka itu melebihi daripada film asing,” tutur Edy.

Tag

Rizuki

Hanya seorang budak korporat yang menyukai game, manga, anime.